Kepunahan Neanderthal

Kepunahan Neanderthal dimulai sekitar 40.000 tahun yang lalu di Eropa, setelah manusia modern anatomis telah mencapai benua tersebut. Masa tersebut, yang didasarkan pada penelitian yang dipublikasikan di Nature pada tahun 2014, jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya, dan ditetapkan melalui metode penanggalan radio karbon yang telah diperbaiki dengan menganalisis 40 situs dari Spanyol sampai Rusia. Survei ini tidak mencakup situs-situs di Asia, di mana Neanderthal bisa saja bertahan lebih lama. Pada Oktober 2015, studi menunjukkan Neanderthal bisa saja bertahan lebih lama lagi, hingga sebaru 24,000 tahun yang lalu.

Hipotesis pada nasib Neanderthal meliputi kekerasan dari manusia modern yang melampaui batas,[1] parasit dan patogen, pengganti kompetitif, pengucilan kompetitif, kepunahan karena perkawinan dengan populasi awal manusia modern, dan kegagalan atau ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Perkawinan terjadi di Asia barat sekitar 50.000 sampai 60.000 tahun yang lalu, sebagaimana dibuktikan oleh 1 sampai 4 persen dari bahan genetik yang dibawa oleh orang-orang non-Afrika yang hidup sekarang.[2] Tidak memungkinkan bahwa salah satu dari hipotesis ini dapat berdiri sendiri; sebaliknya, beberapa faktor mungkin berkontribusi terhadap kepunahan populasi yang sudah tersebar luas ini.[3][4]

Koeksistensi sebelum kepunahan sunting

 
Peralatan Neanderthal
 
Peralatan manusia modern

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Nature pada tahun 2014, analisis penanggalan radiokarbon dari empat puluh situs Neanderthal dari Spanyol ke Rusia menemukan bahwa Neanderthal punah dari Eropa antara 41,000 dan 39,000 tahun yang lalu dengan probabilitas 95%. Penelitian ini juga menemukan dengan probabilitas yang sama bahwa manusia modern dan Neanderthal hidup bersamaan di Eropa selama antara 2,600 dan 5.400 tahun.[5] Manusia Modern mencapai Eropa antara 45.000 dan 43,000 tahun yang lalu.[6] Angka terbaru yang berbasis pada penanggalan radiokarbon yang diperbaiki menunjukkan bahwa Neanderthal menghilang sekitar 40.000 tahun yang lalu, yang menggantikan penanggalan karbon sebelumnya yang menunjukkan bahwa Neanderthal mungkin telah hidup sebaru 24,000 tahun yang lalu,[7] termasuk di refugia di pantai selatan semenanjung Iberia seperti Gua Gorham.[8][9] Inter-stratifikasi Neanderthal dan manusia modern tetap sesuai dengan yang telah dikemukakan,[10] namun hal ini diperdebatkan.[11]

Kemungkinan penyebab kepunahan sunting

Kekerasan sunting

Beberapa penulis telah membahas kemungkinan bahwa kepunahan Neanderthal tersebut ditimbulkan atau dipercepat oleh konflik kekerasan dengan Homo sapiens. Konflik dapat terjadi dalam komunitas pemburu-penghimpun.[12] oleh karena Itu masuk akal untuk mengusulkan bahwa kekerasan, termasuk peperangan primitif, akan terjadi antara dua spesies manusia.[13] Hipotesis yang mengatakan bahwa manusia purba menggantikan Neanderthal dengan cara kekerasan pertama kali diajukan oleh paleontolog Prancis Marcellin Boule (orang pertama yang menerbitkan sebuah analisis mengenai Neanderthal) pada tahun 1912.[14] Beberapa temuan di kedua tulang belulang Homo-sapiens dan Neanderthal menunjukkan agresi antar-spesies dari cedera (alur pada tulang tersebut sendiri) yang hanya bisa ditimbulkan oleh ujung tombak atau proyektil lain yang lazim dibuat dengan metode pembuatan alat yang kontemporer pada waktu tersebut.[15] Banyak dari metode ini juga hampir seluruhnya eksklusif (sampai dipelajari) untuk satu kelompok, dan sering ada yang perbedaan yang jelas dan konklusif antara metode pembuatan alat Neanderthal dan Homo sapiens. Meskipun dapat diakui bahwa kekerasan antar-spesies memang terjadi, bukti-bukti arkeologi bahwa Neanderthal dibuat punah oleh populasi Homo-sapiens yang melanggar batas tetap tidak dapat dipastikan.

