Kereta rel listrik Tokyu Corporation seri 8500

tipe kereta api di Indonesia

Kereta rel listrik Tokyu seri 8500 (東急8500系(電車), Tōkyū 8500-kei (densha)) adalah kereta rel listrik buatan Tokyu Car Corporation, Jepang, yang kini beroperasi di lintas Commuter Jabodetabek. KRL berteknologi Field Chopper Control dan body-nya terbuat dari stainless steel ini pernah digunakan di lintas Tokyu Den-en-toshi Line dan Tokyu Toyoko Line. Ciri khas KRL ini adalah menggunakan AC dan kipas angin dalam kereta secara bersamaan, di mana kipas angin yang juga berfungsi untuk membantu kerja AC ini sudah dipasang sejak KRL ini awal beroperasi, karena sebelum dekade 80-an, masih banyak KRL di Jepang tidak menggunakan AC.

KRL Tōkyū seri 8500
KRL Tokyu 8610F/8510F di Stasiun Manggarai
BeroperasiYa
Produsen Tōkyū Car Corporation
Konstruksi1975–1991
Mulai beroperasi1975-2023 (Tōkyū)
2006-Sekarang (Indonesia)
Formasi3, 5 atau 10 kereta per set (Jepang)
8 atau 12 kereta per set (Indonesia)
Nomor armada8501-8542
Kapasitas1.136 penumpang (rata-rata)
Operator Tokyu Corporation
KAI Commuter
Nagano Electric Railway
Izukyu Corporation (Dimodifikasi menjadi seperti Tokyu 8000)
Chichibu Railway (Sebagai Chichibu Railway Seri 7000)
DepoNagatsuta (Tōkyū), Suzaka (Nagaden), Hirosegawara (Chichibu), Depok, Bogor (Jabodetabek)
Jalur dilayaniJepang:

Indonesia:

Data teknis
Konstruksi bodiStainless Steel
Panjang kereta20.000 mm (20 m)
Lebar2.800 mm (2,8 m)
Tinggi4.100 mm (4,1 m)
Pintu4 pintu di setiap sisi
Kelajuan maksimum120 km/h (33 m/s)
Berat276 t (276.000 kg) (rata-rata)
Sistem traksiField Chopper Control
Motor traksi: TKM-69 / TKM-80
VVVF-GTO
Daya mesin130 kW per motor
TransmisiMotor Generator (MG) (8604F)
Static Inverter (SIV)
Percepatan3,3 km/h/s
Perlambatan3,5 km/h/s (normal)
4,5 km/h/s (darurat)
Sistem pembangkitListrik Aliran Atas (LAA)
Pemanas, ventilasi, dan penyejuk udaraRPU-3016
Elektrifikasi1.500 V DC
Penangkap arusPantograf
Tipe: PT44S-D / PT44S-E
BogieTS-807A, TS-815C dengan pegas udara
AbarRegenerative Brake Combination Electric Command Air Brake (HRD-2R)
Sistem keselamatanTokyu CS-ATC, Tokyo Metro CS-ATC, Tobu ATS (TSP) Tokyu ATS, Tokyu ATC-P, Deadman Pedal
Alat perangkaiAAR Coupling
Lebar sepur1.067 mm (1,067 m)
Tokyu 8500 semasa di Jepang

Indonesia membeli kereta ini bersamaan dengan KRL Tōkyū seri 8000, yang merupakan saudara dari KRL ini, dengan harga sekitar Rp 800 juta per kereta, atau sekitar 6,5 miliar untuk satu rangkaian dengan stamformasi 8 kereta dalam satu rangkaiannya. Selain itu, KRL Tokyu seri 8500 ini juga dijual ke Nagano Electric Railway dan Chichibu Railway dengan formasi 3 kereta per set dan satu kereta nomor 8723 diberikan kepada Izukyu Corporation yang kemudian dimodifikasi menjadi berkabin masinis.[1]

Ciri khas KRL ini adalah menggunakan AC dan kipas angin dalam kereta secara bersamaan, di mana kipas angin yang juga berfungsi untuk membantu kerja AC ini sudah dipasang sejak KRL ini awal beroperasi, karena sebelum dekade 80-an, masih banyak KRL di Jepang tidak menggunakan AC.

