Klementin
Klementin (Citrus × clementina) adalah tangor, hibrida buah jeruk antara jeruk keprok daun-dedalu (C. × deliciosa) dan jeruk manis (C. × sinensis),[1][2][3] dinamai sebagai penemu akhir abad ke-19.[4]
Klementin | |
---|---|
Spesies | Citrus × clementina |
Tetua persilangan | Jeruk keprok × jeruk manis |
Eksteriornya berwarna oranye gelap dengan penampilan halus dan mengkilap. Klemensin dapat dipisahkan menjadi 7 hingga 14 segmen. Mirip dengan jeruk keprok, mereka cenderung mudah dikupas. Mereka biasanya berair dan manis, dengan asam lebih sedikit dari jeruk. Minyaknya, seperti buah jeruk lainnya, kebanyakan mengandung limonena dan juga myrcene, linalool, α-pinene dan banyak aromatik kompleks.
Referensi
sunting- ^ Shimizu, Tokurou; et al. (2016). "Hybrid Origins of Citrus Varieties Inferred from DNA Marker Analysis of Nuclear and Organelle Genomes". PLOS ONE. 11 (11): e0166969. doi:10.1371/journal.pone.0166969 . PMC 5130255 . PMID 27902727.
- ^ Wu, GA; et al. (2014). "Sequencing of diverse mandarin, pummelo and orange genomes reveals complex history of admixture during citrus domestication". Nature Biotechnology. 32 (7): 656–662. doi:10.1038/nbt.2906. PMC 4113729 . PMID 24908277.
- ^ Barkley, NA; Roose, ML; Krueger, RR; Federici, CT (2006). "Assessing genetic diversity and population structure in a citrus germplasm collection utilizing simple sequence repeat markers (SSRs)". Theoretical and Applied Genetics. 112 (8): 1519–1531. doi:10.1007/s00122-006-0255-9. PMID 16699791. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-09. Diakses tanggal 2020-05-01.
- ^ Edible: An Illustrated Guide to the World's Food Plants. National Geographic. 2008. hlm. 73. ISBN 978-1-4262-0372-5.