Kupang, Karangdowo, Klaten

desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Kupang merupakan wilayah yang berada di Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. Nama Kupang menurut asal–usul sejarah yang dikutip dari RPJM Desa Tahun 2011 s.d 2015 berasal dari kata "Kecukupan". Kata "Kecukupan" ini diambil menurut peninggalan orang yang pertama menduduki Desa Kupang. Pendapat Makna Kecukupan ini memiliki arti tidak ada yang terlalu menonjol kekayaannya dan tidak ada yang terlalu miskin. Akan tetapi bagi masyarakat yang ingin kaya dan mendapatkan rezeki lebih agar merantau ke kota besar. Oleh karena itu, untuk mempermudah orang mengingat nama Desa kemudian menamakannya dengan Desa Kupang.

Kupang
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKlaten
KecamatanKarangdowo
Kode pos
57464
Kode Kemendagri33.10.13.2019 Edit nilai pada Wikidata
Peta
PetaKoordinat: 7°40′50.99″S 110°44′13.99″E / 7.6808306°S 110.7372194°E / -7.6808306; 110.7372194


Kepala pemerintahan

sunting

Desa Kupang berdiri sejak tahun 1900-an. Kepala Desa atau pimpinan pemerintah Desa Kupang yang masih tercatat dalam sejarah sebagai berikut:

No. Nama kepala desa Tahun menjabat
1. Karta Pawiro –1955
2. Somo 1955–1966
3. Proyo Martono 1966–1988
4. Harjono 1988–1996
5. Samidi 1997–2002
6. Sukardi 2002–2008
7. Diyono 2008–2013
Pjs. Kepala Desa Irawan 2004–sekarang

Geografis

sunting

Desa Kupang secara geografis terletak pada ketinggian tanah 132 m dpl, terdapat curah hujan 135 mm per tahun dengan dataran rendah dan suhu udara rata-rata 23 s/d 32 °C. Desa Kupang merupakan salah satu wilayah desa yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Klaten, Kecamatan Karangdowo dengan batas wilayah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Desa Jetis, Kecamatan Juwiring
  • Sebelah Timur: Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo
  • Sebelah Selatan: Desa Karangdowo, Kecamatan Karangdowo
  • Sebelah Barat: Desa Kaligawe, Kecamatan Pedan

C. Luas Wilayah

Berdasarkan pengamatan luas daerah Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten: 145.7433 Ha. Terbagi dalam 2 wilayah dusun dan 21 RT.

Berikut ini nama dukuh yang ada di Desa Kupang:

NO.

DUKUH

RW

RT

KETERANGAN

1

Gunung Wijil

01

01

2

Karangkajen

01

02

3

Jetakan

02

03,04

4

Guguran

02

05,06

5

Kupang

02

07,07,09,10

6

Maran

03

11

7

Kanggan

03

12

8

Potronanggan

04

13

9

Goprayan

04

14,15,16

10

Brangkidul

05

17

11

Mulyorejo

06

18,19

12

Grujugan

08

20,21

D. Jumlah Penduduk

1) Jumlah Kepala Keluarga: 908 KK

2) Jumlah Penduduk menurut Jenis kelamin

-Laki – Laki:1566 jiwa.

-Perempuan:1611 jiwa.

3) Jumlah Penduduk Menurut Agama:

NO.

AGAMA

JUMLAH

KETERANGAN

1

Islam

3083

Orang

2

Kristen

87

Orang

3

Katholik

7

Orang

4

Hindu

-

5

Budha

-

6

Kepercayaan

-

TOTAL

E. Kondisi Bangunan dan Sarana Umum

1) Balai Desa: 1 buah ± 130M2

2) Kantor Desa: 1 buah ± 50M2

3) Rumah Dinas: 1 buah ± 110M2

4) Tempat Ibadah

NO

SARANA

JUMLAH

KETERANGAN

1

Masjid

4

Buah

2

Mushola

7

Buah

3

Gereja

-

Tidak

ada  

5) Kesehatan

NO.

SARANA

JUMALH

KETERANGAN

1

Polindes

1

Unit

2

Bidan

1

Orang

3

Posyandu

5

Unit

6) Pendidikan

NO.

SARANA

JUMALH

KETERANGAN

1

TK

3

Unit

2

SD/MI

3

Unit

3

SMP

1

Unit

7) Olahraga

NO.

