Lanjumin Dt. Tumangguang

Lanjumin Dt. Tumangguang atau Patih Datoek Toemenggoeng adalah seorang birokrat, wartawan, dan intelektual terkemuka asal Minangkabau pada awal abad ke-20 atau masa Hindia Belanda. Ia merupakan salah satu tokoh di antara beberapa tokoh Minang lainnya yang bekerja dan berafiliasi pada pemerintahan Hindia Belanda.[1]

Lanjumin Dt. Tumangguang
LahirLandjoemin
Sungai Pua, Agam, Hindia Belanda
KebangsaanIndonesia
AlmamaterStovia, Batavia
PekerjaanBirokrat, wartawan
Suami/istriKhailan Syamsu
AnakYohana Siti Menara Saidah
KerabatAbdoel Moeis (biras)

Kariernya dimulai sebagai juru tulis Patih di Weltevreden, Batavia, pada tahun 1908. Lalu berturut-turut menjadi Asisten Wedana (melangkahi pangkat menteri polisi) dan Wedana pada tahun 1914, lalu diperbantukan pada kantor Inlandsche Zaken pada tahun 1916. Ia kemudian diangkat menjadi Patih di Weltevreden dan pernah pula menjadi anggota Gementeraad Batavia.[1]

Lanjumin juga pernah beraktivitas sebagai wartawan. Ia pernah memimpin beberapa surat kabar dan media berkala pribumi, di antaranya Soeloeh Peladjar, Pedoman Prijaji, Tjaja Hindia, dan Neratja (yang kemudian berubah nama menjadi Hindia Baroe). Lanjumin yang memakai nama pena Notonegoro dalam berbagai tulisannya juga disebut sebagai mentor dari Adinegoro, seorang perintis pers nasional. Ia juga mengelola Evolutie, sebuah usaha percetakan yang disubsidi pemerintah Hindia Belanda. Aktivitasnya yang cukup intens di bidang jurnalistik membuat ia disebut-sebut sebagai salah satu bapak pers pribumi.[1]

Ia meninggal pada 1946[2] dalam peristiwa pemberontakan lokal PKI di Baso, Agam. Dari pernikahannya dengan Mansin, ia memiliki anak bernama Yohana Siti Menara Saidah yang merupakan istri Chaerul Saleh.[3]

Sebagai penghulu di Minangkabau, ia menyandang gelar Datuk Tumangguang. Gelar tersebut sebelumya dipangku oleh Sutan Sulaiman, Laras Sungai Puar.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Minang Saisuak #170 - Lanjumin gelar Datuak Tumangguang" Surya Suryadi - Singgalang, Minggu, 6 April 2014. Diakses 2-11-2019.
  2. ^ Focus on Indonesia (dalam bahasa Inggris). Information Division, Embassy of Indonesia. 1967. 
  3. ^ Soewito, Irna Hanny Nastoeti Hadi (1993). Chairul Saleh, tokoh kontroversial. Tim Penulis.