Lempar lembing

Cabang olahraga atletik

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil.[1] Tujuan dari lempar lembing adalah mencapai jarak lemparan lembing sejauh-jauhnya.[2] Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan aktivitas berburu nenek moyang manusia. Sebagaimana olahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki pada pada zaman tersebut. Olahraga lempar lembing memiliki perbedaan dengan cabang olahraga atletik lempar lainnya. Pada olahraga lempar lembing, gaya yang digunakan saat melempar lembing sudah ditentukan. Atlet tidak boleh menggunakan gaya lain. Dalam olahraga lempar lembing, dibutuhkan kecepatan sedangkan pada olah laga lempar lainnya lebih mengutamakan kekuatan. Oleh karena itu, lempar lembing memiliki hubungan yang cukup erat dengan olahraga lari cepat.[1]

Kejuaraan Atletik - Hari ke-3 - Wolfgang Hanisch dari Halle mengamankan gelar juara lempar lembing dengan jarak 84,74 meter.

Untuk mencapai jarak maksimum, atlet harus menyeimbangkan tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.[3] Atlet Skandinavia mendominasi 50 tahun pertama kejuaraan lempar lembing pria.[4] Lalu, kejuaraan tersebut dilakukan oleh Swedia pada tahun 1896.[4] Lempar lembing menjadi bagian dari olimpiade sejak tahun 1908 dan pada tahun 1932 diadakan kejuaraan lempar lembing untuk perempuan dalam olimpiade.[4] Untuk meraih prestasi seperti itu dalam lempar lembing faktor terpenting adalah lintasan percepatan lembing, tinggi berangkat dan sudut berangkat lembing, putaran antara poros bahu dan poros pinggang, percepatan lembing pada waktu mulai dilempar, akhir semua gerak lemparan tenaga bagian secara bersama dan pada saat yang tepat dan terutama koordinasi antara gerak lengan dan kaki.[5]

Lembing

sunting
 
Seorang pelajar sedang melakukan olahraga lempar lembing.

Lembing yang digunakan berukuran panjang 2,6-2,7 m untuk putra dan 2,2 -2,3 m untuk putri. Lembing yang digunakan 800 gram untuk putra dan 600 gram untuk putri. Selain itu, lembing dilengkapi dengan pegangan sepanjang 20 cm dan ujungnya tajam terbuat dari metal.[1] Konstruksi lembing terdiri dari mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing. Tali pegangan lembing adalah tali yang dilitkan di tengah-tengah badan lembing yang lebarnya untuk putra 150 mm sampai 160 mm, sedangkan untuk putri 140 mm sampai 150 mm. Tehnik pegangan lembing akan berpengaruh terhadap jauhnya lemparan.[6]

Teknik

sunting

Teknik pegangan lembing

sunting
  • Cara Finlandia adalah dengan cara pegangan “ibu jari dan jari tengah”, ibu jari dan ruas jari tengah ada di belakang ikatan, sedang jari telunjuk memanjang badan lembing. Pegangan ini paling umum digunakan oleh atlet-atlet lempar lembing, karena pegangan ini paling mudah digunakan dan memungkinkan pengontrolan yang baik terhadap lembing.
  • Cara Amerika adalah pegangan yang dilakukan dengan ibu jari dan telunjuk ada di belakang tali ikatan lembing, jari-jari yang lain ada di tali ikatan. Pegangan semacam ini dapat mengarah kesalah alur selama lembing dilemparkan sehingga harus dilakukan dengan tenang. Pegangan ini jarang digunakan karena cukup sulit untuk dilakukan.
  • Cara tang atau cengkraman V dilakukan dengan cara lembing dipegang di antara ibu jari telunjuk dari jari tengah. Pegangan ini membantu mencegah terjadinya cedera siku karena ini mencegah sendi siku dari diluruskan berlebihan Ikatan tali yang tipis dapat juga menciptkan kesukaran dalam melempar lembing, dan penting bagi semua variasi bahwa posisi tangan adalah tenang dan semua jari-jari ada dalam kontak dengan tali ikatan lembing.[6]

Menghadap arah lemparan

sunting

Saat menghadap ke arah lemparan, bahu dan pinggul lurus ke depan. Lembing mengarah ke arah lemparan. Siswa menggerakan lembing ke belakang dengan tangan lurus di mana ujung lembing diangkat ke sudut lintasan. Bahu berpuar 900 kekanan dan pinggul tetap menghadap arah lemparan.[7]

