Koalisi Tertata Adil Sejahtera

koalisi partai politik dalam Pemilihan umum Wali Kota Depok 2020

Koalisi Tertata Adil Sejahtera (Akronim: TAS) adalah koalisi partai politik lokal yang dibentuk untuk menghadapi perhelatan politik pemilihan wali kota di Kota Depok yang dipelopori oleh empat partai politik, di antaranya PAN yang dipimpin oleh Igun Sumarno, PKB yang diketuai oleh Selamet Riyadi, Demokrat dipimpin oleh Edi Sitorus, dan PPP yang diwakili oleh Qonita Lutfiyah sebagai ketua partai di Depok.[1] Istilah "Tertata" merupakan akronim dari slogan tertib, taat, dan takwa. Awalnya, koalisi empat partai ini dinamai "Koalisi Hotel Bumi Wiyata" sesuai dengan nama tempat dideklarasikannya gabungan partai ini. Namun, disepakati oleh koalisi bahwa namanya menjadi "Koalisi Depok Tertata".[2] Pada 1 Februari 2020, empat partai tersebut melakukan deklarasi dengan menghadirkan anggota-anggota partai peserta koalisi untuk cabang Depok.

Koalisi Tertata Adil Sejahtera
Calon Wali KotaMohammad Idris
Calon Wakil Wali KotaImam Budi Hartono
Pendiri
  • Igun Sumarno
  • Selamet Riyadi
  • Edi Sitorus
  • Qonita Lutfiyah
Dibentuk1 Februari 2020 (2020-02-01)
(sebagai Koalisi Depok Tertata)
24 Juli 2020 (2020-07-24)
(sebagai Koalisi Tertata Adil Sejahtera)
Dibubarkan10 Mei 2024 (2024-05-10)
Didahului olehKoalisi Depok Tertata
Diteruskan olehKoalisi Perubahan untuk Depok Maju
Kantor pusatTeratai Nomor 40, Jalan Arif Rahman Hakim, Pancoran Mas, Depok
IdeologiTenda besar
Warna  Merah balap
  Wulung
Situs web
idrisimam2020.id

Masing-masing partai politik tersebut memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok dengan berjumlah 17 kursi dari 50 kursi dengan persentase 34%. Salah satu partai pembentuk Koalisi Depok Tertata, Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan keluar dari koalisi.[3] Otomatis, kursi di koalisi ini berkurang menjadi 9 kursi di DPRD Kota Depok. Kemudian, Partai Golkar masuk menjadi anggota di koalisi ini dan berubah nama menjadi Koalisi Karya Tertata[4] yang pada akhirnya memberi sinyal dukungan untuk merapat kepada Koalisi Gerindra dan PDI-P Depok.[5] Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok Farabi El Fouz mengaku partainya mulai dekat dengan poros oposisi itu. Sebelumnya, Partai Golkar sempat mendekati poros Partai Keadilan Sejahtera dengan berharap mendapat jatah calon Wakil Wali Kota.

Partai Keadilan Sejahtera yang sempat mengajukan tiga kader terbaiknya untuk diusung sebagai calon Wali Kota Depok akhirnya memutuskan bergabung dengan Koalisi Tertata sehingga berubah nama menjadi Koalisi Tertata Adil Sejahtera[6] yang dipastikan partai tersebut kembali mengusung Mohammad Idris menjadi calon Wali Kota Depok. Mengenai calon Wakil Wali Kota Depok masih sedang dalam perbincangan. Namun, PPP menyatakan tidak masalah jika kursi Wakil Wali Kota jatuh kepada PKS atau dari Koalisi Tertata.[7]

Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai pendiri Koalisi Tertata menyatakan keluar dari koalisi ini setelah partai tersebut mendapat rekomendasi untuk mengusung Pradi Supriatna sebagai calon Wali Kota.[8] Namun setelah pemilihan berlangsung, PAN menyatakan kembali mendukung Mohammad Idris.[9]

Pada 16 Februari 2021, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) juga melakukan hal serupa dengan PAN yang membangun hubungan politik dengan PKS di Kota Depok.[10] Dalam hal ini, PDI-P bekerja sama dan mendukung pemerintahan Wali Kota Mohammad Idris.

