Liga Perempuan Jerman atau Liga Pelayan Jerman (bahasa Jerman: Bund Deutscher Mädel atau BDM), adalah sayap perempuan dari gerakan pemuda Partai Nazi, yang disebut-sebut sebagai Pemuda Hitler. Liga ini hanya untuk remaja perempuan di Nazi Jerman.

Liga Putri Jerman
Bund Deutscher Mädel
Lambang BDM
SingkatanBDM
Tanggal pendirian20 April 1930
Tanggal pembubaran10 Oktober 1945
StatusTidak aktif
TipeOrganisasi khusus putri
Lokasi
Wilayah layanan
Nazi Jerman
Bahasa resmi
Jerman
KetuaBaldur von Schirach
Trude Mohr
Jutta Rüdiger
Organisasi induk
Pemuda Hitler
AfiliasiPartai Nazi

Awalnya, Liga ini memiliki dua organisasi: Jungmädel dan Bund Deutscher Mädel (Liga Putri Jerman), Jungmädel dikhususkan untuk perempuan berusia 10 sampai 14 sedangkan Liga untuk perempuan berusia 14 sampai 18. Pada tahun 1938, organisasi ketiga didirikan, Gerakan Kepercayaan dan Kecantikan (BDM-Werk Glaube und Schönheit) untuk perempuan berusia 17 dan 21.[1]

Dengan menyerahnya Nazi Jerman pada Perang Dunia II (1945), organisasi tersebut secara de facto tidak ada lagi. Pada 10 Oktober 1945, organisasi ini dilarang oleh Dewan Pengawas Sekutu bersama dengan organisasi milik Nazi lainnya. Kini, Jerman juga tidak mengizinkan adanya organisasi, atribut, dan kegiatan dari Nazisme yang tercantum pada pasal 86 dari KUHP Jerman.

Pemimpin pertama

sunting

Trude Mohr ditunjuk sebagai Reichsreferentin pertama pada bulan Juni 1934.[2] Tujuan utamanya adalah untuk memelihara cara hidup baru bagi pemuda Jerman, dengan menyatakan

Orang-orang kita membutuhkan generasi gadis yang sehat jasmani dan rohani, yakin dan tegas, dengan bangga dan percaya diri maju, yang mengambil tempatnya dalam kehidupan sehari-hari dengan ketenangan dan kebijaksanaan, yang bebas dari emosi sentimental dan gembira, dan yang, untuk Justru alasan ini, dalam feminitas yang terdefinisi dengan tajam, akan menjadi rekan seorang pria, karena dia tidak menganggapnya sebagai semacam idola melainkan sebagai pendamping! Gadis-gadis seperti itu kemudian, dengan kebutuhan, akan membawa nilai-nilai Sosialisme Nasional ke generasi berikutnya sebagai benteng mental rakyat kita.

Pada tahun 1937, setelah menikah dengan Wolf Bürkner, ia memiliki anak dan mengundurkan diri dari tugasnya.

Kegiatan

sunting

BDM memiliki kegiatan yang sama dengan para pandu saat ini, yakni dengan kegiatan api unggun, kemah musim panas, cerita rakyat, tradisi, dan berbagai olahraga untuk mendoktrin gadis-gadis remaja dalam sistem kepercayaan Nazi serta melatih mereka agar berperan dalam masyarakat Jerman.[3] Setiap hari Sabtu, kegiatan melibatkan latihan luar ruangan yang berat dan pelatihan fisik.[4] Mereka selalu diajarkan ideologi, budaya, dan sejarah Jerman.[5]

Perjalanan liburan yang ditawarkan oleh HJ dan BDM yaitu bermain ski di musim dingin dan kemah di musim panas yang penuh fasilitas, anak-anak dari keluarga miskin juga mendapat subsidi. Tawaran ini sangat populer kala itu.[4] Terdapat sebuah majalah berjudul Das deutsche Mädel yang merupakan salah satu majalah yang ditulis oleh Nazi untuk ditujukan untuk gadis-gadis BDM.[6]

Seragam

sunting

Seragam BDM terdiri dari rok berwarna biru, blus middy, dan sepatu marching.[7] Pada tahun 1939, seragam baru diperkenalkan untuk pemimpin regional dan nasional yang muncul bersamaan dengan keluarnya lambang pangkat baru untuk para pemimpin. Lambang peringkat baru ini berbentuk perak, dan untuk peringkat yang lebih tinggi, elang bersayap terbuka bersulam emas pada perisai hitam (putih, pada tunik musim panas) dengan berbagai jenis untuk menunjukkan kelas pangkat. Lencana tersebut dikenakan di dada kiri.[8]

Referensi

sunting
  1. ^ "Hitler Youth: Bund Deutscher Mädel (BDM)" Diarsipkan 29 August 2010 di Wayback Machine. Historical Boys' Uniforms
  2. ^ Miller-Kipp, Gisela (2001). "Auch Du gehörst dem Führer": die Geschichte des Bundes Deutscher Mädel (BDM) in Quellen und Dokumenten. ISBN 9783779911319. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2015. Diakses tanggal 14 August 2015. 
  3. ^ Guy Nasuti, "The Hitler Youth: An Effective Organization for Total War Diarsipkan 8 August 2007 di Wayback Machine."
  4. ^ a b Lynn H. Nicholas, Cruel World: The Children of Europe in the Nazi Web, p. 101, ISBN 0-679-77663-X
  5. ^ Claudia Koonz, The Nazi Conscience, p. 143, ISBN 0-674-01172-4
  6. ^ "Material from "Das deutsche Mädel" Diarsipkan 25 December 2010 di Wayback Machine.
  7. ^ Shirer, William Lawrence (1960). The Rise and Fall of the Third Reich: A History of Nazi Germany (dalam bahasa Inggris). Simon and Schuster. ISBN 978-1-4516-5168-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 August 2020. Diakses tanggal 15 April 2020. 
  8. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2017. Diakses tanggal 18 September 2016. 

Bacaan tambahan

sunting
  • "Growing Up Female in Nazi Germany"-Dagmar Reese, translated by William Templer
  • "Nazi Germany: Women's Rights"
  • "The Hitler Youth" - David Littlejohn
  • "Ein Leben für die Jugend" - Dr. Jutta Ruediger
  • "Deutsche Frauen und Mädchen" - Norbert Westenrieder
  • "Brauner Alltag" - Klaus-Joerg Ruhl (1981 / 1991)
  • "Alltag im 3. Reich" - Frank Grube & Gerhard Richter (Hoffmann u Campe; 1st edition 1982
  • period 1930s/1940s publication of the BDM from www.bdmhistory.com digital archives
  • "The Shame of Survival: Working Through a Nazi Childhood" - account of Ursula Mahlendorf's childhood in the LGG
  • "They Come From Dachau Diarsipkan 2010-08-22 di Wayback Machine." nthWORD Magazine Issue #7, August 2010

Pranala luar

sunting