Perbedaan antara KRL ini dengan saudaranya, KRL Tokyu seri 8000 adalah kacanya yang lebih berbentuk kotak, tidak menjorok ke bawah, serta memiliki 3 penanda tujuan di atas pintu darurat serta kaca depan di kabin masinis. Selain itu, semuanya sama persis seperti sistem AC dan kelistrikannya, sehingga memungkinkan kereta ini dan KRL Tokyu seri 8000 bertukar unit kereta. Sama seperti KRL Tokyu seri 8000, semua set KRL Tokyu seri 8500 ini di bawah perawatan dan milik Depo KRL Bukit Duri.[2]

KRL buatan tahun 1975 ini didatangkan ke Indonesia mulai tahun 2006, sebagai KRL seri keempat yang didatangkan ke Indonesia setelah KRL Toei seri 6000, JR East seri 103, dan Tokyu seri 8000. KRL inilah yang pertama kalinya menggunakan livery merah kuning khas PT KAI Commuter Jabodetabek (kini Kereta Commuter Indonesia), tepatnya pada rangkaian 8513F atau yang dikenal dengan nama "Jalita".

Sejarah

Pengoperasian di Indonesia (2006-sekarang)

KRL ini pertama kali datang pada tahun 2006, yaitu rangkaian 8504F. Kemudian tahun 2007-2009 didatangkan lagi beberapa set KRL dengan set 8513F "Jalita" sebagai rangkaian terakhir yang datang dan menjadi KRL pertama yang dibeli pada era PT KAI Commuter Jabodetabek.

Sebelumnya, KRL ini memiliki masalah khusus, ketika pada operasionalnya KRL ini tidak mampu melewati lintas Serpong dan Tangerang karena adanya blankspot (listrik aliran atas tanpa arus listrik), dan KRL ini menggunakan sistem Field Chopper Control dan VVVF-GTO yang tidak cocok untuk kedua lintas tersebut. Namun, setelah KRL Tokyo Metro (seri 7000, 05, 6000) yang berteknologi Chopper dapat masuk ke lintas Serpong-Parung Panjang-Maja serta Tangerang, KRL ini bersama KRL Tokyu seri 8000 pun bisa masuk ke lintas tersebut.

Selama masa pengoperasiannya, KRL ini bersama saudaranya yaitu KRL Tokyu seri 8000 sudah berpengalaman beroperasi di seluruh lintas Jabodetabek, khususnya di lintas Bogor. Kereta ini sejak awal beroperasi pernah berdinas sebagai KRL Ekspres AC dan juga Ekonomi AC, sebelum akhirnya menjadi KRL Commuter Line.

Saat ini, KRL Tokyu 8500 sudah dapat melaju di lintas Serpong dan Tangerang, meskipun saat ini lebih sering berdinas di lintas Jatinegara-Depok/Bogor mengingat perannya sebagian besar telah tergeser oleh KRL JR East seri 205. Seiring menuanya usia KRL, serta keterbatasan suku cadang, 2 rangkaian telah mangkrak mendahului saudaranya.

Seiring mulai menuanya KRL ini beserta KRL eks-Jepang yang diimpor sebelum era KCJ dan makin mendekatnya masa pensiun, KRL ini bersama dengan KRL Tokyu seri 8000 dan KRL lainnya mulai dicat dengan livery KCJ yaitu merah-kuning, dengan set 8504F sebagai rangkaian pertama yang menggunakan livery KCJ. Selain itu, kereta ini juga mulai mengalami pengacakan formasi rangkaian sehingga dapat dibuat menjadi rangkaian 12 kereta.

Formasi rangkaian

Di Jepang, rangkaian ini dioperasikan dengan formasi 10 kereta sebagai berikut.

Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penomoran DeHa 8600 DeHa 8700 SaHa 8900 DeHa 8800 DeHa 8700 DeHa 8800 DeHa 8700 SaHa 8900 DeHa 8800 DeHa 8500
Penomoran Lainnya DeHa 0700 DeHa 0800 DeHa 0700 DeHa 0800 DeHa 0700 DeHa 0800
Kodifikasi MC2 M1 T M2 M1 M2 M1 T M2 MC1

Di Indonesia, rangkaian ini dioperasikan dengan formasi 8 kereta, di mana terdapat 2 kereta dari masing-masing formasi yang ditinggalkan di Jepang, tidak ikut dibawa ke Indonesia saat pembelian. Kedua kereta yang tidak dibawa tersebut selanjutnya dirucat di Jepang. Formasinya seperti pada tabel berikut.

Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8
Penomoran DeHa 8600 DeHa 8700 SaHa 8900 DeHa 8800 DeHa 8700 SaHa 8900 DeHa 8800 DeHa 8500
Penomoran Lainnya DeHa 0700 DeHa 0800 DeHa 0700 DeHa 0800
Kodifikasi MC2 M1 T M2 M1 T M2 MC1

Daftar rangkaian

Terdapat 7 rangkaian yang dibeli oleh Divisi Jabotabek dan 1 rangkaian yang dibeli oleh PT KCJ. Dari total 8 rangkaian tersebut, hanya 6 yang masih dapat dioperasikan. Rangkaian 8511F sudah tidak beroperasi dikarenakan menjadi rangkaian pendonor untuk rangkaian KRL eks Tokyu lainnya, di mana kereta-kereta tengahnya digunakan pada rangkaian 8518F dan 8007F (yang merupakan KRL Tokyu 8000). Rangkaian 8513F "Jalita" yang merupakan pembelian PT KCJ juga sudah tidak beroperasi dan telah dikirim ke Stasiun Cikaum untuk ditanahkan dikarenakan kesulitan suku cadang. Rangkaian 8507F, 8508F, dan 8512F sudah tidak beroperasi dan telah dikirim ke Stasiun Pasirbungur untuk ditanahkan.

  • Rangkaian formasi 12 kereta
Daftar rangkaian formasi 12 kereta
  Susunan rangkaian
Nomor 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8504F 8604 8704 8904 8825 8719 8008 8007 8245 8711 8909 8804 8504
8510F* 8610 8710 8951 0817 0717 8929 8812 0815 0715 8927 8810 8510
8518F 8618 8724 8911 8828 8743 8948 8807 8855 8753 8954 0811 8518

Keterangan

  • Beberapa unit kereta bertukar tempat.
  • Susunan rangkaian 8518F dapat berubah sewaktu-waktu.
  • 8511F sudah tidak beroperasi dan ditanahkan di Depo KRL Depok. Beberapa keretanya digunakan pada rangkaian 8003F dan 8504F.
  • 8507F menjadi rangkaian donor untuk memanjangkan rangkaian 8518F menjadi 12 kereta. Saat ini hanya empat kereta tersisa dan kini sudah ditanahkan bersama 8508F di Stasiun Pasirbungur.[3]
  • 8512F mengalami kecelakaan di Kebon Pedes, Bogor, pada Minggu pagi, 10 Maret 2019 yang menyebabkan KRL tersebut harus afkir dan kini sudah ditanahkan di Stasiun Pasirbungur.[4]. Empat kereta yang selamat digunakan pada rangkaian 8510F.
  • 8510F Sekarang Sudah TSGO dan sudah Terparkir di Dipo Depok.

[5] [6]

Insiden

Pada Minggu, 10 Maret 2019, KA 1722 dengan relasi Jatinegara-Bogor anjlok di bilangan Cilebut-Bogor. Insiden ini melibatkan rangkaian 8612F. Kereta 8612 anjlok, terguling, dan menabrak tiang LAA (listrik aliran atas) hingga tumbang dan bodi KRL penyok pada bagian samping depan. Sementara kereta 8712 dan 8912 terguling. Tidak ada laporan soal korban jiwa.[7][8]

Galeri

Referensi

  1. ^ Majalah KA Edisi Juni 2014
  2. ^ "Database KRL Eks Jepang". GM-MarKA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-31. 
  3. ^ "KRL Seri 8500 Turut Dikirim ke Pasirbungur". Railway Enthusiast Digest. 
  4. ^ "KRL Seri 8500 Rangkaian 8612F Tutup Pengiriman KRL Tidak Terpakai ke Pasirbungur". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 4 Februari 2022. 
  5. ^ Daftar nomor rangkaian Tokyu 8500 dalam Bahasa Jepang
  6. ^ [1]
  7. ^ Sumardi, Edi. "Foto-foto, Video Kereta KRL Anjlok di Bogor Jawa Barat Hari Ini, 6 Korban, Warga: Seperti Gempa Bumi". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-03-10. 
  8. ^ Alfreda, Ega. "Kereta Terguling di Bogor, Stasiun Tangerang Tidak Terdampak dan Beroperasi Normal". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-03-10. 

Pranala luar