Parasit dan patogen sunting

Kemungkinan lain adalah penyebaran patogen atau parasit yang dibawa oleh Homo sapiens dalam populasi Neanderthal.[16] Neanderthal memiliki kekebalan terbatas terhadap penyakit yang belum mereka temui, sehingga penyakit yang dibawa ke Eropa oleh Homo sapiens bisa sangat mematikan untuk mereka sementara Homo sapiens relatif tahan. Jika relatif mudah bagi patogen untuk melompat antara dua spesies yang sama, mungkin karena mereka tinggal di jarak yang berdekatan, kemudian Homo sapiens telah menyediakan kolam individu-individu yang mampu menginfeksi manusia Neanderthal dan berpotensi mencegah epidemi dari reda sendiri sementara populasi Neanderthal menurun. Pemeriksaan terhadap genom dan adaptasi manusia dan Neanderthal mengenai patogen atau parasit dapat menjelaskan masalah ini.

Pengganti kompetitif sunting

 
Tengkorak Sapien dan Neanderthal

Kerugian spesifik Spesies sunting

Sedikit keunggulan kompetitif pada manusia modern telah menyumbang penurunan Neanderthal dalam skala waktu ribuan tahun.[17]

Situs fosil yang umumnya kecil-kecil dan tersebar menunjukkan bahwa Neanderthal hidup dalam kelompok yang lebih kecil dan lebih terisolasi secara sosial dari Homo sapiens kontemporer. Alat-alat seperti batu serpih flint Mousteria dan poin Levallois yang sangat canggih dari awal, namun mereka memiliki tingkat variabilitas yang lamban dan inersia teknologi umum ini terlihat selama seluruh periode fosil. Artefak adalah utiliter alami, ciri-ciri perilaku simbolis tidak tercatat sebelum kedatangan manusia modern di Eropa sekitar 40.000 35.000 tahun yang lalu.[18][19]

Jared Diamond, pendukung pengganti kompetitif menggarisbawahi dalam bukunya The Third Chimpanzee bahwa penggantian genosida Neanderthal dengan manusia modern dapat dibandingkan dengan pola-pola perilaku yang terjadi setiap kali orang-orang dengan teknologi canggih berbentrokan dengan orang-orang yang kurang maju.[20]

Pembagian kerja sunting

Pada 2006, dua antropolog dari Universitas Arizona mengajukan penjelasan efisiensi untuk punahnya Neanderthal.[21] Di artikel yang berjudul "Apa yang Dilakukan Seorang Ibu? Pembagian Kerja diantara Neanderthal dan Manusia Modern di Eurasia",[22] Pembagian kerja Neanderthal di antara jenis kelamin kurang berkembang dibanding Homo sapiens Paleolitikum Pertengahan. Keduanya dari Neanderthal laki-laki dan perempuan berpartisipasi di satu pekerjaan perburuan hewan besar, seperti bison, rusa, gazel, dan kuda liar. Hipotesis ini mengajukan bahwa pembagian kerja Neanderthal yang relatif kurang menghasilkan pemanfaatan sumber daya yang kurang efisien dari lingkungan dibandingkan dengan Homo sapien.

Perkawinan Campur sunting

 
mtDNA Manusia-Neanderthal
 
Ekstraksi DNA Neanderthal
Perbandingan DNA Neanderthal (SharedDNA)

Perubahan iklim sunting

 
Snowbound, lukisan Neanderthals dalam badai, Charles R. Knight, 1911

Neanderthal tampaknya telah melalui krisis demografi di Eropa Barat yang terjadi pada saat yang sama dengan perubahan iklim yang mengakibatkan periode yang sangat dingin di Eropa Barat. Profesor di Museum Sejarah Alam Swedia Love Dalén menyatakan "fakta bahwa Neanderthal di Eropa Barat hampir punah, tetapi kemudian kembali pulih jauh sebelum mereka berhubungan dengan manusia merupakan suatu fakta yang mengejutkan". Jika hal ini benar, Neanderthal mungkin adalah spesies yang sangat rentan terhadap perubahan iklim.[23]

