Laboratorium Metalurgi

Laboratorium Metalurgi (bahasa Inggris: Metallurgical Laboratory; disingkat sebagai Met Lab) adalah sebuah laboratorium ilmiah di Universitas Chicago yang didirikan pada Februari 1942 untuk mempelajari dan menggunakan unsur kimia plutonium terbaru. Laboratorium tersebut meneliti kimia dan metalurgi plutonium, merancang reaktor nuklir pertama di dunia untuk memproduksi elemen tersebut, dan mengembangkan cara kimiawi untuk memisahkan unsur tersebut dari unsur-unsur lain. Pada Agustus 1942 bagian kimia laboratorium tersebut menjadi yang pertama untuk secara kimia memisahkan sampel plutonium yang dapat ditimbang, dan pada 2 Desember 1942, laboratorium tersebut menghasilkan reaksi rantai nuklir terkendalikan pertama, dalam reaktor Chicago Pile-1, yang dibangun dibawah tribun dari stadion sepak bola tua universitas tersebut, Stagg Field.

Laboratorium Metalurgi
File:Eckhart Hall.jpg
Didirikan Februari 1943 (1943-02)
Tipe penelitian terklasifikasi
Dana $30.69 juta (1943–1946)
Bidang penelitian Kimia dan metalurgi plutonium, rancangan reaktor nuklir
Direktur Richard L. Doan
Samuel K. Allison
Joyce C. Stearns
Farrington Daniels
Staf 2,008 pada 1 Juli 1944
Lokasi Chicago, Illinois, Amerika Serikat

41°47′25″N 87°35′56″W / 41.79028°N 87.59889°W / 41.79028; -87.59889Koordinat: 41°47′25″N 87°35′56″W / 41.79028°N 87.59889°W / 41.79028; -87.59889

Agen operator Universitas Chicago
Pemenang Nobel Enrico Fermi
James Franck
Glenn Seaborg
Eugene Wigner

Laboratorium Metalurgi didirikan sebagai bagian dari Proyek Metalurgi, juga dikenal sebagai Proyek "Pile" atau "X-10", yang dikepalai oleh profesor Chicago Arthur H. Compton, seorang penerima Hadiah Nobel.

Asal-usul sunting

Penemuan fisi nuklir dalam uranium oleh kimiawan Jerman Otto Hahn dan Fritz Strassmann pada Desember 1938, dan penjelasan teoretisnya (dan penamaan) oleh Lise Meitner dan Otto Frisch segera setelahnya,[1] membuka kemungkinan bahwa neutron yang dihasilkan oleh fisi dapat menciptakan reaksi rantai nuklir terkendalikan. Di Universitas Columbia, Enrico Fermi dan Leo Szilard mulai mengeksplorasi bagaimana hal tersebut dapat terjadi.[2]

Catatan sunting

  1. ^ Rhodes 1986, hlm. 256–263.
  2. ^ Jones 1985, hlm. 8–10.

Referensi sunting

Pranala luar sunting