Lisda Sundari
Lisda Sundari (lahir 21 November 1967) adalah seorang aktivis perempuan Indonesia yang berfokus pada masalah anak-anak dan pengendalian tembakau. Ia merupakan pendiri sekaligus ketua Yayasan Lentera Anak. Berkat kontribusinya dalam memperjuangkan hak-hak anak dan pengendalian tembakau di Indonesia, ia terpilih sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan Judy Wilkenfeld sepanjang sejarah.[1][2]
Lisda Sundari | |
---|---|
Koordinator Program Layanan Anak Komisi Nasional Perlindungan Anak | |
Masa jabatan 2002-2012 | |
Ketua Yayasan Lentera Anak | |
Masa jabatan 2013-sekarang | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 21 November 1967 Bandung, Indonesia |
Anak | Faza Ibnu U.S. |
Pendidikan | Fakultas Ekonomi Unisba, Bandung (1992) |
Sunting kotak info • L • B |
Karier
suntingLisda Sundari memulai kariernya dengan bekerja di Komisi Nasional Perlindungan Anak sebagai koordinator program layanan anak dari 2004 hingga 2012. Perkenalannya dimulai saat salah seorang anggota staf di Komnas PA meminta bantuan kepadanya untuk melakukan pendampikan psikososial untuk anak-anak korban tsunami di Aceh.[3]
Sejak itu, ia turut aktif dalam menyatakan pelarangan iklan rokok secara total melalui Rancangan Peraturan Pemerintah mengenai Tembakau (RPP Tembakau).[3] Pada tahun terakhir masa kerjanya di Komisi Nasional Perlindungan Anak, ia berhasil mengadvokasi regulasi pemerintahan yang baru untuk mengurangi konsumsi tembakau di Indonesia. Dengan demikian, perusahaan rokok tidak bisa bebas mempromosikan produknya di luar ruangan termasuk dalam menggunakan nama dan logo dalam promosi dan mensponsori kegiatan.[1]
Setelah 8 tahun bekerja di Komnas PA, Lisda memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia kemudian mendirikan Yayasan Lentera Anak yang berdiri pada 2013 dengan bantuan Hery Chairiansyah. Selain sebagai pendiri, ia juga menjadi ketua Yayasan Lentera Anak. Melalui yayasan tersebut, ia berusaha fokus pada dunia anak dan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan dampak rokok. Sasaran utamanya adalah para pelajar, terutama anak SMP dan SMA atau sederajat. Oleh karena itu, ia mendatangi sekolah-sekolah kemudian memberikan motivasi singkat agar ia bisa lebih mendekatkan diri kepada anak-anak. Selain itu ia juga melakukan pendekatan dengan kepala sekolah dan guru untuk memantau para siswa lebih lanjut. Untuk menjangkau dampak lebih luas, kampanye terkait edukasi dampak rokok di media sosial juga dilakukan.[4]
Pada 2015 Lisda bergabung dalam proyek CTFK (Campaign for Tobacco Free Kids) yang berjudul Big Tobacco: Tiny Target. Melalui proyek tersebut, ia berpartisipasi dalam mendokumentasikan bagaimana perusahaan rokok mengepung berbagai sekolah di Indonesia dengan paparan-paparan bentuk iklan rokok. Hal itu kemudian menginspirasinya untuk mendorong aksi penurunan iklan rokok di lima kota di Indonesia dengan melibatkan 90 sekolah dan 2.000 siswa serta aktif dalam melakukan kritik terhadap turnamen bulu tangkis yang disponsori oleh rokok.[5]
Penghargaan
suntingPada 23 Mei 2019 Lisda Sundari mendapatkan penghargaan Judy Wilkenfeld 2019 dari Tobacco Free Kids di Washington D.C, Amerika Serikat. Ia mendapatkan penghargaan atas perjuangannya dalam melindungi anak-anak dari paparan rokok. Salah satunya ditunjukkan dengan membangun komunitas dan forum anak-anak muda dalam menyuarakan agar pemerintah mengaksesi FCTC atau Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau. Forum tersebut dilakukan di 20 kota dan berhasil menjangkau lebih dari 50.000 pelajar. Mereka mengirimkan lebih dari 11.000 surat kepada Presiden Joko Widodo untuk mengaksesi FCTC.[6]
Atas raihan tersebut, Lisda menjadi orang Indonesia pertama sekaligus orang Asia Tenggara kedua setelah E. Ulysses Dorotheo dari Filipina yang meraih penghargaan Judy Wilkenfeld sejak penghargaan tersebut digelar sejak 2008.[1]
Pranala luar
suntingReferensi
sunting- ^ a b c "Judy Wilkenfeld Award". Campaign for Tobacco-Free Kids (dalam bahasa Inggris). 2017-11-30. Diakses tanggal 2020-07-07.
- ^ Liputan6.com (2019-05-25). "Lisda Sundari Raih Penghargaan Atas Dedikasinya Perangi Rokok". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-07-07.
- ^ a b Tempo, Koran (2007-08-04). "Lindungi Anak dari Bahaya Tembakau - Tamu - koran.tempo.co". Tempo. Diakses tanggal 2020-07-07.
- ^ "inspirasi- Lisda Sundari, Berjuang Menyingkirkan Rokok dari Dunia Anak". Republika Online. 2015-01-27. Diakses tanggal 2020-07-07.
- ^ Radio, Kantor Berita. "Kampanye Pengendalian Tembakau, Lisda Sundari Dianugerahi Penghargaan Internasional". kbr.id. Diakses tanggal 2020-07-07.
- ^ "Lisda Sundari of Indonesia Honored for Leadership in Fight Against Tobacco Use". Campaign for Tobacco-Free Kids (dalam bahasa Inggris). 2019-05-22. Diakses tanggal 2020-07-07.