Lebo, Manganitu, Kepulauan Sangihe

desa di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara

Lebo adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Jarak tempuh ke ibukota kecamatan ±12 km, ke ibu kota kabupaten ±22 km.

Lebo
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Utara
KabupatenKepulauan Sangihe
KecamatanManganitu
Kode pos
95853
Kode Kemendagri71.03.13.2011 Edit nilai pada Wikidata
Luas5,66 km² (2,19 mil²)
Peta
PetaKoordinat: 3°29′59.53″N 125°30′19.91″E / 3.4998694°N 125.5055306°E / 3.4998694; 125.5055306
Peta

Sejarah

sunting

Nama awal desa

sunting

Dulu, Desa Lebo dikenal sebagai Desa Bahoi. Ketika pemerintahan Raja Tolosang mengambil alih kerajaan Maogungang (KECAMATAN MANGANITU), nama-nama pesisir pantai harus disesuaikan dengan nama kota kerajaan. Oleh karena itu, selama masa pemerintahan Raja Tolosang, Desa Lebo masih bernama Bahoi. Setelah tahun 1875, Desa Bahoi diresmikan sebagai Desa.

Sebelum kepala desa memerintah, Desa Bahoi dibagi menjadi dua wilayah kekuasaan. Wilayah pertama, yang batasnya dari "Sungai Bendade" hingga "Sungai Pokole", diperintah oleh seorang Kulano bernama Maneking. Wilayah kedua, yang batasnya dari "Sungai Pokole" hingga "Tanjung Lelapide", diperintah oleh Kulano bernama Habibi. Pemerintahan Wilayah kedua masih bergabung dengan Desa Akesembeka (Karatung, Kec. Manganitu).

Pergantian nama desa

sunting

Nama "Lebo" sudah digunakan sejak masa pemerintahan Raja Lasaru karena salah satu wilayah anak desa Bahoi bernama Lebo. Perubahan nama dari Bahoi menjadi Lebo resmi ditetapkan pada tanggal 12 Juni 1947, ketika Agustinus Dinse Mona menjabat sebagai Kepala Desa. Pengesahan nama ini dilakukan melalui otoritas Raja Dalondo dari Manganitu. Saat itu, Jogugu dijabat oleh S. Dalawir.

"Lebo" adalah istilah dalam bahasa daerah Sangihe yang mengacu pada lumpur. Di masa lalu, tepatnya di Kampung Bahoi, terdapat rawa yang lumpurnya digunakan untuk pewarnaan kain dalam pembuatan baju adat Sangihe yang dikenal sebagai "LEBOMBALI", yang berarti lumpur pewarna baju adat. Warna yang dihasilkan meliputi biru, hijau, dan ungu. Hal ini menjelaskan pergantian nama dari Bahoi menjadi Lebo.

Pariwisata

sunting
 

Desa Lebo memiliki sebuah objek wisata yakni Pulau Senggelohe. Pulau Senggelohe adalah sebuah pulau batu yang terletak di laut dekat pantai Desa Lebo. Pulau ini merupakan destinasi wisata berupa keindahan alam bawah laut untuk penyelaman.

Pemerintahan

sunting

Pemerintahan di Desa Lebo dipimpin oleh kepala desa. Berikut daftarnya:

No Nama Tahun Memerintah Ket.
1. Dalega Sawang Muli 1875 - 1904
2. Wellem Mokodompis 1905 - 1906
3. Fillipes Damping 1907 - 1912
4. Hendrik Tiwa 1913 - 1920
5. Paulus Muli 1921 - 1927
6. A. B. M. Pandensolang 1928 - 1944
7. Christomus Pandensolang 1945 - 1946
8. Agustinus Dinse Mona 1946 - 1974
9. Eratus Muli 1974 - 1975 Pejabat
10. Adeneur Sudihati Mona 1976 6 Bulan
11. Wemprit Modali 1976 - 1980 Pejabat
12. Heronimus Andris 1980 - 1993
13. R. S. Manganguwi 1993 - 2003
14. Y. Mona 2003 - 2008
15. R. S. Manganguwi 2008 - 2018
16. Samson Y. Muli 2018 - 2024

Referensi

sunting