Rangkasbitung, Lebak
Rangkasbitung (juga dikenal dan disingkat: Rangkas; terkadang ditulis secara tidak baku: Rangkas Bitung) adalah sebuah kecamatan sekaligus menjadi ibu kota kabupaten di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia. Kantor Kecamatan Rangkasbitung terletak di Jalan Sunan Kalijaga, yang letaknya sekitar 1 km dari Pasar Rangkasbitung menuju arah Jakarta dan Bogor.
Rangkasbitung
Rangkas | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Banten |
Kabupaten | Lebak |
Pemerintahan | |
• Camat | Yadi Basari[1] |
Luas | |
• Total | 73,46 km2 (28,36 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 137.546 jiwa |
• Kepadatan | 1.872/km2 (4,850/sq mi) |
Kode pos | |
Kode Kemendagri | 36.02.14 |
Desa/kelurahan | 5 kelurahan 11 desa |
Sejarah
suntingRangkasbitung merupakan kota kecamatan yang sudah ada semenjak zaman penjajahan Belanda, pada masa itu Rangkasbitung menjadi kota satelit yang cukup maju. Tata letak kota menganut pada sistem kerajaan, di mana alun-alun, masjid dan pendopo menjadi pusat kota.
Sejarah Rangkasbitung ada dalam beberapa literatur internasional, hal ini dikarenakan seorang asisten residen bernama Eduard Douwes Dekker menulis sebuah buku berjudul Max Havelaar. Saat menerbitkan Max Havelaar ia menggunakan nama samaran Multatuli. Nama ini berasal dari bahasa Latin dan berarti "'Aku sudah menderita cukup banyak'" atau "'Aku sudah banyak menderita'". Di sini, kata "aku" merujuk pada Eduard Douwes Dekker sendiri atau rakyat yang terjajah. Nama Multatuli pun menjadi sebuah jalan protokoler dekat alun-alun.
Rangkasbitung awalnya ialah hutan bambu belantara yang kemudian tahun 1849 dibuka oleh Patih Jahar (Patih Lebak) yang mendapat perintah dari Bupati Lebak (Raden Tumenggung Adipati Karta Natanagara) untuk menemukan lokasi ibu kota Kabupaten Lebak yang baru. kemudian setelah hutan bambu belantara terbuka, pada tahun 1850 mulai dibangun sarana pusat pemerintahan seperti Alun-Alun, pendopo, Kantor Bupati sekaligus Rumah Bupati, dan Masjid Agung. Barulah pada tahun 1851, ibu kota pusat pemerintahan Kabupaten Lebak dipindahkan dari Warunggunung ke Rangkasbitung yang sudah jadi dan diresmikan pada tanggal 31 maret 1851.
Pemekaran Rangkasbitung
suntingBerdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2006, Kecamatan Rangkasbitung dimekarkan pula untuk membentuk Kecamatan Kalang Anyar.
Batas
suntingKecamatan Rangkasbitung berbatasan dengan kecamatan dan kabupaten berikut:[3]
Utara | Kabupaten Serang |
Timur | Kecamatan Maja |
Selatan | Kecamatan Kalang Anyar |
Barat | Kecamatan Cibadak |
Wilayah administrasi
suntingKecamatan Rangkasbitung terdiri dari 11 desa dan 5 kelurahan, yakni:
- Kelurahan Cijoro Lebak
- Kelurahan Cijoro Pasir
- Kelurahan Muara Ciujung Barat
- Kelurahan Muara Ciujung Timur
- Kelurahan Rangkasbitung Barat
- Desa Cimangeunteung
- Desa Citeras
- Desa Jatimulya
- Desa Kolelet Wetan
- Desa Mekarsari
- Desa Nameng
- Desa Narimbang Mulia
- Desa Pabuaran
- Desa Pasirtanjung
- Desa Rangkasbitung Timur
- Desa Sukamanah
Demografi
suntingJumlah penduduk Rangkasbitung pada tahun 2021 sebanyak 137.546 jiwa, dengan kepadatan penduduk 1.872 jiwa/km².[2] Sementara untuk jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut, mayoritas beragama Islam. Persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Islam sebanyak 98,10%. Kemudian yang beragama Kristen sebanyak 1,11% (Protestan 0,64% dan Katolik 0,47%). Selebihnya beragama Buddha sebannyak 0,78%, kemudian Hindu dan Konghucu sebanyak 0,01%.[2]
