Komet Halley

komet periode pendek terlihat setiap 75–76 tahun

Komet Halley adalah komet yang terlihat dari bumi setiap 75–79 tahun.[3] Secara resmi diberi nama 1P/Halley, nama umumnya diberikan menurut nama Edmund Halley. Komet ini merupakan komet paling terkenal di antara komet-komet periodik lainnya. Walaupun setiap abad muncul banyak komet berperiode panjang yang terang dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya komet dengan periode pendek yang dapat dilihat dengan mata telanjang, dan dipastikan kembali dalam rentang umur manusia pada umumnya.[9] Ia terakhir muncul di Tata Surya pada 1986, dan akan muncul kembali pada pertengahan 2061.

1P/Halley (Komet Halley)
Gambar komet Halley
Penemuan
Ditemukan oleh:Prasejarah (observasi)
Edmond Halley (Pengakuan periodisitas)
Ditemukan tanggal:1758 (prediksi perihelion pertama)
Karakteristik orbit A
Epos:4 Agustus 2061 (2474040.5)
Aphelion:35,2 SA
(aphelion: 9 Desember 2023)[1]
Perihelion:0,59278 SA[2]
Sumbu semi-mayor:17,737 SA
Eksentrisitas orbit:0,96658
Periode orbit:74,7 a[3]
75thn 5m 19d perihelion ke perihelion
Inklinasi:161,96°
Dimensi15 km × 8 km[6]
Periode rotasi2.2 h (52.8 j) (?) [7]
Albedo nukleus0,04 [8]
Perihelion terakhir:9 Februari 1986
Perihelion yang akan datang:28 Juli 2061[2][4]
≈27 Maret 2134[5][4]

Kemunculannya sepanjang sejarah memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah manusia, walaupun penampakannya tidak dikenali sebagai objek yang sama sampai abad ke-17. Dan sejumlah bukti baru menunjukkan bahwa peristiwa langit yang telah disaksikan orang Yunani kuno, kemungkinan merupakan penampakan awal komet Halley.[10] Dijelaskan, sebuah meteor raksasa telah menghantam Yunani antara 466 SM dan 467 SM. Komet Halley terlihat selama hampir 80 hari pada 466 SM, para peneliti menulisnya dalam jurnal kosmologi.[10] Menurut laporan New Scientist, hingga kini, awal terlihatnya komet tersebut adalah saat mengorbit pada 240 SM, sebuah peristiwa yang dicatat oleh para astronom Tiongkok kuno.[10]

Selama kunjungan ke Tata Surya pada 1986, Komet Halley menjadi komet pertama yang diamati dengan detail oleh wahana antariksa, yang memberikan data observasi pertama mengenai struktur nukleus komet dan mekanisme pembentukan koma dan ekor.[11][12] Observasi tersebut mendukung berbagai hipotesis lama mengenai pembentukan komet, terutama model "bola saju kotor" oleh Fred Whipple, yang memprediksi dengan benar bahwa Halley terdiri dari campuran es volatil—seperti air, karbon dioksida, dan amonia—dan debu. Misi tersebut juga memberikan data yang mengubah dan mengatur ulang ide tersebut secara substansial; misalnya, sekarang telah diketahui bahwa tanah Halley sebagian besar terdiri dari material berdebu dan non-volatil, dan hanya sebagian kecil terdiri dari es.

Struktur dan komposisi sunting

 
Nukleus Komet Halley, digambarkan oleh probe Giotto pada 14 Maret 1986. Warna gelap nukleus dapat diamati, dan juga pancaran debu dan gas yang meletus dari permukaan komet.

