Lintasan Yumen
Lintasan Yumen atau Yumenguan (Hanzi sederhana: 玉门关; Hanzi tradisional: 玉門關; Pinyin: Yùmén Guān), atau Lintasan Giok atau Lintasan di Gerbang Giok, adalah nama dari sebuah lintasan di Tembok Besar Tiongkok yang terletak di sebelah barat Dunhuang di Provinsi Gansu, Tiongkok saat ini. Selama Dinasti Han (202 SM - 220 M), ini merupakan sebuah lintasan yang dilewati Jalur Sutra, dan merupakan suatu jalan yang menghubungkan Asia Tengah dan Tiongkok, yang dulunya disebut Kawasan Barat. Tepat di sebelah selatan adalah Lintasan Yang, yang juga merupakan sebuah titik penting di Jalan Sutra.
Lintasan Yumen | |
---|---|
Lokasi | 80 km barat laut Dunhuang, Gansu, Tiongkok |
Koordinat | 40°21′12.6″N 93°51′50.5″E / 40.353500°N 93.864028°E |
Meskipun kata guan bahasa Tionghoa biasanya diterjemahkan hanya sebagai "lintasan atau sela gunung",[1] artinya yang lebih spesifik adalah "lintasan perbatasan" untuk membedakannya dari lintasan biasa melalui pegunungan. Yumen guan (玉門關) dan Yang guan (陽關) berasal dari: yu 玉 = "giok" + men 門 = "gerbang", "pintu"; dan yang 陽 = "sisi cerah", "sisi selatan dari sebuah bukit", "sisi utara sebuah sungai", dan guan 關 = "lintasan perbatasan". Inilah dua lintasan paling terkenal yang mengarah ke utara dan barat dari wilayah Tiongkok.[2] Selama Han Awal, "... sebuah garis pertahanan dibangun dari Jiuquan ("Mata Air Minuman Anggur") di Koridor Gansu ke barat menuju Lintasan Gerbang Giok pada ujungnya." [3]
Lintasan ini jangan dibingungkan dengan kota Yumen (玉門, secara harfiah "Gerbang Giok") di Gansu, Tiongkok. Meskipun keduanya berada di dalam "kota setingkat prefektur" (suatu unit pemerintahan multi kabupaten) Jiuquan di Provinsi Gansu, Lintasan Yumen terletak sekitar 400 km di sebelah barat kota dengan nama yang sama tersebut.
Sejarah
suntingPara pengelana menuju "Kawasan Barat"' (西域, Xiyu) meninggalkan Tiongkok melalui Yumenguan 玉門關 yang terkenal, atau "Pos Perbatasan Gerbang Giok" yang diberi nama tersebut karena banyak karavan giok yang melintasinya. Gerbang Giok yang asli didirikan oleh Kaisar Wudi (Kaisar Wu dari Han) segera setelah tahun 121 SEU dan reruntuhannya masih bisa terlihat sekitar 80 kilometer (50 mi) di sebelah barat laut Dunhuang yang hingga abad ke-6 merupakan pos terdepan wilayah Tiongkok bagi karavan-karavan dalam perjalanan panjang karavan mereka menuju India, Parthia, dan Imperium Romawi.[4]
Catatan kaki
sunting- ^ Kamus Besar China-Indonesia. Beijing: Pustaka Bahasa Asing. Desember 1995. hlm. 306. ISBN 7-119-01837-X.
- ^ Hill (2015), hlm. 140
- ^ Mallory & Mair (2000), hlm. 60
- ^ Hill (2009), hlm. vi
Referensi
sunting- Bonavia, Judy; Baumer, Christoph (2004). The Silk Road: From Xi'an to Kashgar. Hong Kong: Odyssey Publications. ISBN 978-962-217-741-3.
- Hill, John E. (2009). Through the Jade Gate to Rome: A Study of the Silk Routes during the Later Han Dynasty, 1st to 2nd Centuries CE. Charleston, South Carolina: BookSurge. ISBN 978-1-4392-2134-1.
- Hill, John E. (2015). Through the Jade Gate to Rome: A Study of the Silk Routes during the Later Han Dynasty, 1st to 2nd Centuries CE. Volume I (edisi ke-Revised). CreateSpace. ISBN 978-1-5006-9670-2.
- Mallory, J. P.; Mair, Victor H (2000). The Tarim Mummies: Ancient China and the Mystery of the Earliest Peoples from the West. London: Thames & Hudson. ISBN 978-0-500-05101-6.