Kereta api Sarangan Ekspres

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Sarangan Ekspres merupakan layanan kereta api kelas bisnis yang pernah dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya untuk melayani relasi Surabaya GubengMadiun dan sebaliknya.

Kereta api Sarangan Ekspres
Kereta api Sarangan Ekspres saat berhenti di Stasiun Mojokerto
Informasi umum
Jenis layananKereta api ekspres
StatusTidak beroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VIII Surabaya
Mulai beroperasi6 Februari 2014
Terakhir beroperasi16 Februari 2016
Lintas pelayanan
Stasiun awalSurabaya Gubeng
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirMadiun
Jarak tempuhsekitar 150 km
Waktu tempuh reratarata-rata 3 hingga 3,5 jam
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasBisnis
Pengaturan tempat duduk64 tempat duduk disusun 2-2
arah kursi dapat diatur
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanTidak ada
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI

Tarif kereta api Sarangan Ekspres lintas Madiun-Surabaya Gubeng berkisar antara Rp50.000,00-Rp60.000,00 sedangkan untuk lintas Kertosono-Surabaya Gubeng sebesar Rp40.000,00-45.000,00 tergantung pada hari-hari tertentu, seperti akhir pekan dan libur nasional.

Asal usul nama

sunting

Kata "Sarangan" diambil dari salah satu telaga di kaki Gunung Lawu, Telaga Sarangan, yang berada di Plaosan, Magetan, Jawa Timur.

Pengoperasian kereta api

sunting

Kereta api yang diluncurkan pada tanggal 6 Februari 2014 ini menggunakan rangkaian kereta milik Mutiara Selatan yang saat itu tidak terpakai di Stasiun Surabaya Kota.

Dengan pengoperasian kereta api ini, jumlah kereta yang melayani menumpang dari Madiun ke Surabaya menjadi bertambah. Sebelum ada kereta ini, ada dua belas layanan kereta yang melayani lintas Surabaya-Madiun, tetapi kereta-kereta api tersebut hanya dioperasikan pada pagi, sore, dan malam.[1][2]

Mulai tanggal 16 Februari 2016, pengoperasian kereta api ini dihentikan karena kurangnya pemasukan dari penumpang setiap harinya.

Data teknis

sunting
Lintasan perjalanan Surabaya Gubeng - Madiun pp.
Lokomotif CC201, CC203, CC206
Rangkaian 6 kereta kelas bisnis (K2 BD) + 1 kereta makan pembangkit (KMP2 BD)

Referensi

sunting