Misi Giotto dan Vega memberikan peneliti planet gambar pertama permukaan dan struktur Halley. Seperti semua komet, seiring Halley mendekati Matahari, senyawa volatil komet (yang memiliki titik didih rendah, seperti air, karbon monoksida, karbon dioksida dan es lain) mulai menyublim dari permukaan nukleus.[13] Ini menyebabkan pembentukan koma komet, atau atmosfer, yang melebar hingga 100.000 kilometer (62.000 mi).[6] Penguapan es kotor ini melepaskan partikel debu, yang keluar bersama gas menjauhi nukleus. Molekul gas dalam koma menyerap cahaya surya dan kemudian memancarkannya kembali dengan panjang gelombang yang berbeda, berupa fenomena fluoresensi, sementara partikel debu menyebarkan cahaya surya. Kedua proses tersebut membuat koma dapat dilihat.[9] Seiring sebagian kecil dari molekul gas dalam koma diionisasi oleh radiasi ultraviolet surya,[9] tekanan dari angin surya, yaitu pancuran partikel bermuatan dari Matahari, menarik ion-ion koma keluar menjadi ekor yang panjang, yang mungkin memanjang hingga lebih dari 100 juta kilometer ke angkasa.[13][14] Perubahan aliran angin surya dapat menyebabkan kejadian pemutusan, dimana ekornya memisah penuh dari nukleus.[11]

Walaupun komanya besar, nukleus Halley relatif kecil: panjangnya hanya 15 kilometer (9,3 mi), lebarnya 8 kilometer (5,0 mi) dan mungkin tebalnya 8 kilometer (5,0 mi).[b] Bentuknya samar-samar menyerupai kulit kacang.[6] Massanya relatif rendah (kira-kira 2.2 × 1014 kg)[15] dan kepadatan rata-ratanya sekitar 0,6 gram per sentimeter kubik (0,35 oz/cu in), yang menunjukkan bahwa ia terdiri dari banyak puing-puing kecil yang terkumpul sangat longgar, membentuk struktur yang dikenal sebagai tumpukan puing.[16] Pengamatan kecerahan koma di permukaan bumi mengusulkan bahwa periode rotasi Halley sekitar 7,4 hari. Gambar-gambar yang diambil oleh berbagai wahana angkasa, bersama dengan observasi pancaran dan cangkang, mengusulkan periode 52 jam.[12] Mengingat bentuk nukleus yang tidak beraturan, rotasi Halley kemungkinan kompleks.[13] Walaupun hanya 25% permukaan Halley digambarkan secara detail selama misi terbang lintas, gambarnya mengungkapkan topografi yang sangat bervariasi, dengan bukit-bukit, gunung-gunung, berbagai punggung bukit, depresi-depresi, dan setidaknya satu kawah.[12]

Halley adalah komet periodik yang paling aktif; komet lain, seperti Komet Encke dan Komet Holmes, satu atau dua tingkat besaran kurang aktif.[12] Sisi siang kometnya (sisi yang menghadap Matahari) jauh lebih aktif daripada sisi malam. Observasi dari wahana angkasa menunjukkan bahwa gas yang dikeluarkan dari nukleus berupa 80% uap air, 17% karbon monoksida dan 3–4% karbon dioksida,[17] dengan sisa hidrokarbon[18] walaupun sumber yang lebih baru memberikan angka 10% karbon monoksida dan menunjukkan sisa metana dan amonia.[19] Partikel debu ternyata terutama berupa campuran senyawa karbon–hidrogen–oksigen–nitrogen (CHON) yang umum tersedia di Tata Surya luar, dan silikat, seperti yang ditemukan dalam batu terestrial.[13] Ukuran partikel debu menurun hingga batas deteksi (≈0.001 µm).[11] Rasio deuterium dengan hidrogen dalam air yang dilepaskan oleh Halley awalnya dianggap mirip dengan yang ditemukan dalam air laut Bumi, yang mengusulkan bahwa komet jenis Halley mungkin mengirim air ke Bumi pada masa lampau. Pengamatan selanjutnya menunjukkan bahwa rasio deuterium Halley jauh lebih tinggi daripada yang ditemukan pada laut Bumi, sehingga komet tersebut hampir tidak mungkin menjadi sumber air Bumi.[13]

