Lajin
Husamuddin Lajin (wafat Kairo 16 Januari, 1299) (Arab: حسام الدين لاجين), atau nama dan gelar lengkapnya al-Malik al-Manshur Husamuddin Lajin al-Manshuri (Arab: الملك المنصور حسام الدين لاجين المنصورى) adalah sultan ke-11 dinasti Mamluk yang memerintah di Mesir antara tahun 1297-1299.
Biografi | |
---|---|
Kematian | 16 Januari 1299 Kairo |
Sultan Mesir | |
7 Desember 1296 – 16 Januari 1299 ← Al-Adil Kitbugha (en) – An-Nashir Muhammad → | |
Kegiatan | |
Pekerjaan | politikus, penguasa |
Keluarga | |
Keluarga | Dinasti Bahri |
Lajin awalnya merupakan hamba (mamluk) dari Al-Mansur Ali, sultan Mamluk kedua. Ia dibeli oleh Saifuddin Qalawun, sultan Mamluk ketujuh, yang kemudian mempromosikannya sampai menjadi Emir Damaskus. Pada 1293 ia turut serta dalam pembunuhan atas Al-Ashraf Khalil, sultan Mamluk kedelapan, sehingga ia harus bersembunyi selama masa pemerintahan Al-Nashir Muhammad (saudara Al-Ashraf Khalil). Ketika Al-Adil Kitbugha menjadi sultan Mamluk pada tahun 1295, ia diangkat menjadi wakil sultan. Setahun kemudian, ia lah yang menjadi sultan, karena Kitbugha melarikan diri ke Damaskus setelah sekelompok Mamluk memberontak terhadapnya pada tahun 1296.
Lajin menikah dengan salah satu putri Al-Zahir Baibars Al-Bunduqdari, salah seorang sultan Mamluk sebelumnya. Selama pemerintahan Lajin, ibu kota Kerajaan Armenia di Cilicia diserang berulang-kali dan banyak benteng Armenia berhasil direbut. Sebagai seorang sultan, Lajin dikenal sebagai pemimpin yang serius dan teliti, serta menyukai keadilan dan asketisme. Ia juga membuat beberapa reformasi dan menghapuskan banyak pajak.
Lajin meninggal karena dibunuh oleh sekelompok emir pemberontak yang dipimpin oleh Saifuddin Kirji, ketika mereka sedang mengunjunginya. Pemerintahan Lajin berlangsung sedikit lebih lama dari dua tahun.
Bacaan lanjutan
sunting- (Inggris)History of Egypt, 1382-1469 A.D. by Yusef. William Popper, translator Abu L-Mahasin ibn Taghri Birdi, University of California Press 1954
- (Inggris)Mahdi, Dr. Shafik, Mamalik Misr wa Alsham (Mamluks of Egypt and the Levant), Aldar Alarabiya, Beirut 2008