Lukisan minyak adalah proses melukis dengan pigmen yang dicampurkan dengan medium yang terdiri atas minyak pengering. Minyak pengering yang biasa digunakan yaitu minyak biji rami, minyak biji popi, minyak walnut, dan kesumba. Minyak ini dapat direbus dengan resin, seperti resin pinus atau kemenyan untuk membuat pernis; yang dihargai untuk kelikatan dan gloss. Minyak yang berbeda memberikan berbagai sifat kepada cat minyak, seperti kurang kekuningan dan waktu pengeringan yang berbeda.[1] Perbedaan tertentu juga terlihat dalam kilauan cat bergantung kepada jenis minyak.[2] Pelukis mungkin menggunakan beberapa minyak yang berbeda dalam lukisan yang sama bergantung pada pigmen tertentu dan kesan yang diingini. Cat itu sendiri juga membentuk kelikatan tertentu bergantung kepada medium.

Mona Lisa, Leonardo da Vinci, c. 1503–06

Lukisan minyak yang paling tua ditemukan pada lukisan Buddha pada goa di Afghanistan, yang dilukis antara abad ke-5 dan ke-10.[1][3][4] Namun lukisan minyak mulai banyak dikenal sekitar abad ke-15 di Eropa.[2][4]

Referensi sunting

  1. ^ a b Barry, Carolyn. "Earliest Oil Paintings Found in Famed Afghan Caves". National Geographic Society. Diakses tanggal 7 January 2013. 
  2. ^ a b Jones, Susan (October 2002). "Painting in Oil in the Low Countries and Its Spread to Southern Europe". Met Museum. 
  3. ^ Leithead, Alastair (17 July 2008). "Rediscovering treasures of Bamiyan". BBC News. 
  4. ^ a b "Afghan caves hold world's first oil paintings: expert". AFP. 26 Jan 2008.