Kurnaen Suhardiman
Kurnaen Suhardiman (5 Agustus 1928 - 25 Februari 1991) adalah seorang sutradara, penulis skenario dan cerita film asal Indonesia. Film yang pertama kali disutradarainya adalah Kuntilanak di tahun 1961.[1]
Kurnaen Suhardiman | |
---|---|
Lahir | Surabaya, Hindia Belanda (kini Jawa Timur, Indonesia | 5 Agustus 1928
Meninggal | 25 Februari 1991 Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia | (umur 62)
Sebab meninggal | Sakit jantung |
Nama lain | Pak Le |
Pekerjaan | Sutradara, Penulis Naskah |
Tahun aktif | 1961-1991 |
Biografi
suntingKurnain Suhardiman adalah orang dibalik cerita-cerita si unyil. lahir di Surabaya 5-Agustus-1928, ia adalah Sarjana Muda Unpad pada fakultas hukum. Sejak kecil ia suka pada bidang tulis menulis. Dunia film dikenalnya sekitar tahun 1956 ketika ia belajar ke Kanada. Awalnya Kurnain bekerja sebagai guru. Dan dimasa itulah gagasan si unyil lahir. Ia memulainya di majalah Suluh Pelajar, membuat dongeng si Unyil dengan beberapa karikatur yang dimuat secara bersambung. Pada 1961, setelah berhenti jadi guru, ia bergerak pada bidang Film. Sebagai Sutradara, beberapa film di hasilkan olah tangannya, salah satunya adalah, kabut di kintamani. Pada tahun 1965, ia bertemu Suyadi untuk membuat film animasi boneka. Sejak saat itu, Si Unyil “dibonekakan”. Pak Le begitu orang orang memanggil pria yang bernama lengkap kurnain suhardiman. Dialah orang yang membuat tokoh si unyil yang kita tahu sebagai tokoh Made In Indonesia, atau tokoh yang memang benar buatan asli Indonesia. Hobby Pak Le membuat film “Kuntilanak”, ” Lampu Merah” sampai juga iklan obat memakai kartun. Awal mula pak le bisa mendapat Inspirasi untuk membuat tokoh ini dari seorang sepupunya yang bernama Julianto. Julianto akrab dipanggil si Kunyil oleh pak le, Namun Pak Le lebih sering menyingkatnya menjadi si Unyil. Sebelum ada Boneka Si Unyil, Memang tadinya cerita si Unyil adalah cerita turun temurun keluarga,yang dibuat sedemikian rupa. Tokoh Mei Lan itu sebenarnya karena ada familiy yang masih kecil mukanya lucu seperti Mei Lan .sekarang dia sudah jadi Dirut suatu perusahaan.
Bagaimana boneka si Unyil bisa terbentuk? itu dikarenakan pada suatu hari pak le mengetahui bahwa sepupunya yang bernama Julianto sedang gemar membuat boneka sarung dari kain bekas dan dijahit.Inilah yang membuat beliau terinspirasi untuk membuat boneka si unyil…dan akhirnya boneka si unyil pun terbentuk seperti yang kita tahu sampai sekarang ini. Pak Le Kurnain Suhardiman memang sudah tiada, tetapi karyanya menjadi legenda di tanah air Indonesia. Siapa yang tidak kenal film boneka Si Unyil yang ditayangkan di TVRI tahun 1981 – 1993.[2]
Kurnain Suhardiman meninggal dunia di rumahnya di Sukabumi, Jawa Barat pada 25 Februari 1991 di usia 64 tahun. Menurut salah seorang putranya, almarhum mendadak mengeluh sakit di dadanya ketika sedang mengetik naskah film Si Unyil yang terakhir.[3][4]
Filmografi
sunting- Si Djimat (1960)
- Lampu Merah (1971)
- Pemburu Mayat (1972)
- Kabut di Kintamani (1972)
- Sinila (Peristiwa Gunung Dieng) (1979)
Referensi
sunting- ^ "IdFilmCenter". www.indonesianfilmcenter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-31.
- ^ "kurnain suhardiman". Tonihandoko's Blog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-31.
- ^ "Meninggal dunia". Tempo (dalam bahasa Inggris). 1991-03-09. Diakses tanggal 2024-10-31.
- ^ "Nostalgia Si Unyil, Hiburan Anak-anak di Zaman Orde Baru". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2024-07-13. Diakses tanggal 2024-10-31.