Kereta rel listrik Inka-Hitachi

Kereta rel listrik INKA-Hitachi seri EA102 adalah kereta rel listrik non-AC yang pernah dioperasikan di lintas KRL Jabodetabek. KRL ini diproduksi pada tahun 1997 oleh PT INKA Madiun dan bekerja sama dengan Hitachi, Ltd. KRL ini merupakan KRL non-AC dengan tingkat keandalan dan kenyamanan paling baik sepanjang lintas Jabodetabek selain KRL Rheostatik.[1] KRL ini termasuk jarang mengalami gangguan dan masalah. Selama 1997–2013, hanya ada satu set KRL ini yang bermasalah dan tidak bisa dioperasikan sehingga tersisa 5 set yang beroperasi.

KRL INKA-Hitachi
KRL INKA-Hitachi di Stasiun Bekasi
BeroperasiTidak beroperasi
PembuatPT INKA
Hitachi, Ltd.
Tahun pembuatan1997
Mulai beroperasi1997–2013
Jumlah sudah diproduksi24 unit (6 set)
Formasi8 kereta per set
OperatorPT KAI Commuter Jabodetabek
JalurKA Commuter Jabodetabek
Data teknis
Bodi keretaStainless Steel
Panjang kereta20.000 mm
Lebar2.990 mm
Tinggi3.830 mm
Kecepatan maksimum120 km/jam
Sistem traksiHitachi, Ltd. VVVF-GTO
Motor Traksi: Motor induksi 3 fasa asinkron tipe HS32533-14RB
Daya mesin170 kW × 8 = 1360 kW
TransmisiHitachi, Ltd. Static Inverter (SIV-IGBT) 48 kVA
Elektrifikasi1.500 V DC
Jenis penangkap arusPantograf
BogieKH-186(Tc1, Tc2)
KH-185(M1, M2)
Alat perangkaiAutomatic coupler, Bar coupler AAR No. 10A Contour
Lebar sepur1,067 mm (3 ft 6 in)

Pengenalan Awal

sunting

KRL ini diproduksi oleh PT INKA di Madiun, bekerjasama dengan Hitachi dari Jepang. Ini bisa dilihat dari berbagai komponen salah satunya pada bagian kelistrikan KRL ini seperti sistem propulsi VVVF yang dibuat oleh Hitachi. KRL ini juga memiliki bogie yang sangat nyaman untuk sebuah KRL non-AC karena menggunakan bogie yang setara bogie K-8 pada kereta jarak jauh. Seringnya KRL ini beroperasi di lintas timur (Jakarta Kota–Bekasi PP) membuat KRL ini disebut sebagai "keretanya orang Bekasi", padahal KRL ini sudah berpengalaman untuk beroperasi di seluruh lintas Jabodetabek, meskipun akhirnya KRL ini tidak lagi berdinas di lintas Serpong dan Tangerang karena kondisi listrik aliran atas (LAA) yang tidak cocok dengan KRL Hitachi ini.

Sejarah

sunting

Karier Kedinasan (1997–2013)

sunting

Pada awal operasinya pada tahun 1997, KRL ini digunakan untuk layanan kereta kelas bisnis (KL2), ini dapat dilihat dari livery pertama KRL ini yang berwarna biru. KRL Hitachi ini pada awalnya menggunakan livery biru muda - biru tua, yang menandakan bahwa ini adalah KRL kelas bisnis (KL2) dan untuk layanan Express non-AC sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2000-an awal.

Sejak dihapuskannya KRL Ekspres non-AC seiring dengan datangnya KRL Toei seri 6000, KRL ini berubah menjadi KRL ekonomi (KL3) sampai dengan tahun 2013. Pintu otomatisnya pun tidak difungsikan lagi. Sejak KRL ini menjadi KRL kelas ekonomi (KL3), maka liverynya pun diubah menjadi orange-kuning sehingga semakin menandakan bahwa ini adalah KRL kelas ekonomi. Lalu, livery pun kembali berubah menjadi livery merah-kuning sampai akhir masa dinas KRL ini, dan sebagian rangkaian sempat menggunakan logo PT KAI 2011.

Sejak KRL Ekonomi berhenti berdinas mulai pertengahan tahun 2013, KRL ini dipensiunkan dan ada 2 unit kereta berkabin (TC) tanpa bogie di emplasemen Pengawas Urusan Kereta (PUK) di Stasiun Manggarai, yang kini dijadikan ruang serbaguna, meskipun akhirnya dua unit kereta berkabin ini akhirnya ditumpuk di Stasiun Cikaum sejak Stasiun Manggarai disiapkan untuk direnovasi.

Perucatan

sunting

Sejak KRL Ekonomi dipensiunkan pada pertengahan tahun 2013, sebagian KRL Hitachi ada yang dikirim ke Purwakarta untuk ditumpuk bersama KRL Ekonomi lainnya, tetapi masih ada yang disimpan di Balai Yasa Manggarai. Namun, akhirnya pada akhir tahun 2016, sisa KRL ini bersama beberapa sisa KRL Ekonomi seri lainnya, dan KRL AC yang sudah pensiun pun sudah dibawa ke Stasiun Cikaum untuk ditumpuk, sebelum akhirnya dirucat. Saat ini, KRL Hitachi yang sudah dirucat adalah yang ada di Stasiun Purwakarta.

Referensi

sunting
  1. ^ Majalah KA Edisi Juni 2014

Pranala luar

sunting