Latar belakang

sunting
 
Kampanye Mohammad Idris–Imam Budi Hartono

Koalisi Depok Tertata awalnya memiliki dua opsi, yaitu mengusung calon Wali Kota Depok dari kader internal koalisi atau memberi mandat kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota petahana.[11]

Kesepakatan

sunting

Koalisi empat partai ini didasari atas tiga kesepakatan, yaitu:

  1. Menetapkan visi dan misi sebagai acuan menentukan kepala daerah pada Pilkada 2020.
  2. Sepakat membuat keputusan bersama dalam menentukan kepala pilkada.
  3. Koalisi ini dibentuk bertujuan untuk mencipatakan Kota Depok yang tertata (Tertib, Taat, dan Takwa) dan unggul sesungguhnya.

Logo Kampanye

sunting
 
Logo kampanye.
  • Warna merah dan putih melambangkan semangat kecintaan kepada NKRI.
  • Simbol jari telunjuk dan tengah menempel melambangkan visi Maju dan Berbudaya, ibu jari melambangkan visi sejahtera dan formasi dua jari melambangkan dua periode. Ibu jari bermakna kesuksesan dan keberhasilan pembangunan.
  • Tipografi dalam kata "lanjutkan" menggunakan tulisan sambung yang melambangkan kesinambungan dalam melanjutkan dan meningkatkan prestasi serta capaian pembangunan.
  • Biru mewakili semangat melayani, integritas dan intelektualitas sebagai elemen penting dalam menentukan arah pembangunan Kota Depok dimasa depan.
  • Slogan "Bangun Depok Bersama" bermakna semangat kolaborasi dan partisipasi seluruh stake holder baik pemerintah maupun masyarakat dalam mewujudkan visi Depok yang Maju, Berbudaya dan Sejahtera.

Partai anggota

sunting
Partai Masa aktif Nama lain Ideologi Bergabung dengan koalisi Keluar dari koalisi Kursi DPRD II (2019)
Partai Keadilan Sejahtera 2020–2024 PKS Islamisme 24 Juli 2020 10 Mei 2024[12]
12 / 50
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2021–2024 PDI-P Marhaenisme 16 Februari 2021[10] 9 Mei 2024[13]
10 / 50
Partai Amanat Nasional 2020, 2020–2024 PAN Nasionalisme religius
  • 1 Februari 2020
  • 19 Desember 2020 (de facto)
4 / 50
Partai Demokrat 2020–2024 PD Nasionalisme Indonesia 1 Februari 2020 9 Mei 2024[13]
3 / 50
Partai Persatuan Pembangunan 2020–2024 PPP Pan-Islamisme 1 Februari 2020 9 Mei 2024[13]
2 / 50
Partai Beringin Karya 2020 Berkarya Nasionalisme sayap kanan 2 September 2020 15 Desember 2020
0 / 50

Struktur pemenangan

sunting

Berikut ini merupakan struktur pemenangan yang membantu koalisi dan pasangan calon selama masa kampanye.[15]

  • Ketua:
    • Mohammad Hafid Nasir (PKS)
  • Wakil Ketua:
    • Edi Sitorus (Demokrat)
    • Qonita Lutfiyah (PPP)
    • Ahmad Mauludin (Berkarya)
  • Sekretaris:
    • Muhammad Yusufsyah Putra (PKS)
    • Endah Winarti (Demokrat)
    • Ma'mun Abdullah (PPP)
    • Abdul Wahid (Berkarya)
  • Bendahara:
    • Adriyana Wira Sentana (PKS)
    • Noortiawati Djami
    • Rama
  • Tim Jaringan:
    • Ade Supriatna
    • Mazhab HM (PPP)
    • Levi Oktavianto
  • Tim Logistik:
    • Hidayat
    • Rihadi BS (PPP)
    • Murtadha S. Sinurya (Demokrat)
  • Tim Hukum:
    • Yogo Pamungkas
    • Rohimi Azhari (Independen)
    • Bismar Ginting (Independen)

Potensial

sunting

Berikut adalah daftar calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok potensial 2020 dari Koalisi Depok Tertata, berasal dari kader internal maupun petahana:

