Lengkung katenari
Lengkung katenari (dalam bahasa Inggris, Catenary Arch) adalah jenis lengkung arsitektur yang mengikuti kurva katenari terbalik. Kurva katenari telah digunakan pada bangunan sejak zaman kuno. Lengkung katenari membentuk prinsip yang mendasari sistem keseluruhan kubah dan tembok penopang pada bangunan katedral yang memiliki kubah dari batu dengan gaya arsitektur Gotik dan kubah dengan gaya arsitektur Renaisans.[1] Lengkung katenari bukan lengkung parabolik.
Sejarah
suntingIlmuwan abad ke-17 Robert Hooke menulis, "Ut utet continuum flexile, sic stabit contiguum rigidum inversum", atau "Seperti menggantung kabel yang fleksibel, terbalik, menahan bagian-bagian lengkungan yang saling bersentuhan."[2]
Sebuah catatan yang ditulis oleh Thomas Jefferson pada tahun 1788 berbunyi, "Saya baru-baru ini menerima sebuah risalah dari Italia tentang keseimbangan lengkungan, oleh Abbé Mascheroni. Risalah itu tampaknya merupakan karya yang sangat ilmiah. Saya belum punya waktu untuk terlibat di dalamnya, tetapi dari demonstrasi itu saya menarik kesimpulan bahwa setiap bagian dari katenari berada dalam keseimbangan yang sempurna".[3]
Referensi
sunting- ^ Handy, Richard L. (May 2011). "Letter to the Editors: The Perfect Dome". American Scientist. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-23. Diakses tanggal 2019-11-19.
- ^ "The enigma of Robert Hooke". Quantum Frontiers. Institute for Quantum Information and Matter, California Institute of Technology. 31 August 2015.
- ^ Jefferson, Thomas (1830). Memoir, Correspondence, and Miscellanies, from the Papers of Thomas Jefferson, Volume 2 (dalam bahasa Inggris). Boston: Gray and Bowen. hlm. 416.