Awalan silang

sunting
  • Lakukan lari awalan sekencang-kencangnya sambil membawa lembing yang diletakkan di atas kepala, di depan dada, lurus ke belakang atau di atas bahu. Arah dari tanda awalan ke tanda kedua adalah 13 langkah, sedangkan dari tanda kedua ke batas lemparan adalah 5 langkah mengikuti lari awalan yang siklus tanpa suatu gangguan atau interupsi. Urutan langkah itu adalah kanan - kiri - kanan - kiri – lempar.[2]
  • Ketika kaki kanan menginjak tanda kedua, turunkan lembing dan arahkan ke belakang dengan lengan yang lurus. Langkahkan juga kaki kiri ke depan.
  • Ketika melakukan langkah silang, lengan kanan yang memegang lembing diarahkan ke belakang lurus dan dengan memutar badan ke kanan. Setelah itu, silangkan kaki kanan dengan kaki kiri. Miringkan badan ke samping kanan dan jari-jari kuat memegang ujung pangkal tali lilitan.
  • Saat kaki kanan yang disilangkan mendarat, langkahkan kaki kiri jauh ke depan dengan lurus. Badan harus tetap merendah ke belakang dengan menekuk lutut kaki kanan.[8]

Posisi Melempar

sunting

Kaki kiri melangkah ke luar dengan posisi melempar dengan tumit menyentuh menyentuh permukaan tanah terlebih dahulu. Pinggul berputar ke kanan sehingga pinggul kiri diarahkan ke arah lemparan. Kaki yang berada di belakang ditekukkan pada lutut dan diputar ke samping luar. Tubuh dimiringkan ke belakang dan tangan yang melempar diluruskan sepenuhnya.

Lemparan

sunting

Lutut kanan diputar dengan kuat ke arah lemparan dan memaksa pinggul bergerak ke arah yang sama. Pinggul diikuti oleh dada, didorong ke depan dengan paksa sehingga tubuh menjadi seperti busur. Tangan yang memegang lembing sekarang bertindak sebagai ujung pecut yang ditarik ke depan pada kecepatan tinggi di atas bahu. Tubuh digerakan ke atas kaki kiri yang lurus, dan lembing dilepaskan di depan kepala atlet.

Sikap akhir

sunting

Setelah lembing dilepaskan, siswa terus bergerak ke depan dengan membawa kaki kanan ke depan dan menempatkannya di depan kaki kiri. Gerakan ini menahan geakan maju dan mencegah atlet melakukan pelanggaran.

Aturan permainan

sunting

Ukuran, bentuk, berat minimum dan pusat gravitasi dari lembing ditentukan oleh aturan dari International Association of Athletics Federations (IAAF).[9] Dalam kejuaraan internasional, laki-laki melemparkan lembing yang panjanganya antara 2,6-2,7 meter dan dengan berat minimum 800 gram.[9] Sementara itu, perempuan melempar lembing yang panjangnya antara 2,2-2,3 meter dan dengan berat minimum 600 gram.[9] Lembing tersebut dilengkapi dengan pegangan yang terbuat dari tali dan terletak di pusat gravitasi lembing.[9] Untuk laki-laki letak pusat gravitasi antara 0,9-1,06 meter sedangkan untuk perempuan terletak antara 0,8-0,92 meter.[9]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Yuliatin, Enik; haryanto (2012-01-01). Mengenal Olahraga Atletik (Cabang lari dan lempar). Jakarta9: PT Balai Pustaka (Persero). hlm. 54. ISBN 979-690-886-7. 
  2. ^ a b Munendra, Adhen Willy; Lumintuarso, Ria (2015-10-28). "Pengembangan Model Pembelajaran Lempar Lembing untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)". Jurnal Keolahragaan (dalam bahasa Inggris). 3 (2): 132. doi:10.21831/jk.v3i2.6224. ISSN 2461-0259. 
  3. ^ (Inggris) "Javelin". Diakses tanggal 24 Mei 2014. 
  4. ^ a b c (Inggris) "Javelin Throw". Diakses tanggal 24 Mei 2014. 
  5. ^ Lestari, Hikmah (2020-04-03). "Hubungan Kelentukan Otot Pinggang dengan Kemampuan Lempar Lembing pada Siswa SMP Negeri 42 Palembang". Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan) (dalam bahasa Inggris). 3 (1): 104. doi:10.31851/hon.v3i1.3741. ISSN 2621-8143. 
  6. ^ a b Serah, Buntaran (2020-11-04). "Pengembangan Pembelajaran Lempar Lembing Menggunakan Media Kroket". Jurnal Tunas Pendidikan. 3 (1): 117. ISSN 2621-1629. 
  7. ^ Surono, Nasution (Januari–Juni 2018). "Pengembangan Model Pembelajaran Materi Lempar Lembing". Jurnal Pedagogik Olahraga. 4 (1): 61. ISSN 2580-8877. 
  8. ^ Ratna, Dewi (30 Mei 2016). Ratna, Dewi, ed. "Melakukan awalan silang lempar lembing dengan mudah, yuk!". Merdeka.com. Diakses tanggal 2021-01-08. 
  9. ^ a b c d e (Inggris) "Javelin Throw". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-24. Diakses tanggal 24 Mei 2014.