Kurator

tenaga ahli yang mengelola suatu koleksi dari sebuah lembaga serta menginterpretasi benda-benda koleksi tersebut

Kurator adalah pengurus atau pengawas institusi warisan budaya atau seni, misalnya museum, pameran seni, galeri foto, dan perpustakaan. Kurator bertugas untuk memilih dan mengurus objek museum atau karya seni yang dipamerkan.

Kurator bernama Rolf Lauter (tengah, depan lukisan) sedang berbincang dengan para pengunjung Museum für Moderne Kunst di Frankfurt dalam pameran Lucian Freud: Naked Portraits.

Kurator memiliki pendidikan tinggi dalam bidangnya, umumnya doktor atau magister dalam bidang sejarah, sejarah seni, arkeologi, antropologi, atau klasika.[1][2][3] Kurator harus berperan aktif dalam bidangnya, misalnya memberikan seminar, menerbitkan artikel, dan menjadi pembicara pada konferensi akademik.[1] Kurator juga perlu mengetahui pasar serta paham kode etik dan hukum yang berlaku dalam mengumpulkan barang antik atau seni.[4][5]

Referensi sunting

  1. ^ a b Carly Chynoweth, How do I become a museum curator? 22 December 2006, Times Online
  2. ^ Valarie Kinkade, Day in the life: curator. Diarsipkan 2012-08-24 di Wayback Machine. American Alliance of Museums
  3. ^ Stephanie A. Harper, How to become a museum curator. Diarsipkan 2009-07-10 di Wayback Machine. 6 July 2009, Edubook
  4. ^ A code of ethics for curators. Diarsipkan 2012-06-19 di Wayback Machine. 2009, American Alliance of Museums Curators Committee
  5. ^ Combatting Illicit Trade: Due diligence guidelines for museums, libraries and archives on collecting and borrowing Diarsipkan 2010-09-27 di Wayback Machine., culture.gov.uk, 16-05-2016