Koalisi Pemilihan Umum Bersih dan Adil
Koalisi untuk Pemilihan Umum yang Bersih dan Adil (bahasa Melayu: Gabungan Pilihanraya Bersih dan Adil) atau Bersih adalah sebuah koalisi lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang meminta untuk mereformasi sistem pemilihan umum yang berlaku sekarang di Malaysia untuk memastikan pemilihan umum yang bebas, bersih dan adil. Koalisi ini secara resmi dibentuk pada tanggal 23 November 2006 sebagai sebuah komunike bersama yang terdiri dari pemimpin partai politik, kelompok masyarakat sipil, dan organisasi nonpemerintah.[1] Bersih menuduh Komisi Pemilu di bawah Departemen Perdana Menteri[2] atas manipulasi proses pemilihan umum yang memberikan keuntungan tidak adil bagi koalisi Barisan Nasional. Bersih mengklaim bahwa daftar pemilih dirusak oleh berbagai penyimpangan seperti persekongkolan, pemilih siluman, distribusi kursi perwakilan yang tidak tepat, dan kecurangan pemungutan suara melalui pos. Pada tanggal 10 November 2007, Bersih menyelenggarakan unjuk rasa pertama yang diikuti oleh 10.000 hingga 40.000 orang dan mengadakan demonstrasi umum di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur. Pendukung Bersih diminta untuk mengenakan kaos oblong sebagai simbol protes. Unjuk rasa ini sering dipuji karena terjadinya perubahan lanskap politik dalam pemilihan umum 2008, ketika koalisi Barisan Nasional petahana gagal memperoleh sebuah mayoritas super dua per tiga (2/3) untuk pertama kalinya sejak tahun 1969.
Lokasi | |
---|---|
Ketua | Maria Chin Abdullah |
Wakil Ketua | Shahrul Aman Mohd. Saari |
Situs web | bersih |
Pada bulan April 2010, koalisi diluncurkan kembali sebagai gerakan masyarakat sipil seluruhnya ("Bersih 2.0") yang tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun. Pada tanggal 19 Juni 2011 mantan presiden Dewan Advokat Malaysia, Dato' Ambiga Sreenevasan menjadi ketua koalisi. Pada tahun 2011 dan 2012, dua unjuk rasa tambahan (Bersih 2.0 dan Bersih 3.0) diadakan mengingat bahwa tuntutan untuk reformasi pemilihan umum belum dipenuhi oleh Komisi Pemilihan Umum.
Sejarah
suntingBersih dimulai sebagai sebuah Komite Aksi Bersama untuk Reformasi Pemilihan Umum yang dibentuk pada bulan Juli 2005. Pada bulan September 2006, Lokakarya Reformasi Pemilihan Umum diadakan di Kuala Lumpur. Para pemimpin dari partai politik, kelompok masyarakat sipil dan lembaga swadaya masyarakat (organisasi nonpemerintah), termasuk di antaranya Wan Azizah Wan Ismail, Lim Guan Eng, PAS, Nasharudin Mat Isa, Teresa Kok, Syed Shahir Syed Mohamud antara lain, berkumpul untuk merumuskan komunike bersama dengan tujuan berkampanye untuk pemilihan umum yang bersih dan adil di Malaysia.
Demonstrasi Bersih 2007
suntingPada hari Sabtu tanggal 10 November 2007, Bersih mengadakan unjuk rasa massal pertamanya untuk menyampaikan empat tuntutan demi memastikan sebuah proses pemilihan umum yang bersih dan adil di Malaysia:[3]
- Pembersihan daftar pemilih
- Penggunaan tinta yang tidak mudah dihapus
- Penghapusan pemungutan suara melalui pos bagi personel militer dan polisi
- Akses bebas dan adil kepada media massa bagi semua pihak
Referensi
sunting- ^ "About Bersih 2.0". bersih.org. 26 June 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-26. Diakses tanggal 25 April 2012.
- ^ "Election Commission of Malaysia". Prime Minister's Office. 30 April 2012. Diakses tanggal 30 April 2012.
- ^ "Bersih people's gathering". bersih.org. 22 October 2007. Diakses tanggal 19 April 2012.
lolllĺuuuuòii77i99lokdöuuduuuorđrr4oo9oo