Kopi Khawlani
Kopi Khawlani adalah jenis biji kopi khas yang berasal dari wilayah Khawlan, di barat daya Yaman dan selatan Arab Saudi. Kopi ini dianggap salah satu varietas terbaik dari Yaman, yang memiliki reputasi panjang sebagai salah satu pusat produksi kopi dunia. Nama "Khawlani" diambil dari daerah asalnya, yang mencakup wilayah pegunungan di sekitar provinsi Saada dan Hajjah, di mana kondisi iklim, tanah, dan ketinggian mendukung budidaya kopi berkualitas tinggi.
Kopi Khawlani | |
---|---|
Negara | Arab Saudi, Yaman |
Domain | Pengetahuan dan praktik terkait budidaya biji kopi Khawlani |
Referensi | 01863 |
Sejarah Inskripsi | |
Inskripsi | 2022 |
Daftar | Representatif |
Sejarah
suntingBudidaya biji kopi Khawlani telah berlangsung selama lebih dari 300 tahun, dipelopori oleh suku Khawlan, suku kuno yang tinggal di antara Arab Saudi dan Yaman saat ini.[1] Di wilayah selatan Arab Saudi, biji kopi Khawlani sering disebut sebagai "emas hijau" karena nilainya yang tinggi dan kontribusinya terhadap ekonomi lokal. Budidaya kopi ini menjadi simbol keberlanjutan ekonomi di tengah tantangan geografis dan iklim. Para ahli memperkirakan budidaya biji kopi Khawlani di wilayah ini sudah ada lebih dari delapan abad yang lalu.[2] Mereka tumbuh di daerah pegunungan Jazan, Al Baha, dan Asir.[3] Pohon kopi Khawlani telah beradaptasi dengan baik terhadap iklim mikro khas wilayah ini, tumbuh subur di tanah pegunungan yang kaya nutrisi dan menerima paparan sinar matahari yang optimal.[4]
Ciri khas
suntingBiji kopi Khawlani dikenal karena ciri khasnya, warna hijau dengan lapisan berminyak dan aroma unik. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan biji kopi dari wilayah lain, biji Khawlani memiliki kandungan lemak yang tinggi dan lapisan minyak aromatik yang menonjol saat diseduh. Hal ini memberikan pengalaman minum kopi yang luar biasa, dengan aroma yang lembut namun menyegarkan.
Tingkat keasamannya yang rendah memberikan rasa yang lebih halus, dengan nuansa buah dan cokelat hitam. Kopi ini biasanya dipanggang ringan untuk mempertahankan rasa aslinya, yang sering kali dipadukan dengan rempah-rempah tambahan dalam penyajiannya, menghasilkan pengalaman rasa yang kompleks dan kaya.[5]
Nilai ekonomi
suntingSektor kopi menyumbang sekitar 0,86 persen produk domestik bruto Arab Saudi pada tahun 2020 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 6,18 persen selama lima tahun ke depan. Negara ini memproduksi sekitar 300 ton biji kopi Khawlani berkualitas tinggi setiap tahunnya, yang dikonsumsi secara lokal dan diekspor ke negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk.[6] Produksi utamanya berada di wilayah pegunungan Jazan di bagian barat daya Kerajaan, serta Al Baha dan Asir, tempat lebih dari 2.500 perkebunan kopi dengan total gabungan sekitar 400.000 pohon kopi.[7] Wilayah timur Jazan saja terdapat 994 perkebunan yang mencakup lebih dari 218.000 pohon kopi, untuk menghasilkan lebih dari 600.000 kilo kopi Khawlani per tahun.[8]
Warisan UNESCO
suntingPada tanggal 30 November 2022, Kerajaan Arab Saudi berhasil memasukkan unsur “Pengetahuan dan praktik terkait budidaya biji kopi Khawlani” ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.[9][10]
Referensi
sunting- ^ Huang, Robyn & Reichel, Matthew (9 June 2022). "The country calling 2022 the 'year of coffee'". BBC.
- ^ "Saudi Gazette - Camel Heda'a, Khawlani Coffee inscribe on UNESCO's Intangible Cultural Heritage List". November 30, 2022.
- ^ "Saudi Press Agency - PIF Launches Saudi Coffee Company to Further Enable Saudi Arabia's Food and Agriculture Sector".
- ^ "Saudi Khawlani Coffee Beans". Slow Food Foundation for Biodiversity.
- ^ Al Nammary, Maher (2023). Saudi Coffee. Assouline. ISBN 9781649801722.
- ^ "Arab News - Global experts discuss economic, social impact of Saudi coffee in Jazan forum". October 2, 2022.
- ^ The Business Year: Saudi Arabia 2022/23. The Business Year.
- ^ "Leaders - Saudi Al-Dayer celebrates Khawlani Coffee Festival". January 30, 2022.
- ^ "Knowledge and practices related to cultivating Khawlani coffee beans". UNESCO.
- ^ "Arab News - UNESCO adds Saudi Khawlani coffee, Camel Heda'a to intangible cultural heritage list". December 2022.