Kumbang kelapa
Kumbang Kelapa | |
---|---|
Rhynchophorus bilineatus from New Guinea | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Rhynchophorus Herbst, 1795
|
Sinonim | |
|
Kumbang kelapa (genus Rhynchophorus) adalah kumbang moncong yang juga dikenali sebagai kumbang kelapa Asia atau kumbang sagu.[1] Kumbang dewasa relatif besar, berkisar antara dua dan lima sentimeter panjang, dan biasanya warna merah berkarat, tetapi banyak varian warna ada dan sering salah diidentifikasi sebagai spesies yang berbeda.[1] Kumbang kelapa pada umumnya menyerang daun kelapa, sering juga disebut kumbang badak karena memiliki tonjolan semacam cula badak.[2] Kerugian yang ditimbulkan berupa rusaknya titik tumbuh tanaman kelapa sebagai tempat kumbang dewasa menyusup ke dalam.[2] Akibatnya, umbut dan bakal daun menjadi rusak yang ditandai daun kelapa menjadi berbentuk segitiga.[2] Kumbang yang muncul akan mulai beterbangan pada waktu senja hari atau malam hari menuju mahkota daun tanaman kelapa dan menuju ujung batang kemudian menggerek sampai ke titik tumbuh.[2] Hama kumbang kelapa termasuk dalam Ordo Coleoptera, merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna yang melewati stadia telur, larva, pupa, dan imago.[3] Telur serangga ini berwarna putih, bentuknya mula-mula oval, kemudian bulat dengan diameter kurang lebih 3 mm.[3] Telur-telur ini diletakkan oleh serangga betina pada tempat yang baik dan aman (misalnya dalam pohon kelapa yang melapuk), setelah 2 minggu telur-telur ini menetas. Stadia telur berkisar antara 11–13 hari, rata-rata 12 hari.[3]
Lihat juga
sunting- Kumbang tanduk, serangga yang juga suka pohon kelapa