Calon Wali Kota

sunting

Calon Wakil Wali Kota

sunting

Nominasi

sunting

Sebelumnya Idris memperoleh dukungan dari Partai Bulan Bintang setelah partai tersebut menyatakan keluar dari Koalisi Partai Non Parlemen (KPNP)[16] yang dibentuk pada 2 Agustus 2019. PBB melakukan deklarasi dukungan di Sekretariat DPC PBB Kota Depok, Jalan Semangka II/343, Pancoran Mas, Depok pada 7 Juni 2020.[17] Namun, usai berkomunikasi dengan PKS tidak mendapatkan respon. Pada akhirnya, PBB mendukung Pradi-Afifah setelah dukungannya diterima PDI-P. Termasuk PKB dan PAN yang sebelumnya tergabung pada Koalisi Depok Tertata, namun keluar dari koalisi setelah mendapat rekomendasi mengusung Pradi-Afifah. Kemudian Partai Berkarya menyatakan mendukung calon Wali Kota yang diusung PKS.[18]

Kandidat
2
Mohammad Idris Imam Budi Hartono
Calon Wali Kota Calon Wakil Wali Kota
 
 
Wali Kota Depok (2016–sekarang)
Wakil Wali Kota Depok (2011–2016)
Anggota DPRD Jawa Barat (2009–2014, 2018–2020)
Anggota DPRD Kota Depok (1999–2009)
Koalisi Tertata Adil Sejahtera[19]

Keputusan Koalisi Tertata Adil Sejahtera resmi mengusung Mohammad Idris bersama dengan Imam Budi Hartono sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok pada pemilihan ini.[20][21] Imam juga berharap dirinya bersama dengan calon Wali Kota Mohammad Idris sanggup meraup sebanyak-banyaknya suara pemilih dengan latar belakang identitas "asli Depok" dan etnis Jawa. Di luar latar belakang etnisitas yang diharapkan mampu memikat banyak pemilih, Imam juga merasa duetnya dengan Idris cukup komplementer dalam menggaet pemilih lintas usia. Ia merasa, duetnya dengan Idris cukup memberikan variasi paket figur.[22]

Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Politik Kota Depok, Bernhard menilai keputusan politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok untuk mencalonkan kembali wali kota petahana, Mohammad Idris sebagai calon Wali Kota Depok selanjutnya dinilai sebagai keputusan yang tepat.[23] Dia menjelaskan bahwa jika calon Wakil Wali Kota berasal dari PKS, maka akan cukup kuat dalam menggalang potensi sumber daya politik di tingkat arus bawah. Hasil survei politik dari Pusat Studi Hukum dan Politik Kota Depok menunjukkan, kekuatan politik petahana Mohammad Idris lebih unggul dari calon Wali Kota Depok lainnya.

Di masa pandemi koronavirus, PKS menyiapkan "tentara siber" dalam menghadapi kampanye di Pilkada Depok.[24] PKS mengaku sudah siap memenangkan "pertarungan" lewat dunia maya untuk merebut pemilih. Pemetaan target pemilih yang akan disasar melalui kampanye daring juga diklaim telah disiapkan. Mereka mengklaim kampanye daring ini kemungkinan akan menyedot porsi yang cukup besar dalam upaya pemenangan calon yang mereka usung, yakni Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono.

Pasangan Idris-IBH memiliki keinginan untuk membuat program pembangunan jangka menengah salah satunya 1.000 perempuan menjadi pengusaha baru di Kota Depok, Jawa Barat.[25] Mereka akan diberi keterampilan dengan pelatihan, pembinaan oleh orang berpengalaman dan diberikan modal awal untuk usaha. Mereka juga akan diberikan kebebasan untuk memilih pelatihan. Antara lain, pembuatan kue, tata rias, penjualan secara daring, dan lainnya. Program ini akan dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Depok tiap tahun. Alasan pasangan Idris-IBH mengajukan program ini adalah untuk membantu perekonomian masyarakat yang termasuk dalam ketahanan keluarga.

Interaksi

sunting

Gerindra dan PDI-P Depok

sunting

Koalisi Depok Tertata membuka opsi bergabung dengan Koalisi Gerindra dan PDI-P Depok.[26] Koalisi empat partai ini disebut tak menutup kemungkinan bergabung dengan poros Koalisi Gerindra dan PDI-P Depok jelang Pilkada Depok 2020.

