Mafia Amerika

(Dialihkan dari Mafia Italia-Amerika)

Mafia Amerika adalah kelompok organisasi kriminal yang berpusat di Amerika Serikat bagian utara dan umumnya merupakan orang-orang Amerika-Italia. Mereka juga biasa disebut Italian American Mafia, Mafia atau the Mob. Mereka sendiri sering menyebut diri mereka La Cosa Nostra. Terjemahan tepat kata tersebut masih belum dapat dipastikan, tetapi kira-kira berarti Hal Kami atau Urusan Kami.

Asal Usul Mafia di Amerika Serikat pertama kali muncul di lingkungan imigran Italia di daerah East Harlem, Lower East Side, dan Brooklyn, New York. Mafia ini juga muncul di daerah lain Pantai Timur Amerika Serikat dan beberapa daerah metropolitan utama lainnya seperti New Orleans. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, jumlah mereka mulai bertambah saat munculnya gelombang imigrasi Italia terutama dari Sisilia dan daerah lain Italia Selatan. Awalnya mereka merupakan organisasi Italia yang terpisah seperti Neapolitan, Calabria, dan kelompok kriminal lain di Amerika Serikat. Namun akhirnya mereka bergabung dengan Sisilia Mafiosi (Mafia Sisilia) untuk menciptakan era modern Mafia Italia di Amerika Utara. Saat ini, Mafia Amerika bekerja sama dalam berbagai kegiatan kriminal dengan kelompok kejahatan terorganisir Italia, seperti Mafia Sisilia, Camorra di Naples, dan 'Ndrangheta di Calabria. Unit yang paling penting di Mafia Amerika adalah "Keluarga" (Family;Famiglia).

Bagian timur laut Amerika Serikat menjadi wilayah dengan jumlah mafia paling banyak, khususnya di New York City, Philadelphia, New Jersey dan New England (terutama di Boston dan Providence) sementara kelompok lain juga aktif di Chicago dan Florida. Saat puncaknya, setidaknya ada 26 kota di seluruh Amerika Serikat yang merupakan bagian dari keluarga Cosa Nostra. Di New York sendiri terdapat Lima Keluarga besar Mafia yaitu Gambino, Lucchese, Genovese, Bonanno dan Colombo. Sebagian besar dari para keluarga mafia tersebut mendominasi kejahatan terorganisir di Amerika Serikat dan setiap keluarga mafia memiliki wilayah sendiri-sendiri (kecuali untuk Lima Keluarga) dan beroperasi secara independen, sementara koordinasi nasional diawasi oleh Komisi (The Commision), yang terdiri dari para bos dari masing-masing keluarga terkuat .

Istilah La Cosa Nostra pertama kali digunakan oleh Salvatore Maranzano pada tahun 1931 ketika dia menamakan dirinya Capo di tutti capi, atau "bos segala bos" dari kejahatan terorganisir yang dilakukan orang Italia-Amerika, setelah kemenangannya atas kelompok geng yang tunduk kepada Joe Masseria dalam Perang Castellammarese.

Singkatan taho kini digunakan pihak FBI untuk menggantikan kata "Mafia" dalam dokumen-dokumen resmi setelah diprotes kelompok Hak Sipil Italia-Amerika.

Terminologi sunting

Kata mafia berasal dari bahasa Sisilia yaitu mafiusu yang apabila diterjemahkan secara kasar berarti "berlagak", tapi juga bisa berarti "keberanian". Menurut cendikiawan Italia, Diego Gambetta, apabila dipakai oleh laki-laki, mafiusu (mafioso dalam bahasa Italia) berarti "nekat", "giat" dan "bangga". Namun jika dipakai untuk perempuan bisa berarti 'menawan' atau 'menarik'. Di Amerika, Mafia Italia-Amerika dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai "Mafia" atau "The Mob".

Sejarah sunting

Masa Awal Mafia sunting

Laporan pertama yang menyebutkan tentang Mafia di Amerika Serikat adalah saat musim semi tahun 1869. The New Orleans Times melaporkan bahwa Distrik Kedua telah dikuasai oleh "pembunuh dan bandit Sisilia yang terkenal dan telah membentuk semacam kelompok atau kemitraan untuk menjarah dan mengganggu kota."

