L.L. Zamenhof

dokter asal Kekaisaran Rusia
(Dialihkan dari L. L. Zamenhof)

Ludwik Lejzer Zamenhof (bahasa Esperanto: Ludoviko Lazaro Zamenhof; bahasa Yiddi: אליעזר לודוויג זאַמענהאָף; 15 Desember [K.J.: 3 Desember] 1859 – 14 April [K.J.: 1 April] 1917)[2] adalah seorang oftalmologi, linguis dan penemu bahasa internasional Esperanto, bahasa perantara internasional buatan yang paling banyak digunakan di dunia.[3]

L. L. Zamenhof
L. L. Zamenhof pada tahun 1908
LahirLudwik Lejzer Zamenhof
15 Desember [K.J.: 3 Desember] 1859
Belostok, Oblast Belostok, Kekaisaran Rusia
(sekarang Białystok, Polandia)
Meninggal14 April [K.J.: 1 April] 1917 (umur 57)
Warsawa, Kerajaan Polandia
Tempat pemakamanPemakaman Yahudi, Warsawa
52°14′51″N 20°58′29″E / 52.24750°N 20.97472°E / 52.24750; 20.97472
KebangsaanPolandia
Pekerjaan
  • Dokter mata
  • linguis
  • filolog
Dikenal atasMembuat Esperanto
Suami/istriKlara (Silbernik) Zamenhof[1]
AnakAdam, Zofia, and Lidia
Orang tua
  • Markus Zamenhof (bapak)
  • Rozalia Zamenhof (ibu)
Karier menulis
Nama penaDr. Esperanto
Karya terkenalFundamento de Esperanto
Tanda tangan

Zamenhof pertama kali mengembangkan bahasa pada tahun 1873 ketika masih di sekolah. Ia tumbuh terpesona oleh gagasan dunia tanpa perang. Ia percaya bahwa hal ini dapat terjadi dengan bantuan bahasa perantara internasional baru.[2] Bahasa akan menjadi alat untuk mengumpulkan masyarakat melalui komunikasi yang netral, jujur, dan adil.[4] Ia berhasil membentuk komunitas yang berlanjut hingga hari ini meskipun terdapat Perang Dunia pada abad ke-20.[5] Juga, bahasa tersebut telah berkembang seperti bahasa lain melalui interaksi dan kreativitas penuturnya.[6]

Mengingat pencapaian dan dukungannya terhadap dialog antarbudaya, UNESCO memilih Zamenhof sebagai salah satu tokoh terkemuka tahun 2017 pada peringatan 100 tahun kematiannya.[7]

Biografi sunting

Zamenhof lahir di Bialystok, Polandia pada tahun 1859. Kala itu kota ini termasuk wilayah Rusia. Di kota ini tinggal tiga sukubangsa yang berbeda-beda: orang Polandia, Belarus dan Yahudi yang berbahasa Yiddish. Zamenhof merasa sedih dan frustasi bahwa ketiga sukubangsa ini sering bentrok dan ia berpendapat bahwa alasannya ialah mereka tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Ia lalu berpikir jika mereka semua berkomunikasi dalam bahasa yang sama, maka orang-orang yang berasal dari sukubangsa yang berbeda-beda ini bisa bekerja sama dengan baik dan ras kebencian akan hilang.

Ketika masih sekolah di SMA di Warsawa, Zamenhof berupaya untuk membuat bahasanya yang pertama. Tetapi bahasa ini sangat rumit, meski indah. Lalu ia berpendapat bahwa sebuah bahasa harus sesederhana mungkin dengan menggunakan kata-kata internasional yang diambil dari banyak bahasa.

Pada tahun 1878, proyeknya Lingwe uniwersala hampir selesai. Namun Zamenhof masih terlalu muda untuk menerbitkan karyanya. Lalu ia kuliah di Fakultas Kedokteran di Moskwa dan Warsawa. Pada tahun 1885, Zamenhof lulus dan praktik sebagai dokter mata. Sementara ini ia tetap mengerjakan proyek bahasanya.

Selama dua tahun ia berusaha mencari dana dan akhirnya mendapat uang dari ayah calon istrinya. Pada tahun 1887, bukunya yang berjudul "Lingvo internacia. Antaŭparolo kaj plena lernolibro" (Bahasa Internasional. Kata Pengantar dan Buku Teks Lengkap) diterbitkan[8] dengan nama samaran pseudonim "Doktoro Esperanto" (Dokter Harapan), yang menjadi nama bahasanya. Bagi Zamenhof bahasa ini tidak hanya alat komunikasi melainkan sebuah alat untuk menyebarkan gagasannya supaya bangsa-bangsa di dunia dapat hidup berdampingan secara damai.[3]

Dr. Zamenhof meninggal dunia di Warsawa pada tanggal 14 April 1917.

Referensi sunting

  1. ^ "YIVO | Zamenhof, Ludwik". 
  2. ^ a b Gabriela Zalewska (2010). "Zamenhof, Ludwik (1859–1917)". The YIVO Encyclopedia of Jews in Eastern Europe. Diterjemahkan oleh Anna Grojec. YIVO Institute for Jewish Research. Diakses tanggal 19 Desember 2013. 
  3. ^ a b Zasky, Jason (20 Juni 2009), "Discouraging Words", Failure Magazine, diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-23, diakses tanggal 2016-07-26 
  4. ^ Guilherme Moreira Fians, Hoping for the language of Hope Diarsipkan 2019-12-14 di Wayback Machine., University of Amsterdam, ACLC Seminar, Amsterdam Institute for Humanities Research (AIHR),
  5. ^ Gobbo, Federico (8 Oktober 2015). "An alternative globalisation: why learn Esperanto today?". University of Amsterdam. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Januari 2019. Diakses tanggal 17 Januari 2019. 
  6. ^ Humphrey Tonkin, Fourth Interlinguistic Symposium, p. 213, JKI-12-2017[1] (pdf[pranala nonaktif permanen]).
  7. ^ Fourth Interlinguistic Symposium, p. 209, [pranala nonaktif permanen]#x5D;.pdf JKI-12-2017[1].
  8. ^ Keith Brown and Sarah Ogilvie, Concise Encyclopedia of Languages of the World (Elsevier, 2009: ISBN 0-08-087774-5), p. 375.

Pranala luar sunting