Lamiya Aji Bashar
Lamiya Aji Bashar (Bahasa Arab: لمياء حجي بشار) adalah seorang aktivis hak asasi manusia Yazidi. Dia dianugerahi Penghargaan Sakharov bersama dengan Nadia Murad pada tahun 2016.[1]
 (2017)  | |
| Biografi | |
|---|---|
| Kelahiran | 1998 (25/26 tahun) Kocho (en)  |
| Data pribadi | |
| Agama | Yazidisme |
| Kegiatan | |
| Pekerjaan | aktivis hak asasi manusia |
| Periode aktif | 2014 – |
Penghargaan
| |
Biografi
suntingAji Bashar lahir dari Kocho, dekat Sinjar, Irak. Pada bulan Agustus 2014, dirinya bersama Nadia Murad, diculik oleh ISIS dan dijadikan sebagai budak seksual.[2][3] Dia juga memaksa to dirinya untuk bunuh diri[2]
Berkat bantuan oleh keluarganya yang membayar tebusan, dia dibebaskan pada bulan April 2016, dengan kondisi fisik yang penuh luka. Untuk memulihkan kondisi fisik dan psikisnya, dia mendapatkan pemulihan kesehatan di Jerman.[3] Pada bulan Oktober 2016, dia dan Murad dianugerahi sebuah penghargaan bernama Penghargaan Sakharov; acara tersebut akan dilaksanakan pada bulan Desember 2016.[3]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Sakharov prize: Yazidi women win EU freedom prize". BBC News. 27 October 2016. Diakses tanggal 27 October 2016.
- ^ a b Kamali Dehghan, Saeed; Graham-Harrison, Emma (27 October 2016). "Yazidi women who escaped from Isis win EU human rights prize". The Guardian. Diakses tanggal 27 October 2016.
- ^ a b c "Nadia Murad and Lamiya Aji Bashar winners of 2016 Sakharov Prize". European Parliament. 27 October 2016. Diakses tanggal 27 October 2016.