Laba-laba peloncat

famili laba-laba

Salticidae atau laba-laba peloncat adalah famili laba-laba yang terdiri atas lebih dari 5.000 spesies dalam 530 genera[2] atau sekitar 13% dari seluruh spesies laba-laba yang menjadikan Salticidae sebagai famili laba-laba terbesar.[3]

Laba-laba peloncat
Rentang waktu: Eosen[1] - Sekarang
Phidippus audax jantan dewasa
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Subfilum: Chelicerata
Kelas: Arachnida
Ordo: Araneae
Infraordo: Araneomorphae
Famili: Salticidae
Blackwall, 1842
Subfamilia

Aelurillinae
Agoriinae
Amycinae
Ballinae
Dendryphantinae
Euophryinae
Hasariinae
Heliophaninae
Hisponinae
Lyssomaninae
Marpissinae
Myrmarachninae
Pelleninae
Plexippinae
Salticinae
Spartaeinae
Synagelinae
Synemosyninae
Lihat Daftar genera Salticidae

Diversitas
553 genera, 5025 spesies

Beberapa spesies Salticidae memiliki penglihatan terbaik di antara artropoda dan menggunakannya dalam perkawinan, berburu, dan navigasi. Meskipun mereka biasanya bergerak dengan tenang dan cukup lambat, sebagian besar spesies mampu meloncat sangat lincah, terutama ketika berburu, atau kadang-kadang sebagai respons terhadap ancaman mendadak. Sistem paru-paru buku dan trakea mereka berkembang dengan baik dan mereka menggunakan kedua sistem tersebut (pernapasan bimodal). Laba-laba peloncat biasanya dikenali dari susunan matanya. Semua laba-laba peloncat memiliki empat pasang mata dengan satu pasang secara khusus menjadi mata anterior median besar mereka.

Karakteristik yang membedakan

sunting
 
Aspek anterior dan dorsal Salticidae jantan, menunjukkan posisi mata

Laba-laba peloncat termasuk yang paling mudah dibedakan yang tergolong famili laba-laba lain karena bentuk Sefalotoraks dan susunan mata mereka. Familia yang paling mendekati Salticidae dalam hal penampakan fisik secara umum adalah Corinnidae (dibedakan oleh duri yang menonjol di bagian belakang empat kaki), Oxyopidae (dibedakan oleh duri yang sangat menonjol pada semua kaki), dan Thomisidae (laba-laba kepiting, yang dibedakan dengan empat kaki depan mereka yang sangat panjang dan kuat). Namun, dari ketiga familia itu tidak ada satu pun yang memiliki mata menyerupai mata Salticidae. Sebaliknya, kaki-kaki laba-laba peloncat tidak memiliki duri menonjol apa pun. Empat kaki depan mereka umumnya lebih besar daripada empat kaki belakang, tetapi tidak sedramatis kaki laba-laba kepiting, dan mereka juga tidak dapat berdiri dengan posisi kaki depan terentang seperti karakteristik perilaku Thomisidae.[4] Meskipun kaki depan mereka panjang, Salticidae bergantung pada kaki belakang mereka untuk meloncat. Umumnya kaki depan digunakan untuk membantu dalam menangkap mangsa[5] dan pada beberapa spesies, kaki depan dan pedipalpus digunakan sebagai penandaan pengenalan spesies.

Laba-laba peloncat, tidak seperti familia lain, memiliki wajah yang secara kasar berbentuk persegi panjang dan tampak tegak lurus terhadap arah gerak mereka. Efeknya, ini berarti jika mereka dilihat dari depan, mata anterior mereka berada pada "wajah datar", seperti yang ditunjukkan dalam foto. Susunan mata mereka adalah karakteristik pengenal tunggal yang paling jelas. Mereka memiliki delapan mata, seperti yang diilustrasikan.[4][5] Tanda paling umum adalah empat mata di barisan depan, yang terlihat bahwa pasangan mata anterior median lebih menonjol secara dramatis dibandingkan dengan mata laba-laba lain, kecuali mata posterior median Deinopidae. Meskipun demikian, ada perbedaan fungsi radikal antara mata utama Salticidae dengan mata utama Deinopidae; mata posterior besar Deinopidae beradaptasi terutama untuk penglihatan dalam cahaya redup, sedangkan mata anterior besar Salticidae menjadi alat penglihatan tiga dimensi yang sangat jelas dengan tujuan untuk memperkirakan jangkauan, arah, dan karakter mangsa potensial, sehingga memungkinkan laba-laba untuk mengarahkan lompatan menyerangnya dengan sangat presisi. Mata anterior lateral, meskipun besar, tetapi lebih kecil daripada mata anterior median dan memberikan lingkup penglihatan ke depan yang lebih lebar.