SARANA

JUMALH

KETERANGAN

1

Lapangan Volly

2

Buah

2

Lapangan Bulutangkis

1

Buah

3

Lapangan Sepak Bola

1

Buah

8) Seni

Belum ada

9) Pemakaman: 8 buah

F. Kondisi Perekonomian

Desa Kupang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh tani, buruh pabrik dan wiraswasta.

Pendapatan Desa Kupang berasal dari:

a.APBDes rata – rata pertahun 53 Juta.

b.Pendapatan Asli Desa rata – rata pertahun 29 juta.

c.ADD per tahun rata – rata 24 juta.

d.Swadaya masyarakat per tahun rata – rata 15 juta.

e.Bantuan dari Kabupaten 20 juta.

G. Stakeholders

a.PKK

b.BUMDes

c.Tokoh Masyarakat: RT/RW ( 21 RT & 8 RW ), Pengusaha, Pedagang, PNS/Polri, Buruh (buruh pertanian, buruh pabrik, buruh bangunan)

d.Perangkat Desa

e.LKMD

f.Karang Taruna

g.BPD

h.Kelompok Tani

H. Potensi Strategis

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten terdapat Sumber Daya Alam yang sangat melimpah terutama pada usaha pertanian. Karena Sebagian besar wilayah Desa terlihat hijau dan menguning oleh tanaman padi jika sudah memasuki masa panennya. Tapi sesungguhnya usaha pertanian ini terkadang tidak seindah yang terlihat oleh kasatmata.

Permasalahannya, ketika musim penghujan Desa Kupang cenderung mendapatkan air melimpah sehingga sering terkena banjir dan berdampak pada pengairan sawah yang menyebabkan gagal panen karena faktor air yang berlebih. Selain permasalahan tersebut juga banyaknya hama pertanian yang merusak hasil garapan masyarakat, sehingga banyak petani Desa Kupang yang tidak jarang juga sering mengalami kerugian dari hasil pertaniannya.

Selain dari Sumber Daya Alam pertanian, Desa Kupang juga memiliki beberapa potensi strategis yang dapat meningkatkan perekonomian, sosial, budaya, dan wisata untuk masyarakat Desa di antaranya ada Industri Kecil, Objek wisata ziarah, kuliner, kegiatan – kegiatan Desa yang aktif untuk memajukan Desa Kupang.

Adapun Potensi Strategis Desa Kupang yang dapat dikembangkan sehingga dapat menjadikan Desa Kupang menjadi Desa Wisata wilayah Klaten dengan menonjolkan khas keasrian, keramahan, kenyamanan dari Desa Kupang itu sendiri berdasarkan Sapta Pesona Wisata.

Potensi Strategis Desa yaitu:

NO.

NAMA POTENSI

JENIS

ALAMAT

KETERANGAN

1

Pemakaman Keraton Solo

Wisata Ziarah

2

Sate Kupang

Wisata Kuliner

3

Pertanian

Wisata Alam

4

Sungai

Bloro
 

Wisata Alam

5

Pembuatan

Sangkar Burung
 

Wisata Industri Kecil

6

Pembuatan

Songket
 

7

Pembuatan

Tas, Kesed dll
 

8

Pembuatan

Tempe
 

9

Upacara

Nyadran
 

Wisata Budaya

10

Upacara

Satu Suro
 

11

SDM

yang sangat berpotensi
 

Skill Manusia

Keterangan:

1. Pemakaman Keraton Solo

Pemakaman ini merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia khususnya Kerajaan Mataram. Pemakaman ini berada di Gunung Wijil, yang pertama kali dimakamkan di tanah itu adalah Raden Ayu Tumenggung Yudarana. Dia tersebut adalah saudara Sinuwun Kartasura Ke- I, yang berasal dari Kerajaan Mataram Putra P.B ke IV dari Surakarta.

Asal Mula Raden Ayu Tumenggung Yudarana dimakamkan di Gunung Wijil terjadi pada zaman perang Keplayu ke Gunung Wijil, turut Kyai Ageng Basar dan Nyai Ageng Basar yang mendiami di Gunung Wijil. Setelah Kyai Basar dan Nyai Basar wafat keduanya di makamkan juga di Gunung Wijil itu. Adapun yang lainnya dari Kasunanan Surakarta yang dimakamkan di Gunung Wijil itu, di antaranya:

a.R.A . Sindusma Putro P.B IV Surakarta.

b.Raden Kanjeng Pangeran Tumenggung Brata Kusuma putra dari PB.VI Surakarta.

c.R.A. Mloyasari Ampil dari PB. IX Surakarta selain tersebut di atas masih banyak makam lain pada tahun 1969 makam tersebut dibangun dan dipasangi pagar berkeliling serta diberi gapura sedang makam di luar gedung pagar adalah makam Eyang Syeh, Ki Gede Lokajaya serta para abdi kinasih dari orang-orang tersebut di atas.