Giotto memberikan bukti pertama yang mendukung hipotesis "bola salju" Fred Whipple untuk pembuatan komet; Whipple berpostulasi bahwa komet adalah objek ber-es yang dihangatkan oleh Matahari seiring mereka mendekati Tata Surya dalam, menyebabkan es di permukaannya untuk menyublim (berubah langsung dari padat ke gas), dan pancaran bahan volatil untuk meletus keluar, membuat koma. Giotto menunjukkan bahwa model ini benar secara luas,[13] walaupun dengan perubahan. Albedo Halley, misalnya, sekitar 4%, artinya ia merefleksikan hanya 4% sinar matahari yang mengenainya; sekitar apa yang diharapkan untuk batu bara.[20] Jadi, walaupun terlihat putih mengilap kepada pengamat di Bumi, komet Halley sebenarnya berwarna hitam pekat. Suhu permukaan "es kotor" yang menguap berkisar antara 170 K (−103 °C) pada albedo tinggi hingga 220 K (−53 °C) pada albedo rendah; Vega 1 menemukan suhu permukaan Halley berada di antara 300–400 K (27–127 °C). Ini mengusulkan bahwa hanya 10% permukaan Halley yang aktif, dan bagian-bagian besarnya dilapisi lapisan debu gelap yang menahan panas.[11] Bersama-sama, pengamatan tersebut mengusulkan bahwa Halley sebenarnya sebagian besar terdiri dari bahan non-volatil, dan dengan demikian lebih mirip dengan "bola kotor bersalju" daripada "bola salju kotor".[12][21]

