Komunitas Energi
Komunitas Energi (bahasa Inggris: Energy Community) atau dulunya bernama Komunitas Energi Eropa Tenggara (bahasa Inggris: Energy Community of South East Europe, disingkat ECSEE) pertama kali dibentuk tahun 2005 melalui perjanjian multilateral antara Komunitas Eropa dan sembilan negara dan teritori di kawasan Eropa Tenggara.[1]
Energy Community | |
---|---|
Sekretariat | Wina, Austria |
Negara Anggota | Uni Eropa Albania |
Pemimpin | |
• Kepresidenan di Kantor 2021 | Ukraina |
• Wakil Presiden di Kantor | Komisi Eropa |
• Direktur Sekretariat | Artur Lorkowski |
Pendirian | |
• penandatanganan Traktat | 1 Oktober 2005 |
• Perjanjian mulai berlaku | 1 Juli 2006 |
Situs web resmi www.energy-community.org | |
Pembentukan
suntingNegara-negara di Eropa Tenggara memperjelas pandangan mereka untuk menjadi anggota Uni Eropa, yang artinya memiliki kewajiban politik untuk menyesuaikan undang-undang mereka dengan Hukum Masyarakat Eropa berkaitan dengan sektor energi. Perspektif yang jelas dibuktikan oleh negara-negara ini dengan mengadakan reformasi di sektor kelistrikan.[2]
Pada tahun 2001, dimulailah Proses Athena oleh sembilan negara dan teritori di kawasan Eropa Tenggara bersama dengan Komisi Eropa. Kesembilan negara ini adalah Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Montenegro, Republik Makedonia Bekas Yugoslavia, Albania, Rumania, Bulgaria dan Misi Pemerintahan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kosovo (UNMIK).[3]
Proses Athena diawali dengan pengusulan penciptaan pasar energi regional di kawasan Eropa Tenggara. Pasar energi regional ini kemudian akan diintegrasikan dengan pasar internal Uni Eropa. Komisi Eropa mulai mengimplementasikan Proses Athena pada bulan Maret 2002 dengan dukungan dari Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan. Komisi Eropa dan Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan kemudian menjadi sponsor dalam penetapan Memorandum Athena 2002. Memorandum ini ditandatangani oleh sembilan negara di kawasan Eropa Tenggara pada bulan November 2002.[4]
Diperjelas dengan penandatanganan Memorandum Athena pada tahun 2002 dan 2003,[2] Memorandum Athena kemudian diimplementasikan dalam Perjanjian Komunitas Energi Eropa Tenggara. Perjanjian ini ditandatangani oleh Uni Eropa dan sembilan negara di kawasan Eropa Tenggara. Dalam perjanjian ini, diadakan pengaturan bagi negara-negara di Eropa Tenggara untuk menjadi bagian dari pasar internal Uni Eropa khususnya di sektor energi.[2]
Misi
suntingMisi yang diemban oleh Komunitas Energi Eropa adalah:
- Menetapkan kerangka peraturan dan pasar yang stabil yang mampu menarik investasi dalam pembangkit listrik dan jaringan;
- Menciptakan pasar energi yang terintegrasi yang memungkinkan perdagangan energi lintas batas dan integrasi dengan pasar Uni Eropa;
- Meningkatkan keamanan pasokan untuk memastikan pasokan energi yang stabil dan berkelanjutan yang penting bagi pembangunan ekonomi dan stabilitas sosial;
- Memperbaiki situasi lingkungan dalam konteks pasokan energi di wilayah dan mendorong penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi;
- Mengembangkan kompetisi di level regional dan meningkatkan skala ekonomi.
Anggota
suntingKomunitas Energi saat ini memiliki 9 Pihak Penandatangan. Albania, Bosnia-Herzegovina, Kosovo, Macedonia Utara, Georgia, Moldova, Montenegro, Serbia, dan Ukraina.
Uni Eropa adalah Pihak dalam Perjanjian Komunitas Energi. Diwakili oleh Komisi Eropa, ia berfungsi sebagai Wakil Presiden tetap organisasi tersebut. Setiap Negara Anggota Uni Eropa dapat memperoleh status Peserta Komunitas Energi. Sedangkan Armenia, Norwegia dan Turki ambil bagian sebagai Pengamat.
Kerja sama
suntingSemua negara di Balkan menandatangani Perjanjian Komunitas Energi Eropa Tenggara. Tujuannya untuk memasuki komunitas energi Eropa. Bersamaan dengan ini, secara teknis, negara-negara di Balkan turut pula mengimplementasikan Paket Iklim dan Energi Uni Eropa. Kerja sama penyediaan energi terbarukan di negara-negara Balkan diadakan dengan perusahaan-perusahaan Eropa di Turki. Negara-negara di Balkan tidak mengadakan kerja sama dengan Rusia dengan Moskow sebagai basisnya. Karena secara teknis, Moskow tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan energi terbarukan.[5]
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ "Who we are - Energy Community". Energy Community. Diakses tanggal 2022-12-29.
- ^ a b c Karova 2009, hlm. 1.
- ^ Renner, Stephan (2009). "The Energy Community of Southeast Europe: A neo-functionalist project of regional integration" (PDF). European Integration Online Papers. 13: 2.
- ^ Karova 2009, hlm. 9.
- ^ Facon, I., Mazzucchi, N., dan Patry, J. (6 September 2018). Countering Hybrid Threats: EU and the Western Balkans Case (PDF). Policy Department for External Relations, Directorate General for External Policies of the Union. hlm. 14. doi:10.2861/850978. ISBN 978-92-846-3435-4.
Daftar pustaka
sunting- Karova, Rozeta (Maret 2009). Energy Community for South East Europe: Rationale behind and Implementation to date. Fiesole: European University Institute. ISSN 1028-3625.