Lorin Solo Hotel
Lorin Solo Hotel adalah sebuah hotel berbintang 4 yang terletak di Colomadu, Karanganyar, di tepi jalan raya lama yang menghubungkan Bandar Udara Adi Soemarmo dengan Surakarta. Hotel ini dibuka pada tahun 1996 di bawah jaringan Sheraton, namun kerja sama tersebut putus pada tahun 1999. Selain hotel bekas Sheraton, kompleks Lorin Solo saat ini mencakup dua perluasan gedung yang dipasarkan menjadi hotel berbeda, yakni D'Wangsa Solo Hotel dan Syariah Solo Hotel. Hotel ini dikelola oleh PT Lor International Hotel, sementara kepemilikan berada di tangan PT Hotel Anomsolo Saranatama.[1]
Lorin Solo Hotel | |
---|---|
Informasi umum | |
Lokasi | Jawa Tengah, Indonesia |
Alamat | Jl. Adi Sucipto No.47, Blulukan, Colomadu, Karanganyar |
Koordinat | 7°32′36″S 110°46′05″E / 7.54329°S 110.76818°E |
Pembukaan | 21 Desember 1996 |
Pemilik | PT Hotel Anomsolo Saranatama |
Manajemen | PT Lor International Hotel |
Data teknis | |
Jumlah lantai | 2 (Lorin) 5 (D'Wangsa) 12 (Syariah) |
Desain dan konstruksi | |
Arsitek | Bill Bensley |
Informasi lain | |
Jumlah kamar | 112 (Lorin) 247 (D'Wangsa) 360 (Syariah) |
Jumlah rumah makan | 4 (Lorin) 1 (D'Wangsa dan Syariah) |
Situs web | |
lorinsolohotel |
Sejarah
suntingHotel ini merupakan salah satu proyek milik Tommy Soeharto, putra bungsu Presiden Soeharto, melalui PT Hotel Anomsolo Saranatama. ITT Sheraton digaet sebagai pengelola, dan hotel dibuka sebagai Sheraton Solo Hotel pada tanggal 21 Desember 1996 dalam acara peresmian yang dihadiri oleh Soeharto. Hotel ini adalah gerai hotel internasional pertama di Solo Raya dan sempat dijuluki sebagai hotel berbintang 5 pertama di kawasan tersebut. Arsitek yang diundang untuk merancang hotel adalah Bill Bensley yang sebelumnya mendapatkan pamor karena merancang tata kebun di Shangri-La Bangkok. Bensley merancang hotel dengan konsep sanggraloka; kamar-kamar dan sarana hotel tersebar di deretan gedung berlantai 2 yang mengelilingi sebuah taman di tengah pekarangan hotel.[1]
Pada tanggal 30 Januari 1999, hotel ini mengakhiri kerja sama dengan Starwood, pemilik Sheraton saat itu, dan berdiri sendiri di bawah naungan PT Labuhan Oriental Resort International. Hotel bersalin nama menjadi Lorin Business Resort & Spa, nama yang diambil dari kependekan Labuhan Oriental Resort International. Sejak tanggal 17 Februari 2013, hotel ini dikenal dengan nama Lorin Solo Hotel.[2]
Pasca memerdekakan diri, Lorin Solo membangun dua hotel perluasan di belakang pekarangan hotel, yakni D'Wangsa Solo Hotel dan Syariah Hotel Solo, masing-masing dengan tarif kamar lebih terjangkau dibanding kakaknya. Saat diresmikan pada tanggal 11 Maret 2014, Syariah Hotel Solo disebutkan sebagai hotel syariah terbesar di Indonesia, dengan jumlah kamar sebanyak 360.[3][4]
Sementara itu, Lorin International sudah berkembang menjadi sebuah jaringan hotel. Hotel-hotel yang saat ini dikelola oleh Lorin antara lain adalah New Kuta Hotel di Bali, Lorin Sentul di Sentul City, dan Lorin Beach Resort Belitung di Belitung, dan Lorin juga sempat dipercaya untuk mengelola Noormans Hotel di Semarang dan Amantis Hotel di Demak.[1] Di luar hotel, Lorin International telah menjalar ke bisnis lahan yasan, dengan dibukanya perumahan Lorin Residence di belakang kompleks hotel.[2]
Fasilitas
suntingLorin Solo Hotel memiliki jumlah kamar sebanyak 112 yang tersebar menjadi beberapa tipe, mulai dari Deluxe Room hingga Bungalow. 3 dari 4 kamar bertipe Bungalow memiliki kolam renang pribadi. Selain itu, hotel menyediakan fasilitas 4 rumah makan (Jolotundo Pool Bar, Kampoeng Ikan, LC Lounge, dan Sasono Bujono), kolam renang umum, spa, pusat kebugaran, dan balai pertemuan.[5]
Lorin Solo Hotel terhubung dengan D'Wangsa Solo Hotel dan Syariah Hotel Solo, dan tamu dapat menggunakan fasilitas ketiga hotel dengan menunjukkan nomor kamar. D'Wangsa Solo Hotel memiliki jumlah kamar sebanyak 247 yang menempati gedung berlantai 5, dengan tiga tipe, yaitu Standard, Moderate, dan Moderate Suite. Hotel ini memiliki satu rumah makan, Bale Raos. Sementara itu, Syariah Hotel Solo memiliki jumlah kamar sebanyak 360 yang menempati gedung berlantai 12, dengan tipe Standard, Superior, Deluxe, dan Family Suite. Sesuai dengan namanya, hotel ini menerapkan syariat Islam dalam bidang pengelolaan dan pelayanan; hotel hanya menerima tamu pasangan yang dapat menunjukkan kartu nikah, semua makanan yang disajikan di rumah makan Al Kautsar bersifat halal, dan seluruh kamar mandi hotel menyediakan keran air untuk wudu.[5][6]
Rujukan
sunting- ^ a b c Ginting, Stefani Suryani (2014). Pengaruh Terpaan Sales Kit Terhadap Brand Awareness, Ketertarikan, dan Minat Menggunakan Kembali Produk (Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Terpaan Sales Kit Lorin Solo Hotel di Bulan Juli – September 2013 Terhadap Tingkat Brand Awareness, Tingkat Ketertarikan, dan Tingkat Minat Menggunakan Kembali Produk di Kalangan Perusahaan di Surakarta). Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. hlm. 49-50.
- ^ a b Nugroho, MA (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Reception Terhadap Kepuasan Tamu Di Hotel Lor In Solo. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. hlm. 17-33.
- ^ "D'wangsa Solo Hotel, Hotel Mewah nan Asri dengan Harga Terjangkau". Solopos Solo Raya. 13 Februari 2024. Diakses tanggal 12 Agustus 2024.
- ^ "Cerita Bisnis Hotel 'Halal' Milik Tommy Soeharto". Detik Finance. 30 September 2014. Diakses tanggal 12 Agustus 2024.
- ^ a b Okselviana, Theresia Adventina Dewi (2013). Aktivitas Public Relations dalam Program Corporate Social Responsibility di Lorin Solo Hotel. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. hlm. 25-47.
- ^ "TOMMY SOEHARTO HADIRKAN SYARIAH HOTEL SOLO". Berita Bisnis. 18 Januari 2013. Diakses tanggal 12 Agustus 2024.