Leo van Beurden
R.P. Leo van Beurden, O.S.C. (lahir 26 Desember 1942) adalah seorang imam Gereja Katolik dan misionaris Ordo Salib Suci asal Belanda yang berkarya di wilayah Keuskupan Bandung. Pater Leo menjabat sebagai imam kepala di Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung dari tahun 1999 hingga tahun 2016.
Leo van Beurden | |
---|---|
Keuskupan | Keuskupan Bandung |
Imamat | |
Tahbisan imam | 27 September 1970 (54 tahun, 89 hari) oleh Mgr. Johannes Willem Maria Bluijssen |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Leonard Johanes Antonius Maria van Beurden |
Lahir | 26 Desember 1942 Kerkdrikel, Maasdriel, Gelderland, Belanda |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Karya misi
suntingSetelah ditahbiskan sebagai imam Ordo Salib Suci pada tahun 1970, Pater Leo diutus sebagai misionaris ke Indonesia. Mulai bulan Maret 1971, ia ditugaskan sebagai pastor pembantu di Paroki Santo Mikael, Indramayu. Kemudian sejak bulan Januari 1976, ia ditugaskan sebagai pastor pembantu di Paroki Maria Bunda Tujuh Kedukaan, Jalan Pandu, Bandung. Selama masa itu, Pater Leo van Beurden juga menjadi socius magister di Biara OSC. Ia menetap di situ selama 21 tahun.
Setelah itu, Pater Leo van Beurden berpindah tugas ke Katedral Santo Petrus, Bandung. Ia menjadi imam kepala di katedral tersebut hingga tahun 2016.[1]
Pastor Leo memilih menjadi warga Bandung dan meninggalkan negara kelahirannya di Belanda. Sejak tahun 1999, ia menjadi Ketua Yayasan Salib Suci, yang berkiprah di bidang pendidikan. Sekolah yang didirikan oleh Yayasan Salib Suci tersebar di berbagai tempat di Jawa Barat. Pada 27 September 2020, Pater Leo merayakan 50 tahun tahbisan imamat dalam perayaan ekaristi di Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung.
Penghargaan
sunting- Orde Oranye-Nassau pada tahun 2010 dari Kerajaan Belanda
Referensi
sunting- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-23. Diakses tanggal 2019-12-23.
Pranala luar
sunting- "Mengenal Sosok Pastor Leo Van Beurden", CNN Indonesia, 24 Desember 2018
- "Leo van Beurden, Pastor Bandung yang juga kesatria penggemar Vespa" Diarsipkan 2019-12-23 di Wayback Machine., Merdeka, 27 Maret 2016