Transportasi
suntingRangkasbitung akan dilintasi Jalan Tol Serang-Panimbang yang akses gerbang tolnya tepat berada di wilayah Kecamatan Cibadak. Saat ini seksi I Jalan Tol Serang–Panimbang yang menghubungkan Kota Serang dengan Rangkasbitung sepanjang 26,5 km sedang dibangun dan ditargetkan bisa dilalui pada awal tahun 2020[4] dan seksi 1 ruas Serang-Rangkasbitung telah resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 16 November 2021[5]
Warga Rangkasbitung banyak menggunakan angkutan umum seperti kereta api, KRL, bus, angkutan kota, PS (angkutan bus mikro) dan angkutan pedesaan sebagai sarana transportasi umum. Rangkasbitung memiliki terminal angkutan kota yang berada tepat di Jalan Sunan Kalijaga Kelurahan Muara Ciujung Timur (tepat berada dekat dengan pasar dan stasiun Rangkasbitung) dan terminal bus untuk antarkota yaitu Terminal Bus Mandala yang berada di luar Kecamatan Rangkasbitung, melainkan tepat di wilayah Kecamatan Cibadak.
Untuk transportasi seperti kereta api, Rangkasbitung terdapat stasiun kereta api yang terletak dilintas oleh jalur kereta api Merak–Tanah Abang, yang melayani KRL komuter Lin Rangkasbitung dengan tujuan Jakarta Tanah Abang dan kereta api LM Lokal Merak dengan tujuan Merak.
Angkutan Kota Rangkasbitung berangkat dari Terminal Lama Rangkasbitung (Kota) yang tepat berada di Jalan Raya Sunan Kalijaga dan juga dekat dengan Pasar dan Stasiun Rangkasbitung.
- LB-01: Kota-Kaduagung-Terminal Mandala PP
- LB-02: Kota-Curug PP
- LB-03: Kota-Malangnengah-Terminal Mandala PP
- LB-04: Kota-Siliwangi-Curug PP
- LB-05: Kota-Cibadak PP
- LB-06: Kota-Malangnengah-Ciawi PP
- LB-07: Kota-Multatuli-Terminal Aweh PP
- LB-08: Kota-Citeras-Harendong-Jawilan PP
- LB-09: Kota-Malangnengah-Kolelet PP
Pariwisata
suntingMuseum Multatuli telah dibuka pada 11 Februari 2018 di Rangkasbitung. Museum ini berisi tentang sejarah kolonial Belanda dan peran Multatuli dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.[9]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Muspika Kecamatan Rangkasbitung". www.kejarinfo.com. 31 Desember 2021. Diakses tanggal 2 Januari 2022.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2 Januari 2022.
- ^ Ginandar (2022). Toponimi Nama-nama Kecamatan di Kabupaten Lebak. Lebak: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak. hlm. 63. ISBN 978-623-978-556-7.
- ^ Nazmudin, Acep (2 Maret 2019). Meiliana, Diamanty, ed. "November 2019, Serang-Rangkasbitung Terhubung Jalan Tol". Kompas.com. Diakses tanggal 27 Mei 2021.
- ^ "Jokowi Pede Jakarta-Tanjung Lesung 1,5 Jam Lewat Tol Serang-Panimbang". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-11-16.
- ^ "Rute trayek angkutan kota di Kec. Rangkasbitung" (PDF).
- ^ Ismoyo, Damar; Suprayogi, Andri; Awaluddin, Moehammad (2015). "Pemetaan Trayek Angkutan Umum Dan Fasilitas Sosial Berbasis Webgis (Studi Kasus Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten)". Diponegoro University.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Banten, Kabar (2019-05-16). "40 Persen Angkot di Kabupaten Lebak tak Layak Operasi". Diakses tanggal 2020-05-25.
- ^ "10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Museum Multatuli". Historia. 14 Februari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2020. Diakses tanggal 3 Februari 2022.