Lavochkin-Gorbunov-Gudkov LaGG-3
Lavochkin-Gorbunov-Gudkov LaGG-3 (Лавочкин-Горбунов-Гудков ЛаГГ-3) adalah pesawat tempur Soviet dalam Perang Dunia II. Pesawat ini adalah perbaikan dari LaGG-1 yang lebih lama, dan merupakan salah satu pesawat tempur paling modern milik Angkatan Udara Uni Soviet saat invasi Jerman pada tahun 1941.
LaGG-3 | |
---|---|
Jenis | Pesawat tempur |
Pembuat | 21 (Gorky), 31 (Taganrog/Tbilisi), 23/153 (Leningrad/Novosibirsk) |
Perancang | V. P. Gorbunov |
Penerbangan perdana | 30 March 1940 |
Diperkenalkan | awal 1941 |
Pengguna utama | Uni Soviet |
Dibuat | 1941–1944 |
Jumlah | 6.528 |
Varian | Lavochkin La-5 Lavochkin La-7 |
Meskipun terbuat dari kayu, pesawat ini kelebihan berat. Produksi LaGG-3 pernah mencapai 12 pesawat per hari dan 6.528 dibuat di Pabrik 31 di Tbilisi sebelum beralih memproduksi Yak-3 tahun 1944.[1]
Desain dan pengembangan
suntingPrototipe LaGG-3, I-301, dirancang oleh Semyon A. Lavochkin, Vladimir P. Gorbunov dan Mikhail I. Gudkov. Ia dinamai LaGG-3 saat diproduksi. Hampir seluruh badannya terbuat dari kayu, dengan menggunakan delta-lumber (campuran venir kayu dan plastik phenol formaldehyde yang sangat tipis, 0,35 sampai 0,55 mm, dibakar pada suhu dan tekanan tinggi) pada bagian yang vital. Konstruksi baru ini mempunyai kekuatan tarik setara dengan campuran aluminium yang lunak dan hanya 30% lebih rendah dari duralumin tingkat D-1A. Ia juga tidak mudah terbakar dan tidak dapat lapuk, bahkan setelah puluhan tahun terpapar cuaca tidak bersahabat. Sayap kayunya sama persis dengan Yak-1. Bedanya adalah sayap LaGG dibuat dalam dua bagian. Konstruksi badannya mirip dengan MiG-3.[2] Persenjataan LaGG-3 terdiri dari sebuah meriam ShVAK 20 mm berisi 150 butir peluru, yang dipasang dalam susunan motornaya pushka di antara "V" silinder mesin dan menembak melalui rongga poros baling-baling. Juga ada dua senapan mesin Berezin UBS 12,7 mm yang disinkronisasi, masing-masing 170 butir peluru. Setiap detik mereka menembakkan 2,65 kg peluru, sehingga LaGG-3 punya daya gempur lebih kuat daripada pesawat tempur Rusia yang sejaman, terutama MiG-3.[3] Kebanyakan persenjataan pesawat tempur Rusia lainnya dianggap lemah dibandingkan pesawat tempur Barat yang sejaman. Bahkan Yak-1 hanya punya sebuah kanon 20 mm dan dua senapan mesin 7,62 mm, tetapi tidak dengan versi terakhir Polikarpov I-16, yang punya dua kanon dan dua senapan mesin.[butuh rujukan]
Sejarah operasional
suntingLaGG-3 dengan cepat menggeser LaGG-1, meskipun pesawat itu terlalu berat untuk mesinnya. Bahkan, Lavochkin, Gorbunov dan Gudkov mulanya mendesain prototipe mereka untuk mesin Klimov M-106 yang bertenaga besar, tetapi ternyata tidak bisa diandalkan. Terpaksalah mereka menggunakan Klimov M-105P yang lebih lemah. Akibatnya, LaGG menjadi lamban; kecepatan puncaknya hanya 575 km/h, sementara kecepatan menanjaknya dari permukaan tanah hanya 8,5 meter per detik. LaGG-3 juga sulit dikendalikan karena reaksi dari gerakan tongkat kemudi sangat alot. Sangat sulit untuk mengeluarkannya dari terbang menukik, dan kalau kemudi ditarik terlalu keras, ia cenderung melintir. Akibatnya belokan tajam sulit dilakukan.[3] Mesin yang lebih bertenaga pun dipasang, tetapi peningkatannya hanya sedikit, sehingga satu-satunya solusi adalah mengurangi berat badan. Tim LaGG memeriksa kembali desainnya dan memangkas struktur sebanyak mungkin. Slat tetap dipasang di sayap untuk memperbaiki tanjakan dan manuver, persenjataan diringankan (menjadi satu meriam ShVAK 20 mm dan hanya satu senapan mesin Berezin UBS 12,7 mm). Tetapi perbaikan itu hanya sedikit, dan tanpa mesin alternatif, ketika LaGG-3 pertama kali bertempur di bulan Juli 1941, ia kalah telak dari Messerschmitt Bf 109.[3]
Akhir tahun 1941, LaGG-3 datang dengan pilihan persenjataan baru, kemudi belok yang diimbangkan dari dalam, ski pendarat yang bisa dilipat untuk musim dingin, roda ekor yang bisa dimasukkan dan cantelan untuk tangki bahan bakar luar.[4] Hasilnya juga belum cukup. Bahkan dengan badan yang lebih ringan dan mesin dengan supercharger baru, LaGG-3 masih saja kurang bertenaga.
