Kredo Lyon II
Credo Lyon II atau Professio Fidei Michaelis Palaeologi Imperatoris (Pengakuan Iman Kaisar Michael Palaeologos) adalah salah satu rumusan iman yang diakui oleh Gereja Katolik. Secara tersurat, credo ini disebut dalam Katekismus Gereja Katolik (1983) No. 192.
Penggunaan
suntingSejauh ini, Credo Lyon II tidak digunakan dalam upacara liturgi. Karena itulah Credo Lyon II kurang dikenal. Secara singkat dapat dikatakan bahwa credo ini disusun oleh Michael VIII Palaeologos, Kaisar Byzantium untuk merebut hati Paus Gregorius X agar paus mendukung kaisar untuk melawan Charles dari Anjou yang selalu mengancam Kekaisaran Byzantium.
Asal usul
suntingPaus Gregorius X pribadi sangat menginginkan berakhirnya skisma antara Roma dengan Konstantinopel. Gregorius X pernah mengirimkan duta kepada Michael VIII Palaeologos, Kaisar Byzantium yang telah mengakhiri Kekaisaran Latin di Konstantinopel pada tahun 1261. Paus sendiri meminta para raja Latin di Timur agar mau mengekang cita-cita mereka menguasai seluruh tanah Gereja Timur. Untuk maksud itu, paus mengundang konsili ekumenis di Lyon pada tanggal 31 Maret 1272 yang dibuka pada tanggal 7 Mei 1274. Konsili ekumenis di Lyon itu sendiri dikenal sebagai Konsili Lyon II yang merupakan konsili ekumenis keempatbelas. Konsili ini sebenarnya diundang dengan tiga tujuan; yaitu persatuan Gereja Barat dengan Gereja Timur, Perang Salib, dan pembaharuan Gereja.
Gregorius X bermaksud menggunakan persatuan Gereja Barat dan Gereja Timur sebagai sarana ampuh untuk menyelesaikan masalah Tanah Suci dan agar Gereja Romawi dapat menerapkan kekuasaannya atas negara-negara di Barat. Sedangkan Michael VIII Palaeologos bermaksud menggunakan persatuan tersebut agar dia mendapat sokongan dari pihak paus untuk melawan Charles dari Anjou yang selalu mengancam Kekaisaran Byzantium.
Germanos II, Patriarkh Konstantinopel dan para pejabat Gereja Timur tiba di Lyon pada tanggal 24 Juni 1274 dan mempersembahkan sebuah surat dari kaisar kepada konsili. Dalam surat tersebut tercantum pengakuan iman Kaisar Michael Palaeologos, yang setelah diterima oleh Sidang Keempat Konsili Lyon II pada tanggal 6 Juli 1274, juga dikenal sebagai Credo Lyon II. Walaupun para rohaniwan Gereja Timur didesak oleh kaisar agar menerima persatuan di Lyon, pada akhirnya persatuan yang sebenarnya tidak pernah tercapai. Hal ini disebabkan antara lain karena para rohaniwan Gereja Timur tetap menolak frasa “Filioque” yang menjelaskan mengenai keluarnya Roh Kudus.