Lauw Giok Lan
Lauw Giok Lan (Hanzi tradisional: 劉玉蘭; Hanzi sederhana: 刘玉兰; Pinyin: Liú Yùlán; Pe̍h-ōe-jī: Lâu Gio̍k-lân; 1883–1953) dulu adalah seorang jurnalis dan penulis berlatar belakang Tionghoa Indonesia. Ia adalah salah satu pendiri dari koran Sin Po.
Lauw Giok Lan | |
---|---|
Lahir | 1883 Batavia, Hindia Belanda |
Meninggal | 1953 (usia 70) |
Pekerjaan | Penulis, jurnalis |
Tahun aktif | 1890-an – 1920-an |
Suami/istri | Lie On Moy-Lauw |
Anak | Lauw Soei Goan |
Biografi
suntingLauw lahir di Batavia, Hindia Belanda, pada tahun 1883. Ia lalu bersekolah di sebuah sekolah berbahasa Hokkien, tetapi juga belajar untuk berbicara dalam bahasa Belanda.[1] Pada tahun 1890, ayah Lauw meninggal, sehingga ia dibesarkan oleh ibunya yang bekerja sebagai seorang penjahit. Pada usia 16 tahun, Lauw telah bekerja, awalnya di sebuah toko di Glodok yang dijalankan oleh Khouw Lam Tjiang, dan kemudian di perusahaan percetakan van Dorp. Pekerjaan Lauw di van Dorp pun mengenalkannya pada jurnalisme, karena percetakan tersebut mencetak koran harian Bintang Betawi dan koran bulanan Java Bode.[2]
Pada awal dekade 1900-an, Lauw mulai bekerja di Sinar Betawi,[2] dan pada tahun 1907, ia telah bekerja sebagai editor di koran harian Perniagaan, bersama Tio Ie Soei dan Thio Tjin Boen. Pada tanggal 1 Oktober 1910, bersama Yoe Sin Gie, Lauw mendirikan mendirikan koran mingguan Sin Po, yang kemudian menjadi koran harian. Di koran tersebut, ia awalnya menjabat sebagai asisten editor, di bawah JR Razoux Kohr.[3]
Pada tahun 1913, Lauw mendirikan koran mingguan Penghiboer, tetapi koran tersebut tidak bertahan lama. Sepuluh tahun kemudian, ia menjadi kepala editor di Sin Po. Lauw lalu menjual semua saham Sin Po yang ia pegang dan pindah ke Bandung, di mana ia bekerja di majalah bulanan Lay Po (kemudian menjadi Sin Bin). Pada tahun 1925, Lauw pindah ke Batavia, dan pada tahun 1928, ia menjadi kontributor rutin di Keng Po yang dijalankan oleh Hauw Tek Kong.[1][3] Saat bekerja di Keng Po, Lauw membantu Nio Joe Lan untuk mendapatkan pekerjaan di sana. Nio kemudian menjadi editor di Sin Po.[4]
Selain jurnalisme, Lauw juga terlibat dalam pengembangan sastra di Hindia Belanda. Setelah Lie Kim Hok meninggal pada tahun 1912, Lauw melanjutkan penerjemahan Lie terhadap Dolores, de Verkochte Vrouw karya Hugo Hartmann, dan kemudian menerbitkannya dengan judul Prampoean jang Terdjoewal.[5] Pada tahun 1913, Lauw menerbitkan terjemahan bahasa Melayu dari Karina Adinda karya Victor Ido,[6] yang saat itu merupakan salah satu dari hanya beberapa drama panggung berbahasa Melayu.[7] Dalam pendahuluan dari terjemahan tersebut, Lauw menulis bahwa ia ingin meningkatkan kualitas dari drama panggung yang ditampilkan oleh Tionghoa Indonesia, yang menghadapi kompetisi dari industri film yang sedang berkembang serta dari genre teatrikal bangsawan dan stamboel.[8] Pada tahun 1922, Lauw juga menerbitkan drama panggungnya sendiri, yakni Pendidikan jang Kliroe.[9] Pada tahun 1924, Lauw menerbitkan dua buku, yakni Brillian jang Tertjoeri dan Riwajat Hindia Olanda.[3]
Lauw juga terlibat dalam berbagai organisasi sosial. Pada tahun 1907, Lauw menjadi pengumpul uang untuk Tiong Hoa Hwee Koan. Mulai tahun 1907 hingga 1912, Lauw menjadi administrator dan sekretaris pada Cheng Hwa Hui.[3]
Pada tahun 1953, Lauw meninggal. Ia meninggalkan satu orang istri, yakni Lie On Moy.[3]
Referensi
sunting- ^ a b Suryadinata 1995, hlm. 122.
- ^ a b Setyautama 2008, hlm. 159.
- ^ a b c d e Setyautama 2008, hlm. 160.
- ^ Sidharta 2008, hlm. xiv.
- ^ Tio 1958, hlm. 84–86.
- ^ Sumardjo 1992, hlm. 369.
- ^ Kwee 1919, hlm. ix.
- ^ Sumardjo 1992, hlm. 111–112.
- ^ Nio 1962, hlm. 151–155.
Rujukan
sunting- Kwee, Tek Hoay (1919). Allah jang Palsoe [The False God] (dalam bahasa Malay). Batavia: Tjiong Koen Bie.
- Nio, Joe Lan (1962). Sastera Indonesia-Tionghoa [Indonesian-Chinese Literature] (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Gunung Agung. OCLC 3094508.
- Setyautama, Sam (2008). Mihardja, Suma, ed. Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-979-9101-25-9.
- Sidharta, Myra (2008). "Pengantar Ahli" [Expert's Introduction]. Dalem Tawanan Djepang [In Japanese Prison Camps] (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Komunitas Bambu. hlm. xiii–xvii. ISBN 978-979-3731-31-5.
- Sumardjo, Jakob (1992). Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia [Development of Modern Theatre and Literary Drama in Indonesia] (dalam bahasa Indonesian). Bandung: Citra Aditya Bakti. ISBN 978-979-414-615-6.
- Suryadinata, Leo (1995). Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. ISBN 978-981-3055-04-9.
- Tio, Ie Soei (1958). Lie Kimhok 1853–1912 (dalam bahasa Indonesian). Bandung: Good Luck. OCLC 1069407.