LaGG-3 sangat tidak disukai para pilot. Beberapa pesawat yang dikirim ke garis depan ternyata lebih lambat 40 km/h (25 mph) dari seharusnya dan beberapa malah tidak laik terbang. Hal ini terjadi umumnya bukan karena bertambahnya berat dari bahan bakar dan persenjataan dalam kondisi tempur, tetapi lebih karena penyelesaian produksi yang buruk karena invasi Jerman. Dalam pertempuran, keunggulan utama LaGG-3 adalah konstruksinya yang kuat. Meskipun kayu lapisnya tidak terbakar, ia bisa pecah bila terkena peluru yang meledak.
LaGG-3 terus diperbaiki sepanjang masa produksinya, sampai-sampai ada 66 varian kecil dari 6.528 pesawat yang dibuat. Percobaan memasang mesin radial Shvetsov M-82 ke badan LaGG-3 akhirnya menuntaskan masalah tenaga, dan menghasilkan Lavochkin La-5.[5] Pabrik LaGG-3 di Gorky beralih ke La-5 pada tahun 1942, setelah membuat 3.583 LaGG-3. Sisa pengembangan dan produksi LaGG-3 dilanjutkan Pabrik 31 di Taganrog.
Pilot Soviet umumnya membenci pesawat ini. Pilot Viktor M. Sinaisky mengomel:
- Menyebalkan! Menyiapkan LaGG-3 untuk terbang memakan waktu lebih lama dari pesawat lain. Semua silinder harus sinkron: amit-amit, jangan sampai distribusi gas dipindah-pindah! Kami dilarang keras menyenggol mesinnya! ... Mesin berpendingin air selalu bermasalah di musim dingin, ... Tidak ada cairan anti-beku dan mustahil menyalakan mesin semalaman, jadi anda harus menuang air panas ke radiatornya di pagi hari... Pilot tidak suka menerbangkan LaGG-3 – monster gendut tapi mesinnya loyo... Lama-lama mereka terbiasa... tapi kami kehilangan lebih banyak LaGG-3 daripada I-16.[6]
Bahkan dengan keterbatasannya, beberapa pilot Soviet berhasil menjadi ace dengan LaGG-3. G. I. Grigoriyev, dari IAP 178, mencatat 11 kemenangan pribadi ditambah dua kemenangan bersama. Tetapi pada gambar pesawat LaGG-3 miliknya, "6 Kuning", pada bulan November–Desember 1941, terdapat 15 "bintang", jadi mungkin ia mencatat skor lebih besar.[7]
Varian
sunting- Gudkov 82 (M-82) – menggunakan mesin radial Shvetsov M-82 14 silinder berpendingin udara dan baling-baling dari Sukhoi Su-2
- Gudkov 37 (K-37) – versi anti-tank dengan meriam Shpital'ny-Komaritsky 37mm di tengah; hanya tiga yang dibuat dalam musim panas 1942
- Gorbunov 105 – LaGG-3 dengan performa lebih baik dan pandangan ke belakang diperluas dengan pemangkasan badan belakang, tetapi digeser oleh pesawat baru seperti La-5
- LaGG-3IT – LaGG-3 seri 66 dengan meriam NS-37
Operator
sunting- Angkatan Udara Finlandia mengoperasikan tiga pesawat tangkapan, utamanya sebagai pencegat bomber.[8] WO Eino Koskinen mencatat satu-satunya kemenangan LaGG-3 Finlandia, ketika ia menembak jatuh LaGG-3 Soviet pada 16 Februari 1944 dengan pesawat bertanda LG-1.[9]
- Luftwaffe mengoperasikan beberapa pesawat tangkapan untuk uji coba. Satu pesawat dipakai untuk film propaganda tahun 1943.[10]
- Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menjalankan satu pesawat tangkapan untuk uji coba.[11]
Specifikasi LaGG-3 (data dari LaGG-3 seri 66)
suntingData dari Jane's Fighting Aircraft of World War II[12]
Ciri-ciri umum
- Kru: Satu
- Panjang: 8.81 m
- Rentang sayap: 9.80 m
- Tinggi: 2.54 m
- Luas sayap: 17.4 m²
- Berat kosong: 2,205 kg
- Berat isi: 2,620 kg
- Berat maksimum saat lepas landas: 3,190 kg
- Mesin: 1 × Klimov M-105PF V-12 pendingin cair, 924 kW (1,260 hp)
Kinerja
- Laju maksimum: 575 km/h (357 mph)
- Jangkauan: 1000 km
- Langit-langit batas: 9,700 m
- Laju tanjak: 14.9 m/s
- Beban sayap: 150 kg/m²
- Power/massa: 350 W/kg (0.21 hp/lb)
Persenjataan
Referensi
suntingCatatan
sunting- ^ Wheeler 1992, p. 73.
- ^ Drabkin 2007, pp. 146–147.
- ^ a b c Drabkin 2007, p. 147.
- ^ Gunston 1980, p. 132.
- ^ Gordon 2003, p. 37.
- ^ Drabkin 2007, p. 73.
- ^ Morgan 1999, p. 28.
- ^ Keskinen et al. 1977, pp. 74–87, 126.
- ^ Mellinger et all. 2012, p.28
- ^ Stapfer 1996, p. 16.
- ^ Green and Swanborough 1977, p. 13.
- ^ Bridgeman 1946, pp. 194–195.