Kelompk Mafia di Amerika Serikat semakin berpengaruh saat mereka beraksi di area metropolitan kota New York. Pada awalnya, mereka beraksi di lingkungan kecil seperti ghetto (kampung) Italia yang miskin, kemudian berkembang menjadi organisasi yang menjangkau kota bahkan nasional. Tangan Hitam atau "The Black Hand" adalah nama yang diberikan untuk metode pemerasan yang digunakan di lingkungan Italia pada pergantian abad ke-20. "The Black Hand" sering di anggap sebagai mafia walaupun sebenarnya berbeda. "The Black Hand" adalah kegiatan kriminal yang digunakan di komunitas Italia di seluruh Amerika Serikat dengan metode pemerasan yang sama.

Giuseppe Esposito adalah anggota Mafia pertama yang bermigrasi ke Amerika Serikat. [1] Ia dan enam orang Sisilia lainnya melarikan diri ke New York setelah membunuh sebelas orang yang merupakan pemilik tanah yang kaya, kanselir dan wakil kanselir Provinsi Sisilia. [1] Esposito ditangkap di New Orleans pada tahun 1881 dan di ekstradisi ke Italia.[1]

Periode antara 1890 hingga 1920 menjadi awal dibentuknya kelompok geng yang bernama Five Points Gang di kota New York. Kelompok ini didirikan oleh Paul Kelly, jagoan yang berkuasa di kawasan Little Italy, Lower East Side. Kelly merekrut sejumlah preman jalanan yang kemudian akan menjadi bos mafia yang paling terkenal abad ini seperti: Johnny Torio, Al Capone, Lucky Luciano dan Frankie Yale. Mereka sering berkonflik dengan Jewish Eastman, geng Yahudi di wilayah yang sama. Selain itu ada juga mafia Napoli yang aktif di Brooklyn. Di Chicago, kawasan 19th Ward menjadi lingkungan Italia yang sering dijuluki "Bloody Nineteenh" karena banyaknya pembunuhan akibat mafia, perseteruan dan balas dendam.

New Orleans mungkin menjadi tempat terjadinya insiden mafia pertama di Amerika Serikat yang mendapatkan perhatian nasional bahkan internasional. Pada tanggal 15 Oktober 1890, Inspektur Polisi New Orleans David Hennessy dibunuh dengan gaya eksekusi. Masih tidak jelas apakah imigran Italia benar-benar membunuhnya, atau apakah itu sebuah jebakan oleh kaum masyarakat lokal terhadap imigran kelas bawah yang sering direndahkan. Ratusan orang Sisilia ditangkap dengan tuduhan yang tidak berdasar, dan sembilan belas orang akhirnya didakwa atas pembunuhan tersebut. Mereka lantas dibebaskan, dengan rumor saksi yang sudah disuap dan diintimidasi. Pada peristiwa 14 Maret 1891, warga New Orleans yang marah menyerukan agar mereka yang dibebaskan segera digantung (lynch). Sebelas dari sembilan belas tahanan tersebut akhirnya tewas, dua orang digantung dan sembilan ditembak.[2]