Partai Keadilan Sejahtera

sunting

PKS mulai mengintensifkan komunikasi dengan partai lain jelang Pilkada Depok 2020.[27] Mereka berencana mengunjungi Koalisi Depok Tertata untuk digandeng dalam Pilkada Depok. Diawali dengan kunjungan ke Kantor DPC Partai Demokrat Kota Depok. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok Hafid Nasir berharap adanya kesamaan visi dengan Koalisi Depok Tertata, dan membangun kebersamaan untuk Kota Depok yang lebih baik lagi.[28]

Partai Golongan Karya

sunting

Setelah melakukan silaturahmi politik ke Demokrat, Ketua dan Pengurus DPD Partai Golkar Kota Depok melakukan roadshow dalam rangka membangun koalisi besar di Pilkada Depok. Ketua dan Pengurus Partai Golkar Depok mengadakan silaturahmi politik ke kediaman Ketua DPC PPP Kota Depok, Qonita Luthfiyah. Kedatangan mereka tak lain untuk mempertajam rencana koalisi dengan lebih baik lagi.[29]

Setelah itu, Partai Golkar melakukan silaturahmi politik dengan DPD Partai Amanat Nasional Kota Depok untuk jajaki koalisi.[30] Partai Golkar membahas kemungkinan partainya akan mengusung Farabi El Fouz sebagai calon Wakil Wali Kota Depok dan pendamping Mohammad Idris yang diusung Koalisi Depok Tertata untuk menjadi calon Wali Kota Depok.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Demokrat, PAN, PKB, dan PPP Deklar `Koalisi HBW`di Pilwakot Depok". Elshinta. 2 Februari 2020. Diakses tanggal 27 Juni 2020. 
  2. ^ Amelia, Vini Rizki (2 Februari 2020). "VIDEO: Empat Partai Ini Berkoalisi Demi Raih Kursi Pimpinan Kota Depok Pada Pilkada 2020". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2 Februari 2020. 
  3. ^ Mulya, Pebri (3 Juli 2020). "Koalisi Tertata : PKB Keluar, Golkar-PKS Masuk". Radar Depok. Diakses tanggal 5 Juli 2020. 
  4. ^ Mulya, Pebri (2 Juli 2020). "Koalisi Karya Tertata Mulai Terbentuk". Radar Depok. Diakses tanggal 5 Juli 2020. 
  5. ^ Mantalean, Vitorio (21 Juli 2020). Maullana, Irfan, ed. "Golkar Beri Sinyal Banting Setir ke Koalisi Gerindra-PDI-P di Pilkada Depok 2020". Kompas.com. Diakses tanggal 24 Juli 2020. 
  6. ^ Amelia, Vini Rizki (24 Juli 2020). "Gabung Koalisi Tertata Adil Sejahtera, PKS Tak Lagi Ngotot Sodorkan Kadernya Dalam Pilkada Depok". Tribunnews.com. Diakses tanggal 24 Juli 2020. 
  7. ^ Mantalean, Vitorio (24 Juli 2020). Gatra, Sandro, ed. "Calon Wakil Wali Kota Depok Pendamping Idris Diminta PKS, PPP: Koalisi Tertata Nggak Masalah". Kompas.com. Diakses tanggal 24 Juli 2020. 
  8. ^ Fauziah, Nur (5 September 2020). Aliansyah, Muhamad Agil, ed. "Keputusan PAN Dukung Pradi di Pilkada Depok Sesuai DPP". Merdeka.com. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  9. ^ Amelia, Vini Rizki (20 Desember 2020). "Meski Jadi Partai Koalisi Lawan, PAN Kota Depok Bakal Merapatkan Barisan ke Pemenang Pilkada". Tribunnews.com. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  10. ^ a b "PKS Merapat, PDIP Siap Dukung Idris-Imam dan Bergabung di Koalisi". Jurnal Depok. 16Februari 2021. Diakses tanggal 17 Februari 2021. 
  11. ^ Wibowo, Rohman (20 Februari 2020). "Pilkada Depok 2020, Koalisi Tertata Berada di Antara Dua Pilihan". Pikiran Rakyat Depok. Diakses tanggal 27 Juni 2020. 