Malapetaka alam sunting

Beberapa peneliti menyatakan bahwa Letusan Ignimbrit Campania di dekat Napoli, Italia, sekitar 39.280 ± 110 tahun yang lalu telah mengeluarkan sekitar 200 km3 (48 cu mi) magma yang telah menjadi salah satu penyebab kepunahan Neanderthal.[24] Argumen ini telah dikembangkan oleh Golovanova et al.[25][26]

Walaupun Neanderthal telah melalui beberapa periode intergrasial selama keberadaan mereka di Eropa,[27] ketidakmampuan untuk menyesuaikan metode perburuan mereka mengakibatkan kepunahan saat menghadapi kompetisi dari H. sapiens saat dataran Eropa berubah menjadi stepa pada zaman es terakhir.[28] Penelitian lapisan sedimen di Gua Mezmaiskaya menunjukkan pengurangan polen tumbuhan secara besar-besaran.[26] Pengurangan jumlah tumbuhan akibat mengakibatkan kematian mamalia-mamalia herbivora yang diburu oleh Neanderthal.[26][29][30]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "The Quaternary megafaunal extinction and the fate of Neanderthals: An integrative working hypothesis". Quaternary International. 295: 69–72. 2013. Bibcode:2013QuInt.295...69H. doi:10.1016/j.quaint.2012.02.037. 
  2. ^ Kenneth Chang, "Neanderthals in Europe Died Out Thousands of Years Sooner Than Some Thought, Study Says", New York Times, 20 August 2014, accessed 23 August 2014
  3. ^ "What Are Those Darned Neanderthals Up to Now?". Anthropology in practice. October 11, 2010. Diakses tanggal September 20, 2016. 
  4. ^ "Did a Volcanic Eruption Kill Off the Neandertals?". Science for writers. March 25, 2015. Diakses tanggal September 20, 2016. 
  5. ^ Higham, Tom; et al. (21 August 2014). "The timing and spatiotemporal patterning of Neanderthal disappearance". Nature. 512 (7514): 306–309. doi:10.1038/nature13621. PMID 25143113.  CS1 maint: Explicit use of et al. (link)
  6. ^ By JOHN NOBLE WILFORDNOV. 2, 2011 (2011-11-02). "Fossil Teeth Put Humans in Europe Earlier Than Thought - The New York Times". Nytimes.com. Diakses tanggal 2017-02-23. 
  7. ^ Dorey, Fran (30 October 2015). "Homo Neanderthalensis - The Neanderthals". Australian Museum. Diakses tanggal 1 April 2017. 
  8. ^ Rincon, Paul (13 September 2006). "Neanderthals' 'last rock refuge'". BBC News. Diakses tanggal 11 October 2009. 
  9. ^ "Late survival of Neanderthals at the southernmost extreme of Europe". Nature. 443 (7113): 850–853. October 2006. Bibcode:2006Natur.443..850F. doi:10.1038/nature05195. PMID 16971951. 
  10. ^ "Radiocarbon dating of interstratified Neanderthal and early modern human occupations at the Chatelperronian type-site". Nature. 438 (7064): 51–56. November 2005. Bibcode:2005Natur.438...51G. doi:10.1038/nature04006. PMID 16136079. 
  11. ^ Zilhão, João; Francesco d’Errico; Jean-Guillaume Bordes; Arnaud Lenoble; Jean-Pierre Texier; Jean-Philippe Rigaud (2006). "Analysis of Aurignacian interstratification at the Châtelperronian-type site and implications for the behavioral modernity of Neandertals". PNAS. 103 (33): 12643–12648. Bibcode:2006PNAS..10312643Z. doi:10.1073/pnas.0605128103. PMC 1567932 . PMID 16894152. 
  12. ^ Hawks, John. "Hunter-gatherer mortality". john hawks weblog. Diakses tanggal 3 March 2016. 
  13. ^ Ko, Kwang Hyun (2016). "Hominin interbreeding and the evolution of human variation". Journal of Biological Research-Thessaloniki. 23. doi:10.1186/s40709-016-0054-7. 
