Khilafatul Muslimin
Khilafatul Muslimin (bahasa Arab: خلافة المسلمين, "Khilafah Muslim", juga dikenal dengan singkatan KM) adalah sebuah organisasi keagamaan Indonesia yang mengusung ideologi khilafah. Organisasi tersebut didirikan oleh Abdul Qadir Baraja pada 1997 dan berpusat di Lampung. BNPT menyebut bahwa pendiri organisasi ini pernah bergabung dengan Negara Islam Indonesia (NII) yang ingin mendirikan negara agama dan mempunyai visi yang sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).[butuh rujukan] Beberapa lembaga menyebut bahwa organisasi tersebut merupakan pendukung ISIS di Indonesia pada tahun 2014.[1] Khilafatul Muslimin memiliki struktur paling tertinggi yakni Khalifah Pusat. Sementara itu, struktur di bawah Khalifah Pusat berturut-turut yakni Daulah, Ummul Qura hingga terendah Kemasulan.[2]
Tanggal pendirian | 18 Juli 1997 |
---|---|
Tipe | Organisasi kemasyarakatan Islam |
Lokasi |
|
Abdul Qadir Baraja | |
Situs web | khilafatulmuslimin |
Pada 2022, organisasi tersebut disorot karena mengaku berada di balik konvoi motor dukungan terhadap khilafah di Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Priangan, Sumedang, Cirebon, Brebes, Tegal, Klaten, Solo, Surabaya, dan lain sebagainya yang diklaim sudah dilakukan sejak 2018.[2] Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi menyatakan bahwa mereka lakukan konvoi, dan tujuannya ingin gusur Pancasila dengan ideologi Khilafah.[3] Sementara itu menurut Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ahmad Nurwakhid menyatakan bahwa organisasi tersebut bertentangan dengan falsafah bangsa dan berpotensi melahirkan gerakan terorisme.[4]
Referensi
- ^ https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/PA/article/view/368/0
- ^ a b https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220531093956-20-803032/khilafatul-muslimin-akui-di-balik-konvoi-motor-kebangkitan-khilafah
- ^ https://www.kompas.tv/article/294156/polisi-diminta-tindak-tegas-kelompok-khilafatul-muslimin-mereka-ingin-gusur-pancasila
- ^ https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220531115832-12-803104/bnpt-khilafatul-muslimin-berpotensi-lahirkan-terorisme