Macan Macanan
Macan - Macanan atau Singo Barong adalah kesenian Jawa berasal dari Ponorogo yang berkembang di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Madura.
Sejarah
suntingMacan - macanan merupakan kesenian yang menirukan hewan Macan berdasarkan tokoh Singo Barong pada Reog, sosok Manusia setengah hewan berkulit macan yang memiliki rambut lebat yang dikutuk oleh Klono Sewandono sebagai bentuk hewan Seutuhnya. Di Ponorogo, dikenal dengan Barongan Mangap atau Kucingan yang kemudian menyebar pada Era Kolonial ke Jawa Tengah dan Jawa Timur Bagian Timur oleh orang-orang Ponorogo.[1]
Di wilayah Tapak Kuda yang banyak dihuni oleh Keturunan orang madura turut suka dan melestarikan Macan - Macanan karena sangat menghibur dan mudah dimainkan, Orang-orang madura menyebutnya dengan sebutan Can - Macanan hingga menyebar ke Pulau Madura. Meski maraknya can-macanan di pulau madura tokoh budayawan Madura menganggap sebagai kesenian Luar yang dimana generasi muda harusnya lebih melestarikan budaya asli Madura.
Bentuk
suntingBentuk Macan - Macanan di wilayah Jawa Timur biasanya terdiri dari topeng kepala macan yang badannya ditutupi oleh kain rafia seutuhnya, sedangkan di Jember mulanya menggunakan karung goni yang kemudian turut menggunakan tali rafia. Sedangkan di banyuwangi terdapat variasi lain, yakni kucingan dimana kepala barong yang diberi jamang atau mahkota.
Sedangkan di Jawa Tengah menggunakan Kain sebagai penutup badan barong macanan, sedangkan di Temanggung muncul kreasi baru menggunakan bahan busa hati yang diwarani seperti hewan asli.
Referensi
sunting- ^ Agustin, Nurul (2018). "MEMAHAMI NILAI MORAL DAN SOSIAL DALAM KESENIAN BARONGAN SEBAGAI PERTUNJUKAN YANG LAYAK DITONTON ANAK USIA DINI". EDUCHILD. 7 (1): 69.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. |