Era Pelarangan sunting

Pada tanggal 16 Januari 1919, pelarangan atau "prohibition" mulai diberlakukan di Amerika Serikat lewat Amandemen ke-18 Konstitusi Amerika Serikat yang melarang pembuatan, pengiriman dan penjualan alkohol. Terlepas dari larangan ini, masih ada permintaan yang sangat tinggi terhadap alkohol dari publik. Hal ini memicu suasana yang mentolerir kejahatan sebagai sarana menyediakan miras kepada publik, bahkan dari kalangan polisi atau politisi. Meskipun tidak secara eksplisit terkait dengan keterlibatan Mafia, tingkat pembunuhan selama era Larangan naik lebih dari 40% — dari 6,8 per 100.000 orang menjadi 9,7 — dan setelah tiga bulan pertama setelah pelarangan diberlakukan, muatan wiski senilai setengah juta dolar dicuri dari gudang pemerintah.[3] Keuntungan yang bisa didapat dari penjualan dan pendistribusian alkohol sebanding dengan risiko hukuman dari pemerintah yang kesulitan menegakkan larangan. Ada lebih dari 900.000 kotak minuman keras yang dikirim ke perbatasan kota-kota AS. Geng kriminal dan politisi melihat peluang untuk menghasilkan banyak uang dan mulai mengirimkan alkohol dalam jumlah yang lebih besar ke kota-kota AS. Sebagian besar alkohol diimpor dari Kanada, Karibia dan Midwest Amerika di mana tempat itu masih memproduksi alkohol ilegal.

Pada awal 1920-an, fasis Benito Mussolini merebut kekuasaan di Italia dan gelombang imigran Italia ke Amerika Serikat menjadi lebih banyak. Anggota mafia Sisilia juga melarikan diri ke AS, karena Mussolini banyak membungkam aktivitas mafia di Italia. Sebagian besar imigran Italia tinggal di rumah susun. Sebagai cara untuk melepaskan diri dari gaya hidup miskin, beberapa imigran Italia memilih bergabung dengan Mafia Amerika.

Para Mafia memanfaatkan pelarangan tersebut dan mulai menjual alkohol ilegal. Keuntungan dari penyulingan alkohol atau bootlegging jauh melebihi kejahatan tradisional seperti perlindungan, pemerasan, perjudian, dan prostitusi. Larangan ini memungkinkan keluarga Mafia menghasilkan banyak uang. Kelompok mafia saling membajak pengiriman alkohol, memaksa saingan untuk membayar mereka sebagai "perlindungan" untuk mengurangi pasokan alkohol dan penjaga bersenjata hampir selalu menemani karavan yang mengirimkan minuman keras.

Pada dekade 1920-an, keluarga Mafia Italia mulai mengobarkan perang untuk menguasai peredaran alkohol secara menyeluruh. Saat kekerasan meletus, orang Italia melawan geng etnis Irlandia dan Yahudi untuk menguasai bootlegging di wilayah masing-masing. Di kota New York, Frankie Yale menyulut peperangan dengan "White Hand Gang"-nya Irlandia-Amerika. Di Chicago, Al Capone dan keluarganya membantai "North Side Gang", kelompok gengster Irlandia lainnya. Penghujung tahun 1920-an di Kota New York, dua faksi kelompok kriminal muncul untuk menguasai dunia kriminal di sana — satu dipimpin oleh Joe Masseria dan yang lainnya oleh Salvatore Maranzano. Hal ini menyebabkan terjadinya Castellammarese War, yang berujung pada pembunuhan Masseria di tahun 1931. Maranzano kemudian membagi Kota New York menjadi lima keluarga. Maranzano, pemimpin pertama Mafia Amerika, menetapkan kode etik organisasi, mengatur divisi dan struktur "keluarga", dan menetapkan prosedur untuk menyelesaikan perselisihan. Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Maranzano menempatkan dirinya sebagai "bos dari semua bos" dan meminta semua keluarga untuk memberikan upeti kepadanya. Peran baru ini tidak diterima dengan baik, dan Maranzano dibunuh dalam waktu enam bulan atas perintah Charles "Lucky" Luciano. Luciano adalah mantan bawahan Masseria yang telah berpindah pihak ke Maranzano dan mengatur pembunuhan Masseria.

Pranala luar sunting

  1. ^ a b c "Italian Organized Crime". Organized Crime. Federal Bureau of Investigation. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 10, 2010. Diakses tanggal August 7, 2011. 
  2. ^ Pontchartrain, Blake. "New Orleans Know-It-All". Bestofneworleans.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 5, 2012. Diakses tanggal January 26, 2011. 
  3. ^ Abadinsky, Howard. Organized Crime. 7th ed. Belmont, California: Wadsworth/Thomson Learning, 2003. pg. 67