Linus Suryadi AG
Linus Suryadi Agustinus (3 Maret 1951 – 30 Juli 1999) adalah penyair Indonesia banyak menulis puisi.[1]
Linus Suryadi AG | |
---|---|
Pekerjaan | Penyair |
Kebangsaan | Indonesia |
Genre | Puisi |
Riwayat
suntingLinus Suryadi merupakan anak kedua dari sepuluh bersaudara yang berasal dari keluarga petani Jawa. Pendidikan sekolah dasarnya ditempuh di dusunnya, kemudian dia melanjutkan ke SMP Kanisius Sleman dan SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Setelah lulus pada tahun 1970, Linus melanjutkan studinya di jurusan Bahasa Inggris ABA dan IKIP Sanata Dharma, namun keduanya tidak tamat. Linus mempelajari berbagai ilmu lainnya secara otodidak.[2]
Pada tahun 1970, Linus mulai menulis puisi dan esai ketika bergabung dalam Persada Klub di surat kabar mingguan Pelopor Yogya yang ditangani penyair asal Pulau Sumba, Umbu Landu Paranggi. Pada tahun 1979-1986, ia menjadi redaktur kebudayaan surat kabar ''Berita Nasional'' di Yogyakarta. Linus sering terlibat dalam penelitian secara informal dan formal, terutama yang berkaitan dengan masalah kebudayaan. Menjadi anggota Dewan Kesenian Yogyakarta selama 3 periode pada tahun 1986-1996. Pemimpin redaksi jurnal kebudayaan Citra Yogya yang diterbitkan Dewan Kesenian Yogyakarta, 1987 - 1999.[3] Ia pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Yogyakarta (1986-1988).
Pada tahun 1982, Linus mengikuti Program Menulis Internasional di Universitas Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Pernah mengikuti The Indonesian Cultural Festival, di London, bersama sejumlah penyair Indonesia, Sapardi Djoko Damono, Subagio Sastrowardoyo, Taufiq Ismail, Eka Budianta, Toeti Heraty, dan Edi Sedyawati pada tahun 1990.[4]
Linus dikenal banyak menggunakan kata dan ungkapan Jawa dalam karya sastranya. Mengambil Pengakuan Pariyem sebagai bahan ulasan, kritikus Subagio Sastrowardojo menilai bahwa pemakaian kata daerah oleh Linus sudah mencapai tahap ekstrem. Linus sendiri berdalih bahwa ia sehari-harinya lebih banyak berbahasa Jawa, sedangkan kemampuan bahasa Indonesianya masih kurang. Sehingga tulisnya dalam majalah Optimis, Juni 1983, "Tak selalu kena atau pas apabila saya hanya menggantungkan pada kosakata bahasa Indonesia." [5]
Hasil Karya
suntingBuku pertamanya diterbitkan PT Dunia Pustaka Jaya, adalah cerita anak-anak, Perang Troya pada tahun 1977.[5]
Karya-karyanya yang lain sebagai berikut:
Kumpulan puisi
sunting- Langit Kelabu (1976)
- Pengakuan Pariyem: Dunia batin seorang wanita Jawa (1981)(prosa lirik)
- Perkutut Manggung (1986)
- Kembang Tanjung (1989)
- Rumah Panggung (1989)
- Nafas Budaya Yogya (1994)
- Tirta Kamandanu (1997)
- Tugu sebagai penyunting antologi puisi 32 penyair Yogyakarta (1986)
- Tonggak: antologi puisi Indonesia modern sebagai penyunting 4 jilid buku (1987)
- Karya-karyanya juga dimuat dalam beberapa antologi, yakni Laut biru langit biru (penyunting Ajip Rosidi (1977), Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang penyunting Pamusuk Eneste (1986)
- Pesta Emas Sastra Jawa Daerah Istimewa Yogyakarta (sebagai penyunting bersama Danu Priyo Wibowo, 1996)
- Dari Desa Ke Kota (1986)
- Alit Pak Sastra di Kota (1988)
- Di Balik Sejumlah Nama: Sebuah Tinjauan Puisi-Puisi Indonesia Modern (1989)
- Kesaksian di Pinggir (1993)
- Regol Megal Megol Fenomena Kosmogoni Jawa (1993)
- Dari Pujangga Jawa ke Penulis Jawa (1995)
- Yogyakarta Kotaku (1997)
Terjemahan
sunting- Walking Westward in the Morning:Seven Contemporary Indonesia Poets (antologi puisi, penyunting John McGlynn, 1990)
- De Bokontinen van Pariyem diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Marjanne Thermorshuizen, 1985)
- On Foreign Shores (antologi puisi, penyunting dan penerjemah John McGlynn, 1990)
- This Same Sky: A Collection of Poems from Around the World (antologi puisi, penyunting Naomi Shihab Nye, 1992)
Cerita anak
suntingPerang Troya (1977)
Penghargaan
suntingPenghargaan yang pernah diperoleh antara lain: Hadiah Seni dari pemerintah Yogyakarta untuk bidang sastra (1984). Dari BBC London Seksi Indonesia dalam rangka peringatan penyair sekaligus sastrawan Indonesia yang telah wafat, untuk puisinya berjudul Berlayar (1976). Kumpulan puisi Rumah Panggung mendapat penghargaan dari Pusat Bahasa, Jakarta, (1994).
Kajian atas Linus
suntingBakdi Soemanto. 1999. Angan-Angan Budaya Jawa: Analisis Semiotik Pengakuan Pariyem[6]
Rujukan
sunting- ^ (Indonesia) Rampan, Korrie. Leksikon Sastra Indonesia. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 262.
- ^ (Indonesia) Suryadi, Linus (1995). Dari pujangga ke penulis Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ISBN 9798581172. Teks "Halaman 147" akan diabaikan (bantuan)
- ^ (Indonesia) Linus, Suryadi (1999). Pengakuan Pariyem : dunia batin seorang wanita Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ISBN 9799075955. halaman 320
- ^ (Indonesia) Linus, Suryadi (1999). Pengakuan Pariyem : dunia batin seorang wanita Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ISBN 9799075955. halaman 321
- ^ a b (Indonesia) LastName, FirstName (1986). APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986. Jakarta: Grafiti Pers. ISBN 979444006x Periksa nilai: invalid character
|isbn=
(bantuan).halaman 36 - ^ a b Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 9799012120 hlm. 468