Dimuka makam ada halaman dan hidup pohon asam yang besar dan rindang. Pada hari- hari malem jum’at dimakam tersebut banyak orang yang berjiarah disitu, ada juga yang mengatakan bahwa Gunung Wijil sebagai tempat Panyepen ( tempat yang sepi). Dahulunya sering dijadikan ziarah oleh Keraton Solo. Setiap tahunnya terdapat kegiatan yang dilakukan oleh Keraton Solo, Akan tetapi setelah Juru Kunci Pemakaman tersebut meninggal dunia kegiatan tersebut menjadi nonaktif dan pemakaman Keraton Solo pun kurang terawat.

2. Sate Kupang

Wisata Kuliner yang berada di Desa Kupang ini sangat terkenal di wilayah Kabupaten Klaten. Sate Kupang menjadi menu khas kuliner dari Desa Kupang,Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. Bahan Baku Sate Kupang yaitu dengan Daging Kambing yang dibakar kemudian di potong – potong dan disajikan dengan bumbu sate yang khas. Bisnis Kuliner ini merupakan turun temurun yang mampu bertahan hingga sekarang.

3. Pertanian

Banyaknya Pertanian di Desa Kupang menyebabkan wilayah tersebut masih terlihat hijau dan asri. Usaha pertanian menjadi sentra utama keindahan dan kenyamanan pemandangan masyarakat Desa.

4. Sungai Bloro

Sungai yang ada di tengah Desa Kupang itu mengalami jabek ( mambek ), sebab sungai tersebut di dukuh Tempel ada sebuah Dam yaitu Dam Tempel, yang mana Dam tersebut bisa membuat air menjadi mambek, air tersebut digunakan untuk mengocori daerah persawahan beberapa Ha. Selain itu juga Sungai Bloro sering digunakan untuk memancing.

5. Industri Kecil

Dalam menunjang perekonomian masyarakat Desa Kupang. terdapat beberapa masyarakat yang berwirausaha seperti pembuatan sangkar burung, tas, kesed, dan pembuatan tempe. Industri kecil rumahan tersebut dapat menjadi perhatian bagi khalayak luas. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Industri rumahan pembuatan tas, kesed dll dapat menjadi icon Desa dalam wisata industri kecil. Potensi Industri Kecil akan membuat perubahan pola pikir terhadap publik tentang Desa Kupang menjadi Desa wisata dengan berbagai potensi industri kecil rumahan yang dikembangkan.

6. Upacara Nyadran

Penduduk Desa Kupang setiap tanggal 15 seluruh penduduk yang beragama islam mengadakan Hari Ruwah Rosul bersama – sama. Tujuan dari upacara ini adalah harapan Do’a penduduk Desa Kupang agar mendapat Ridho Allah S.W.T dalam keadaan sehat, tenteram dan hidup bahagia. Tempat Upacara Nyadran diadakan di tiap – tiap dusun tidak dalam satu Desa.

7. Upacara Satu Suro

Upacara ini dilakukan pada tanggal 1 Suro bulan jawa. Upacara Satu suro dilaksanakan oleh penduduk Desa Kupang hanya sebagian saja. Upacara Satu Suro biasanya disertai dengan pertunjukkan Wayang Kulit.

8.Malam 17 Agustus (Tirakatan)

Dalam mengungkapkan rasa syukur masyarakat Desa Kupang terhadap Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap malam 17 masyarakat Desa Kupang sering mengadakan Do’a bersama, berkumpul dan merayakan malam menjelang kemerdekaan dengan berbagai aktivitas. Tujuannya yaitu sebagai rasa ungkapan syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat Kemerdekaan kepada bangsa Indonesia khususnya Desa Kupang.

I. Referensi

- Dokumen Lama Mengenal Desa Kupang

- RPJM Desa Kupang 2011 - 2015

- Pengamatan Langsung Peneliti Mahasiswa KKN UII 2014, @yanuaranaba