  14. ^ Boule, M 1920, Les hommes fossiles, Masson, Paris.
  15. ^ "Human Stabbed a Neanderthal, Evidence Suggests". Livescience.com. Diakses tanggal January 21, 2017. 
  16. ^ Underdown, Simon (10 April 2015). "Brookes research finds modern humans gave fatal diseases to Neanderthals". Oxford Brookes University news. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-27. Diakses tanggal 3 March 2016. 
  17. ^ Banks, William E.; d'Errico, Francesco; Peterson, A. Townsend; Kageyama, Masa; Sima, Adriana; Sánchez-Goñi, Maria-Fernanda (24 December 2008). Harpending, Henry, ed. "Neanderthal Extinction by Competitive Exclusion". PLoS ONE. Public Library of Science. 3 (12): e3972. Bibcode:2008PLoSO...3.3972B. doi:10.1371/journal.pone.0003972. ISSN 1932-6203. PMC 2600607 . PMID 19107186. 
  18. ^ "Homo neanderthalensis Brief Summary". EOL. Diakses tanggal September 26, 2016. 
  19. ^ Peresani, M; Dallatorre, S; Astuti, P; Dal Colle, M; Ziggiotti, S; Peretto, C (2014). "Symbolic or utilitarian? Juggling interpretations of Neanderthal behavior: new inferences from the study of engraved stone surfaces". J Anthropol Sci. 92: 233–55. doi:10.4436/JASS.92007 (tidak aktif 2017-01-19). PMID 25020018. 
  20. ^ Diamond, J 1992, The Third Chimpanzee: The Evolution and Future of the Human Animal, Harper Collins, New York, p 45.
  21. ^ Nicholas Wade, "Neanderthal Women Joined Men in the Hunt", from The New York Times, 5 December 2006
  22. ^ Kuhn, Steven L.; Stiner, Mary C. "What's a Mother to Do? The Division of Labor among Neandertals and Modern Humans in Eurasia". Current Anthropology. 47: 953–981. doi:10.1086/507197. 
  23. ^ "Neanderthals may have faced extinction long before modern humans emerged". Phys.org. 2014-02-24. Diakses tanggal 2017-02-23. 
  24. ^ Fisher, Richard V.; Giovanni Orsi; Michael Ort; Grant Heiken (June 1993). "Mobility of a large-volume pyroclastic flow — emplacement of the Campanian ignimbrite, Italy". Journal of Volcanology and Geothermal Research. Elsevier. 56 (3): 205–220. Bibcode:1993JVGR...56..205F. doi:10.1016/0377-0273(93)90017-L. Diakses tanggal 2008-09-20. 
  25. ^ Golovanova, Liubov Vitaliena; Doronichev, Vladimir Borisovich; Cleghorn, Naomi Elansia; Koulkova, Marianna Alekseevna; Sapelko, Tatiana Valentinovna; Shackley, M. Steven (2010). "Significance of Ecological Factors in the Middle to Upper Paleolithic Transition". Current Anthropology. The University of Chicago Press Books. 51 (5): 655. doi:10.1086/656185. Diakses tanggal December 24, 2016. 
  26. ^ a b c Than, Ker (September 22, 2010). "Volcanoes Killed Off Neanderthals, Study Suggests". National Geographic. Diakses tanggal 23 September 2010. 
  27. ^ Gilligan, I (2007). "Neanderthal extinction and modern human behaviour: the role of climate change and clothing". World Archaeology. 39 (4): 499–514. doi:10.1080/00438240701680492. 
  28. ^ Climate Change Killed Neandertals, Study Says, National Geographic News
  29. ^ "Volcanoes wiped out Neanderthals, new study suggests (ScienceDaily)". University of Chicago Press Journals. 7 October 2010. Diakses tanggal 7 October 2010. 
  30. ^ Neanderthal Apocalypse Diarsipkan 2017-11-20 di Wayback Machine. Documentary film, ZDF Enterprises, 2015. Diakses 26 Januari 2016.