Empat mata di baris belakang bisa digambarkan sangat menyimpang letaknya, atau tersusun kembali menjadi dua baris, dengan dua mata posterior lateral besar sangat jauh di belakang. Empat mata tersebut digunakan untuk penglihatan lateral.

Ukuran panjang tubuh laba-laba peloncat bervariasi mulai 1 hingga 22 mm (0,04-0,98 inci).[4][6] Spesies terbesar adalah Hyllus giganteus[6] dan genus lain dengan spesies berukuran relatif besar adalah Phidippus, Philaeus, dan Plexippus.[7]

Mereka menggunakan sutra mereka untuk pengaman saat melompat dan untuk membuat kandang, tempat mereka berlindung dari cuaca buruk dan tidur di malam hari. Di tempat itu pula mereka berganti kulit, menyimpan telur-telurnya, serta menghabiskan musim dingin.[8]

Habitat

sunting

Spesies dalam famili ini tinggal di banyak habitat, dari daun yang ada di darat hingga di atas pohon di hutan, dan bahkan di Gunung Everest.[9] Mereka dapat ditemui di semua benua kecuali Antartika.

Penglihatan

sunting
 
Bidang visual laba-laba peloncat

Laba-laba peloncat memiliki empat pasang mata. Sepasang mata utama dapat bergerak dan tiga pasang mata sekunder tidak dapat digerakkan.

Pada banyak spesies mata median posterior (bahasa Inggris: posterior median eyes atau disingkat PME) bersifat vestigial, tetapi pada beberapa subfamilia primitif, mata tersebut berukuran hampir sama dengan mata sekunder lainnya dan membantu dalam mendeteksi gerakan.[10] Karena tidak dapat membentuk citra, diduga bahwa pasangan mata yang berkurang fungsinya memiliki peranan sayang sama dengan oselus serangga, yaitu untuk menerima cahaya. Fotoreseptor pada pasangan mata sekunder hampir secara ekslusif sensitif terhadap cahaya hijau, tetapi PME memiliki dua pigmen visual yang berbeda dari semua mata lainnya yang sensitif terhadap cahaya biru dan ultraviolet.[11]

Referensi

sunting
  1. ^ Hill, David Edwin (07-10-2009). "Salticidae of the Antarctic land bridge" (PDF). Peckhamia (dalam bahasa bahasa Inggris). 
  2. ^ Maddison, Wayne P.; Bodner, Melissa R.; Needham, Karen M. (2006). "Salticid spider phylogeny revisited, with the discovery of a large Australasian clade (Araneae: Salticidae)". Zootaxa. 1893: 49–64. 
  3. ^ Peng, Xian-Jin; Tso, I-Min; Li, Shu-Qiang (2002). "Five new and four newly recorded species of jumping spiders from Taiwan (Araneae: Salticidae)" (pdf). Zoological Studies. 41 (1): 1–12. 
  4. ^ a b c Richman, D.B.; Edwards, G.B. & Cutler, B. (2005). "Salticidae". Dalam Ubick, D.; Paquin, P.; Cushing, P.E. & Roth, V. Spiders of North America: an identification manual. American Arachnological Society. hlm. 205–216. ISBN 978-0-9771439-0-0. 
  5. ^ a b Crompton, J. (1954). The Life of the Spider: A Mentor Book (dalam bahasa bahasa Inggris). New York: The New American Library. hlm. 77. 
  6. ^ a b "Watch the world's biggest jumping spider make a leap". BBC Earth (dalam bahasa bahasa Inggris). 29-01-2016. Diakses tanggal 18-06-2016. 
  7. ^ Macík, Stanislav (27-08-2012). "Phiddipus regius: the Jewel between Spider Predators" (dalam bahasa bahasa Inggris). arachnos.eu. Diakses tanggal 18-06-2016. 
  8. ^ Foelix, Rainer F. (1996). Biology of Spiders (dalam bahasa bahasa Inggris). Oxford University Press. hlm. 11. ISBN 0-674-07431-9. 
  9. ^ Wanless, F.R. (1975). "Spiders of the family Salticidae from the upper slopes of Everest and Makalu". Bulletin of the British Arachnological Society. 3 (5): 132–136. 
  10. ^ "short communication fields of view of the eyes – The Company of Biologists Limited 1985" (PDF). Diakses tanggal 13 August 2013. 
  11. ^ Terakita, Akihisa; Nagata, Takashi (2014). "Functional Properties of Opsins and their Contribution to Light-Sensing Physiology". Zoological Science (dalam bahasa bahasa Inggris). Zoological Society of Japan. 31 (10): 653–659. doi:10.2108/zs140094. 

Pranala luar

sunting