  12. ^ "Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafik Resmi Diusung PKS dan Golkar di Pilkada Depok 2024". Tribun News. Depok. 2024-05-11. Diakses tanggal 2024-08-12. 
  13. ^ a b c d Hamdi, Imam, ed. (2024-05-09). "Enam Partai Bentuk Koalisi untuk Hadapi Kongsi PKS di Pilkada Depok". Tempo. Jakarta. Diakses tanggal 2024-06-15. 
  14. ^ "DPP PAN Resmi Rekomendasikan Paslon Pradi-Afifah di Pilkada Depok". Pos Kota. 2020-09-03. Diakses tanggal 2024-08-12. 
  15. ^ "Download Tim Pemenangan Idris-Imam". Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok. 6 September 2020. Diakses tanggal 7 September 2020. 
  16. ^ Pebri, Mulya (2 Agustus 2019). "Tujuh Partai Politik Satukan Suara di Pilkada Depok 2020". radardepok. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-02. Diakses tanggal 2 Februari 2020. 
  17. ^ "PBB Depok Dukung Pencalonan Idris Tanpa Syarat". Depok Today. 7 Juni 2020. Diakses tanggal 27 Juni 2020. [pranala nonaktif permanen]
  18. ^ "Pilkada Depok,Berkarya Dukung Calon Yang Diusung PKS". Kabar Indoraya. 2 September 2020. Diakses tanggal 4 September 2020. 
  19. ^ "Idris Imam Depok, Tagline Kemenangan di Pilkada". Jurnal Depok. 11 Agustus 2020. Diakses tanggal 26 Agustus 2020. 
  20. ^ Antara (5 Agustus 2020). Hantoro, Juli, ed. "Pilkada Depok 2020, PPP Usung Mohammad Idris - Imam Budi Hartono". Tempo.co. Diakses tanggal 6 Agustus 2020. 
  21. ^ Soebijoto, Hertanto (6 Agustus 2020). "Setelah PKS-PPP-PAN, Partai Demokrat Depok Sepakat Idris-IBH Maju dalam Pilkada Depok 2020". Tribunnews.com. Diakses tanggal 8 Agustus 2020. 
  22. ^ Mantalean, Vitorio (3 Agustus 2020). Maullana, Irfan, ed. "Dampingi Mohammad Idris di Pilkada 2020, IBH Ingin Pikat Pemilih "Asli Depok dan Jawa"". Kompas.com. Diakses tanggal 4 Agustus 2020. 
  23. ^ "Keputusan PKS Mengusung Mohammad Idris di Pilkada Depok Dinilai Tepat". Jurnal Depok. 24 Juli 2020. Diakses tanggal 26 Agustus 2020. 
  24. ^ Mantalean, Vitorio (19 Agustus 2020). Patnistik, Egidius, ed. "PKS Siapkan "Tentara Siber" Hadapi Kampanye Online Pilkada Depok 2020". Kompas.com. Diakses tanggal 20 Agustus 2020. 
  25. ^ Nala Dini, Mia (25 Agustus 2020). "Program Idris-Imam Ingin Cetak 1.000 Perempuan Depok Jadi Pengusaha". Depok News. Diakses tanggal 2 September 2020. 
  26. ^ Mantalean, Vitorio (26 Februari 2020). "Koalisi Tertata Buka Opsi Gabung dengan Gerindra-PDIP atau Petahana di Pilkada Depok". Wartadepok.com. Diakses tanggal 28 Juni 2020. 
  27. ^ "Pilkada Depok, PKS Mulai Lirik Koalisi Tertata". Wartadepok.com. 9 Juni 2020. Diakses tanggal 28 Juni 2020. 
  28. ^ Adek (17 Juni 2020). "Peta Pilkada Depok 2020: PKS Tertata Versus Gerindra-PDIP". JPNN.com. Diakses tanggal 28 Juni 2020. 
  29. ^ Soetiono, Bambang (29 Juni 2020). "Golkar-PPP Gelar Pertemuan, Bahas Komitmen di Pilkada Depok". Kabar Golkar. Diakses tanggal 1 Juli 2020. 
  30. ^ Tarmuji, Rahmat (1 Juli 2020). "Jajaki Koalisi untuk Mengusung Idris, Golkar dan PAN Mulai Seirama". JurnalDepok.id. Diakses tanggal 1 Juli 2020.