LG Uplus

perusahaan asal Korea Selatan
(Dialihkan dari LG U+)

LG Uplus Corp. (bahasa Korea: LG유플러스; ditulis sebagai LG U+, KRX: 032640) adalah sebuah operator seluler asal Korea Selatan yang dimiliki oleh LG Corporation, konglomerat terbesar keempat di Korea.[1] Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama LG Telecom.

LG Uplus Corp.
Nama asli
bahasa Korea: LG유플러스
Publik
Kode emitenKRX: 032640
IndustriTelekomunikasi
PendahuluLG Telecom
Didirikan11 Juli 1996 (1996-07-11)
Kantor pusat,
Wilayah operasi
Korea Selatan
Tokoh kunci
Ha Hyun Hui (CEO)
ProdukTelekomunikasi seluler,
Layanan akses jalurlebar nirkabel
PendapatanKRW 7,8 triliun (2013)
KRW 542,1 milyar (2013)
Karyawan
4.987 (hingga 31 Oktober 2009)
IndukLG Corporation
Anak usahaAIN Teleservice
CS Leader
Situs webLG U+

LG Telecom mengubah namanya menjadi LG Uplus setelah bergabung dengan dua anak usaha LG lain yang berbisnis di bidang telekomunikasi, yakni Dacom dan Powercom, pada bulan Juli 2010. LG U+ menawarkan berbagai macam layanan seluler.

Sejarah

sunting

Setelah Korea Telecom memutuskan untuk menjual bisnis selulernya pada tahun 1994, pemerintah Korea Selatan pun membuka peluang kompetisi di sektor telekomunikasi. Korea Telecom kemudian meluncurkan ulang bisnis selulernya dengan nama KT Freetel pada tahun 1996. LG lalu masuk ke bisnis telekomunikasi nirkabel pada tahun 1996 dengan mengakuisisi lisensi CDMA pada bulan Juni dan mendirikan sebuah operator seluler baru bernama LG Telecom untuk beroperasi di seantero Korea Selatan. Pada bulan Oktober 1997, layanan seluler PCS resmi diluncurkan.[2]

Pada bulan Maret 1998, sebagai upaya untuk membuatnya lebih menonjol daripada pemain lain yang lebih besar dan lebih dulu eksis, LG Telecom meluncurkan layanan data cdmaOne komersial pertama di dunia dengan menggunakan teknologi PCS.[3]

Agar lebih kompetitif di pasar layanan gabungan, LG Telecom pun mengakuisisi LG Dacom, sebuah penyedia layanan komunikasi jaringan tetap dan penyedia jasa terkait Internet, serta LG Powercom, salah satu ISP terbesar di Korea.[4][5] Pada tanggal 1 Juli 2010, LG Telecom pun mengubah namanya menjadi "LG U+."

Layanan

sunting

Nirkabel

sunting

Hingga tahun 2012, pengguna LG Uplus dapat menerima layanan di pita frekuensi radio yang telah ditentukan, dengan satu atau lebih antarmuka radio.[6]

Frekuensi radio Pita frekuensi Lebar frekuensi

(MHz)
Generasi Antarmuka radio Lisensi Catatan
850 MHz (839–849, 884–894) 5 2x10 3.9G LTE
1800 MHz (1770–1780, 1860–1870) 2x10 3G CDMA/EVDO Rev-A/Rev-B Hingga bulan Juni 2021
2100 MHz (1920–1930, 2110–2120) 1 2x10 4G LTE Hasil menang lelang dengan harga 44,55 milyar won
2600 MHz (2520–2540, 2640–2660) 7 2x20 4G LTE Hasil menang lelang dengan harga 479 milyar won
3500 MHz (?) 80 5G NR
28 GHz (?) 800 5G

Sumber: Slowtime

Pada bulan Juli 2006, pemerintah Korea Selatan membatalkan lisensi LG Telecom untuk lebar pita W-CDMA 2,1 GHz setelah perusahaan ini memutuskan untuk tidak mengembangkan teknologi tersebut. Namun LG Telecom akan tetap berinvestasi dan meningkatkan jaringan CDMA2000 EV-DO Rev. A miliknya.

Pada bulan Juli 2011, LG U+ resmi meluncurkan jaringan LTE yang diharapkan dapat dinikmati di seantero Korea mulai bulan Maret 2012.

Pada tanggal 17 Juli 2013, LG Uplus meluncurkan layanan LTE-A dengan diperkenalkannya Samsung Galaxy S4 LTE-A, ponsel cerdas "100% LTE" pertama di dunia yang dapat mengirim data, suara, dan teks dengan jaringan LTE, tidak lagi dengan CDMA. Mulai tahun 2014, LG Uplus berencana untuk hanya merilis ponsel "100% LTE".[7]

Jaringan tetap

sunting

Pada tahun 2010, LG Telecom mengakuisisi Dacom Corp., sebuah perusahaan yang mengoperasikan jaringan tetap milik Hanaro Telecom. Akuisisi inipun membantu LG untuk masuk ke bisnis komunikasi jaringan tetap.

Pita lebar

sunting

Diluncurkan pada bulan September 2005, U+Home adalah sebuah layanan LAN optis yang menyediakan kecepatan hingga 100Mbit/s.

U+TV diluncurkan pada bulan Desember 2007, dan menyediakan berbagai macam layanan dua arah, terestrial, dan penyiaran HD.

Penjualan bisnis-ke-bisnis

sunting

Setelah menggabungkan LG DACOM pada tahun 2010, LG Uplus pun menjadi salah satu penyedia layanan bisnis-ke-bisnis terbesar. Layanan ini menyumbang sekitar 20% dari total penjualan kotor LG Uplus.

Referensi

sunting
  1. ^ Koichi Kato (April 10, 2014). "Top four chaebol generate 90% of South Korean conglomerate profits". Nikkei Asian Review. 
  2. ^ "About LG U+". LG U+. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-09. Diakses tanggal 2021-03-27. 
  3. ^ "CDMA History". CDG. 
  4. ^ Cho, Kevin (October 15, 2009). "LG Telecom to Merge With Dacom, Powercom on Jan. 1 (Update1)". Bloomberg L.P. 
  5. ^ Clark, Robert (October 12, 2009). "LG to merge Korean telecom operations". Telecom Asia. 
  6. ^ "이동통신 주파수 할당 현황과 경매 주파수". slowtime. Diakses tanggal 30 October 2012. 
  7. ^ "LG Uplus, the first in the world to commercialize the '100% LTE' system". July 18, 2013. Diakses tanggal September 25, 2013. 

Pranala luar

sunting