Lembeh Utara, Bitung
1°20′00″N 125°39′00″E / 1.33333°N 125.65000°E
Lembeh Utara | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Utara | ||||
Kota | Bitung | ||||
Kode Kemendagri | 71.72.08 | ||||
Kode BPS | 7172022 | ||||
Desa/kelurahan | 10 | ||||
|
Lembeh Utara adalah salah satu kecamatan di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Indonesia. Kecamatan ini merupakan wilayah pemekaran dari Kecamatan Lembeh pada tahun 2007. Lokasi Kecamatan Lembeh Utara berada di Pulau Lembeh. Pada tahun 2022, luas Kecamatan Lembeh Utara adalah 2.388,76 H yang terbagi menjadi 10 kelurahan, 27 lingkungan dan 61 rukun tetangga.
Pada tahun 2010, jumlah penduduk di Kecamatan Lembeh Utara mencapai 8 ribu jiwa. Sementara pada tahun 2022, jumlah penduduknya hampir mencapai 10 ribu jiwa. Penduduk di bagian timur Kecamatan Lembeh Utara mengalami kemiskinan pada tahun 2013. Akses listrik di Kecamatan Lembeh Utara diperoleh sebagian dari Perusahaan Listrik Negara dan sebagian lainnya dari panel surya.
Kecamatan Lembeh Utara menjadi lokasi investasi bisnis jasa rekreasi yang membangun sanggraloka. Wilayah Kecamatan Lembeh Utara rawan terkena gempa dengan tingkat bahaya yang sedang. Sementara itu, Kecamatan Lembeh Utara juga rawan terkena tsunami dengan tingkat bahaya yang sedang dan tinggi.
Sejarah
suntingKecamatan Lembeh Utara dibentuk melalui Pasal 10 Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 3 Tahun 2007. Pembentukan Kecamatan Lembeh Utara merupakan hasil pemekaran penuh Kecamatan Lembeh menjadi dua kecamatan baru. Kecamatan lainnya yang dimekarkan bersamaan dengan Kecamatan Lembeh Utara ialah Kecamatan Lembeh Selatan.[1]
Wilayah administratif
suntingLokasi wilayah
suntingKecamatan Lembeh Utara terletak pada 1°15' - 1°25' Lintang Utara dan 125°06' - 125°72' Bujur Timur. Kecamatan Lembeh Utara berbatasan dengan:
Utara | Laut Maluku |
Timur | Laut Maluku |
Selatan | Kecamatan Lembeh Selatan |
Barat | Selat Lembeh |
Pembagian wilayah
suntingKecamatan Lembeh Utara berstatus sebagai salah satu kecamatan di Kota Bitung.[2] Wilayah daratan dari Kecamatan Lembeh Utara terletak di Pulau Lembeh yang merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. Kecamatan Lembeh Utara terdiri atas sebelas kelurahan.[3] Luas wilayah Kecamatan Lembeh Utara pada tahun 2022 adalah 2.388,76 Ha. Wilayahnya terbagi menjadi 10 kelurahan, 27 lingkungan dan 61 rukun tetangga.[4]
Penduduk
suntingJumlah penduduk di Kecamatan Lembeh Utara menurut Sensus Penduduk Indonesia 2010 sebanyak 8.499 jiwa. Sebanyak 4.338 jiwa merupakan laki-laki dan sebanyak 4.161 jiwa merupakan perempuan.[5] Pada tahun 2022, jumlah penduduk di Kecamatan Lembeh Utara menjadi yang tersedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk di kecamatan lain dalam Kota Bitung. Persentase jumlah penduduk di Kecamatan Lembeh Utara hanya 4,29% atau sebanyak 9.750 jiwa.[6]
Perekonomian
suntingKondisi kemiskinan secara umum dialami oleh penduduk Kecamatan Lembeh Utara yang tinggal di kelurahan-kelurahan yang padat penduduk.[7] Pada tahun 2013, kelurahan-kelurahan di bagian timur Kecamatan Lembeh Utara mengalami pertumbuhan ekonomi yang rendah. Kelurahan-kelurahan ini yakni Kelurahan Posokan, Kelurahan Motto, Kelurahan Lirang, dan Kelurahan Gunung Woka. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh akses komunikasi dan transportasi yang masih minim.[8]
Fasilitas publik
suntingAkses listrik
suntingBadan Pusat Statistik mencatat bahwa pada tahun 2013 hanya dua dari sepuluh kelurahan di Kecamatan Lembeh Utara yang telah memperoleh layanan listrik dari Perusahaan Listrik Negara. Kedua kelurahan ini yakni Kelurahan Mawali dan Kelurahan Pintu Kota. Sementara delapan kelurahan lainnya memperoleh akses listrik dari panel surya. Kedelapan kelurahan ini yakni Batu Kota, Gunung Woka, Posokan, Motto, Lirang, Nusu, Binuang dan Kareko.[8]
Jaringan jalan
