Kepiting dan Rubah
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Kisah kepiting dan rubah berasal dari Yunani dan merupakan salah satu fabel Aesop; kisah tersebut diberi nomor 116 dalam Perry Index.[1] Pesan moralnya adalah bahwa seseorang tak dapat mengambil peran yang dipegang orang lain dalam hidup
Fabel
suntingVersi Yunani dari cerita tersebut (Καρκῖνος καὶ Ἀλώπηξ) berkisah tentang seekor kepiting yang meninggalkan pantai dan merangkak ke wilayah sekitar dimana ia dimakan oleh rubah. Pesannya disini adalah bahwa “fabel tersebut menunjukkan bahwa orang menemukan kegagalan saat mereka meninggalkan wilayah familiar mereka dan mengambil usaha yang mereka tak ketahui”.[2]
Fabel tersebut muncul dalam manuskrip Medici pada abad ke-15[3] dan kemudian dicatat oleh Roger L'Estrange (1692). Pada zaman Victorian, cerita tersebut muncul dalam terjemahan baru George Fyler Townsend dengan pesan moral moral “Bertahan di bidangmu adalah unsur kebahagiaan”.[4]
Sejarah alam
suntingKepiting bukanlah makanan alami untuk rubah namun dulunya mereka disamakan dengan lobster air tawar dan lobster air tawar disantap oleh para rubah di wilayah Danube Balkan. Selain itu, rubah pemakan kepiting asal Amerika Selatan tidaklah diketahui Aesop.