Latief Khan
Latief Khan (1955 - 11 Agustus 2002) merupakan penyanyi era 1990an - 2000an.
Latief Khan | |
---|---|
Lahir | 1955 Surabaya, Jawa Timur |
Meninggal | 11 Agustus 2002 | (umur 46–47)
Pekerjaan | Penyanyi |
Tahun aktif | 1990an - 2002 |
Pasangan | Nurhasanah |
Anak | Abdurrahman Khan |
Biografi
suntingLatief Khan dilahirkan pada tahun 1955. pernah menciptakan hits dangdut seperti lagu Rena dan Maya yang tenar lewat suara Muchsin Alatas.
Bukan hanya Muchsin, biduan kondang lainnya juga pernah menyanyikan lagu-lagu seperti Rindu Berat yaitu Itje Tresnawati dan hits Makan Darah dinyanyikan oleh Rita Sugiarto.
Meski lagu ciptaannya saat itu bisa dibilang sangat terkenal, namun kehidupan Latief Khan justru tak berbanding lurus dengan karya-karyanya. Lelaki asal Surabaya ini justru hidup dalam kemiskinan.
Bahkan, lelaki yang meninggal pada 11 Agustus 2002 dalam usia 47 tahun itu dalam kondisi yang memprihatinkan. Ia meninggal dunia di kamar kost yang disewanya dalam keadaan miskin.
Abdurrahman Khan ternyata nasibnya tidak jauh beda dengan mendiang sang ayah. Meski mewarisi suara merdu Latief Khan, Abduh, panggilan Abdurrahman sempat hidup terlunta-lunta. Sang ibu, Nurhasanah, yang sakit-sakitan dan tinggal di Depok tak mampu merawatnya.[1] Namun Nurhasanah datang dengan kondisi cukup memprihatinkan. Karena sakit yang dideritanya, saat ini beliau harus bersadar di kursi roda. "Saat ini saya sedang sakit. Kaki saya sakit. Ini yang kanan habis dioperasi, eh malah kata dokter yang kiri juga harus dioperasi juga katanya," tutup Nurhasanah setelah mengeluhkan sakit yang dideritanya.
Disaat itulah, Dangdut Academy Indosiar selalu memberikan kesempatan bagi maestro dangdut Indonesia untuk hadir ditengah acara. Pada haru Jumat, 23 Mei 2014, tim produksi Indosiar menghadirkan istri dari maestro dangdut, Latief Khan. Istri dari Latief Khan yang bernama Nurhasanah tersebut hadir di panggung Studio 5 Indosiar untuk mewakili mendiang suaminya. Dalam kesempatan kali ini, Nurhasanah datang untuk menerima penghargaan yang diberikan tim Indosiar atas karya yang banyak ditelurkan suaminya.
Dalam kehadirannya, Nurhasanah menuturkan rasa bersyukurnya atas program Dangdut Academy Indosiar. "Saya sering ngikuti acara ini. Bagus sekali acaranya, dan saya bersyukur dengan tayangan ini, dangdut bisa naik lagi sekarang," ujar Nurhasanah, istri dari Latief Khan.
Beliau juga bersyukur berkat program Dangdut Academy Indosiar, banyak lagu suaminya yang kembali dibawakan. "Iya saya sering nonton, akhirnya saya sering dengarkan lagu suami saya dibawakan lagi. Ya di Dangdut Academy ini," tambahnya.[2]
Diskografi
suntingLagu
sunting- Izinkan Aku Mencintaimu
- Dinda
- Nyata Didepan Mata
- Air Mata Cinta
- Bibir Bermadu
- Cinta Dipantai Kuta
- Isabela Bercinta
- Jurang Pemisah
- Karena Dia
- Kau dan Aku
- Kecewa
- Keranda
- Kopi Dangdut
- Nidia
- Nilai
- Pahitnya Dimadu
- Pergilah
- Takkan Mundur
- Tamu Istimewa
- Terlambat
- Tua Tua Kelapa Sawit
- Putus Cinta
- Basah Basah Bibir
- Cintamu Deritamu
- Gula Gula Cinta
- Karena Judi
- Masih Punya Cinta
- Manis Manis Jambu
- Antara Cinta dan Perang
- Masih Adakah Cintaku
- Maya
- Secangkir Kopi
- Rena
- Rindu Berat
- Makan Darah
Referensi
sunting- ^ "Abdurrahman Anak Pencipta Lagu Dangdut Latief Khan, Ditinggal Mati Sang Ayah Dalam Kondisi Miskin". Tribunnews.com. 2024-05-27. Diakses tanggal 2024-05-27.
- ^ Liputan6.com (2014-05-24). "Istri Latief Khan Kagumi Dangdut Academy Indosiar". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-05-27.