suntingPada tahun 2010, jaringan jalan di Kecamatan Lembeh Utara sepanjang 67,16 km. Jaringan jalan sepanjang 40,10 km mengalami kerusakan yang parah. Sementara jaringan jalan yang tergolong baik hanya 20,56 km atau sekitar 20%.[9]
Pariwisata
suntingKecamatan Lembeh Utara menjadi salah satu lokasi investasi di Pulau Lembeh. Jenis investasi di Kecamatan Lembeh Utara berupa penanaman modal asing. Pada tahun 2013, penanaman modal asing diberikan oleh perusahaan jasa rekreasi yakni Bakri Cono untuk bidang wisata tirta.[10] Di Kecamatan Lembeh Utara telah terdapat lima sanggraloka, yakni Bastianos Lembeh Resort, Lembeh Resort, Immanuel Divers, Nomad Adventure Divers, dan Two Fish Resor. Bastianos Lembeh Resort, Immanuel Divers, Nomad Adventure Divers, dan Two Fish Resor terletak di Kelurahan Mawali.[11] Sedangkan Lembeh Resort terletak di Kelurahan Pintu Kota.[12]
Kerawanan bencana
suntingBeberapa desa di Kecamatan Lembeh Utara yang lokasinya berbatasan dengan selat Lembeh memiliki risiko bencana gempa bumi dengan kelas bahaya yang sedang. Desa-desa ini meliputi Mawali, Pintu Kota, Batu Kota, Gunung Woka, Posokan, Motto, Lirang, Nusu, Binuang dan Kareko.[13] Lokasi beberapa desa di Kecamatan Lembeh Utara yang dekat dengan selat Lembeh juga menimbulkan risiko terjadinya tsunami dalam kelas bahaya yang tinggi dan sedang. Desa dengan risiko bencana tsunami yang tinggi yaitu Mawali. Sedangkan desa-desa dengan risiko bencana tsunami yang sedang yaitu Pintu Kota, Motto, Nusu, dan Binuang.[14]
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ Walikota Bitung (1 Oktober 2007). "Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 3 Tahun 2007 tentang Perubahan Nama, Pemekaran serta Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan di Kota Bitung" (PDF)" (PDF). Lembaran Daerah Kota Bitung. Pasal 10.
- ^ Mubarak, M. R., Ponimin, dan Traindaru, Y. W. (2022). Dameani, T., dan Utomo, Z. P., ed. Master File Desa Provinsi Sulawesi Utara 2022. Manado: BPS Provinsi Sulawesi Utara. hlm. 169. ISSN 2716-4276.
- ^ Kojongian, Iten I. (2021). "Ditegur Mendagri Petahana Klarifikasi". Dalam Momongan, Y. Y., dkk. Menjaga Integritas Pencalonan: Pilkada Serentak Tahun 2020 di Sulawesi Utara (PDF). Manado: KPU Provinsi Sulawesi Utara. hlm. 115. ISBN 978-623-6183-21-2.
- ^ Mantiri dan Honandar 2023, hlm. 4.
- ^ Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan (2010). Penduduk Indonesia Menurut Kabupaten/Kota dan Kecamatan Sensus Penduduk 2010 (PDF). Jakarta: Badan Pusat Statistik. hlm. 164. ISBN 978-979-064-171-6.
- ^ Mantiri dan Honandar 2023, hlm. 3.
- ^ Pujiriyani, dkk. 2015, hlm. 86.
- ^ a b Pujiriyani, dkk. 2015, hlm. 79.
- ^ Pujiriyani, dkk. 2015, hlm. 79-80.
- ^ Pujiriyani, dkk. 2015, hlm. 73-74.
- ^ Pujiriyani, dkk. 2015, hlm. 71.
- ^ Kamumu, N., dan Alexander, N. (2020). "Village Tour, Fish Auction dan Market Tour Sebagai Destinasi Wisata Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara". Dalam Winarno, A., dan Agustina, Y. Dunia Ilmu Ekonomi dan Manajemen: Bunga Rampai Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. CV. Bintang Sejahtera. hlm. 4. ISBN 978-602-1150-48-1.
- ^ Rahmania 2019, hlm. 100.
- ^ Rahmania 2019, hlm. 101.
Daftar pustaka
sunting- Mantiri, M., dan Honandar, M. (2023). Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (RLPPD) Kota Bitung Tahun 2022 (PDF). Bitung.
- Pujiriyani, D. W., dkk. (2015). "Penataan Pertanahan dalam Konteks Penanaman Investasi di Pulau Lembeh". Dalam Pujiriyani, D. W., dan Puri, W. H. Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM-StPn) 2014 (PDF). Sleman: Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. hlm. 49–93. ISBN 6027894-22-9.
- Rahmania, Rinny (2019). "Identifikasi Sumber Ancaman terhadap Kelestarian Sumber Daya Pesisir Selat Lembeh dan Upaya Mitigasinya" VIII.. Dalam Arifin, T., dkk. Status Sumber Daya Laut dan Pesisir Selat Lembeh-Bitung Sulawesi Utara. Bogor: PT Penerbit IPB Press. ISBN 978-602-440-920-3.