Referensi sunting

  1. ^ "Horizons Batch for 1P/Halley (90000030) on 2023-Dec-09" [Tumpak Horizons untuk 1P/Halley (90000030) pada 2023-Des-09] (Aphelion occurs when rdot flips from positive to negative). JPL Horizons. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-01. Diakses tanggal 2022-07-01.  (JPL#73 Soln.date: 2022-Jun-07)
  2. ^ a b "Horizons Batch for 1P/Halley (90000030) on 2061-Jul-28" [Tumpak Horizons untuk 1P/Halley (90000030) pada 2061-Jul-28] (Perihelion occurs when rdot flips from negative to positive @ 2061-Jul-28 17:20 UT). JPL Horizons. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-27. Diakses tanggal 2022-06-28.  (JPL#73 Soln.date: 2022-Jun-07)
  3. ^ a b "1P/Halley Orbit" [Orbit 1P/Halley]. Minor Planet Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-04. Diakses tanggal 2022-06-28.  (epoch 451 is 79.29 years)
  4. ^ a b Kinoshita, Kazuo (2003-10-03). "1P/Halley past, present and future orbital elements" [Elemen orbit dulu, sekarang, dan masa depan 1P/Halley]. Comet Orbit. 
  5. ^ "Horizons Batch for 1P/Halley (90000030) on 2134-Mar-27" [Tumpak Horizons untuk 1P/Halley (90000030) pada 2134-Mar-27] (Perihelion occurs when rdot flips from negative to positive). JPL Horizons. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-28. Diakses tanggal 2022-06-28.  (JPL#73 Soln.date: 2022-Jun-07)
  6. ^ a b c "What Have We Learned About Halley's Comet?" [Apa Yang Telah Kita Pelajari Tentang Komet Halley?]. Astronomical Society of the Pacific (No. 6 – Fall 1986). 1986. Diakses tanggal 16 Desember 2008.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Learn" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  7. ^ Peale, Stanton J.; Lissauer, Jack J. (1989). "Rotation of Halley's Comet" [Rotasi Komet Halley]. Icarus. 79 (2): 396–430. Bibcode:1989Icar...79..396P. doi:10.1016/0019-1035(89)90085-7. 
  8. ^ Britt, Robert Roy (29 November 2001). "Comet Borrelly Puzzle: Darkest Object in the Solar System" [Puzzle Komet Borrelly: Objek Paling Gelap dalam Tata Surya]. Space.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 January 2014. Diakses tanggal 16 Desember 2008. 
  9. ^ a b c Delehanty, Marc. "Comets, awesome celestial objects" [Komet, benda langit luar biasa]. AstronomyToday. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 September 2011. Diakses tanggal 15 Maret 2007. 
  10. ^ a b c Rincon, Paul (15 September 2012). "Komet Halley Tercatat Sejak Yunani Kuno". Erabaru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-21. Diakses tanggal 16 May 2012.  Aslinya ditulis di BBC News, diterjemahkan di Era Baru
  11. ^ a b c d Mendis, D. Asoka (1988). "A Postencounter view of comets" [Pandangan pasca-pertemuan komet]. Annual Review of Astronomy and Astrophysics. 26 (1): 11–49. Bibcode:1988ARA&A..26...11M. doi:10.1146/annurev.aa.26.090188.000303. 
  12. ^ a b c d e Keller, Horst Uwe; Britt, Daniel; Buratti, Bonnie J.; Thomas, Nicolas (2005). "In Situ Observations of Cometary Nuclei" [Observasi In Situ Nukleus Komet] (PDF). Dalam Festou, Michel; Keller, Horst Uwe; Weaver, Harold A. Comets II [Komet II]. University of Arizona Press. hlm. 211–222. ISBN 978-0-8165-2450-1. 
  13. ^ a b c d e f Brandt, John C. "McGraw−Hill AccessScience: Halley's Comet" [McGraw−Hill AccessScience: Komet Halley]. McGraw-Hill. Diakses tanggal 27 November 2009. 
  14. ^ Crovisier, Jacques; Encrenaz, Thérèse (2000). Comet Science  [Sains Komet]. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-64591-1. 
  15. ^ Cevolani, Giordano; Bortolotti, Giuseppe; Hajduk, Anton (1987). "Halley, umur dan kehilangan massa komet" [Halley,]. Il Nuovo Cimento C. Società Italiana di Fisica [Masyarakat Fisika Italia]. 10 (5): 587–591. Bibcode:1987NCimC..10..587C. doi:10.1007/BF02507255. 
  16. ^ Sagdeev, Roald Z.; Elyasberg, Pavel E.; Moroz, Vasily I. (1988). "Is the nucleus of Comet Halley a low density body?" [Apakah nukleus Komet Halley sebuah badan berkepadatan rendah?]. Nature. 331 (6153): 240–242. Bibcode:1988Natur.331..240S. doi:10.1038/331240a0. 
  17. ^ Woods, Thomas N.; Feldman, Paul D.; Dymond, Kenneth F.; Sahnow, David J. (1986). "Rocket ultraviolet spectroscopy of comet Halley and abundance of carbon monoxide and carbon" [Spektroskopi ultraviolet roket terhadap komet Halley dan banyaknya karbon monoksida dan karbon]. Nature. 324 (6096): 436–438. Bibcode:1986Natur.324..436W. doi:10.1038/324436a0. 
  18. ^ Chyba, Christopher F.; Sagan, Carl (1987). "Infrared emission by organic grains in the coma of comet Halley" [Emisi inframerah oleh butiran organik dalam koma komet Halley]. Nature. 330 (6146): 350–353. Bibcode:1987Natur.330..350C. doi:10.1038/330350a0. 
  19. ^ "Giotto:Halley". European Space Agency. 2006. Diakses tanggal 5 Desember 2009. 
  20. ^ Weaver, Harold A.; et al. (1997). "The Activity and Size of the Nucleus of Comet Hale–Bopp (C/1995 O1)" [Aktivitas dan Ukuran Nukleus Komet Hale–Bopp (C/1995 O1)]. Science. 275 (5308): 1900–1904. Bibcode:1997Sci...275.1900W. doi:10.1126/science.275.5308.1900. PMID 9072959. 
  21. ^ "Voyages to Comets" [Perjalanan ke Komet-Komet]. NASA. 2005. Diakses tanggal 5 Desember 2009. 

Pranala luar sunting