Kongres Albany adalah sebuah konferensi internasional yang diadakan di Albany, New York pada 19 Juni - 11 Juli 1754. Kongres ini dimaksudkan untuk membicarakan berbagai masalah dan masa depan koloni. Undangan kongres dikeluarkan oleh Wakil Gubernur James DeLancey atas nama Departemen Perdagangan Inggris kepada suku dan tokoh-tokoh Indian terutama suku Iroquois agar mereka mau bergabung dengan koloni-koloni di amerika dalam perang menghadapi Prancis.[1]

Peserta Kongres

sunting

Kongres Albany dihadiri oleh 150 orang Indian dan 25 orang wakil (delegasi) dari 4 koloni New England: Massachusetts, New Hampshire, Connecticut, Rhode Island serta 3 koloni lain: New York, Pennsylvania dan Maryland.

Jalannya Kongres

sunting

DeLancey menyepakati perundingan dengan suku Indian dan berusaha membujuk mereka dengan dengan janji akan mengurangi beban penderitaan mereka, memberi hadiah-hadiah dan posisi. SIdang-sidang yang diadakan dibawah pimpinan Thomas Hutchinson dari Massachusetts mencoba mengarahkan perhatian para peserta terhadap faktor ancaman Prancis, menganggap perlunya pengangkatan pengawasan masalah-masalah Indian serta pentingnya pengaturan perluasan koloni ke arah barat. Membahas pula kemungkinan realisasi uni kolonial, yang didasarkan atas apa yang dikenal sebagai rencana Benyamin Franklin, suatu titik penting dalam rangka perkembangan semangat persatuan antar koloni di Amerika. Mengusulkan agar diangkat seorang presiden jenderal oleh Raja Inggris dan suatu dewan (majelis) besar yang mencakup wakil-wakil yang dipilih oleh parlemen koloni. Badan diusulkan perlu memiliki kekuasaan, pasukan, dan hak memungut pajak untuk membiayai kegiatan-kegiatannya.

Pasca Kongres

sunting

Rencana dan usul ini diabaikan oleh Parlemen dana Pemerintah Inggris. Perang dengan Prancis mengakibatkan koloni-koloni tersebut semakin terpecah. Namun materi dan isi Kongres Albany telah memperlihatkan kecenderungan politik mendahului konstitusi Amerika Serikat 1787

Referensi

sunting
  1. ^ Shadily, Hassan (1980). Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Bar-Van Hoeve. hlm. 144.