Makalam
Makalam (bernama asli Muhammad Kalam; lahir di Sekeladi, Batang Asai, Keresidenan Jambi, 1889 - Jambi, 17 November 1959) adalah Wali Kota Jambi pertama yang menjabat pada periode 1946—1948.[1][2]
Makalam | |
---|---|
Wali Kota Jambi ke-1 | |
Masa jabatan 1946–1948 | |
Presiden | Soekarno |
Gubernur | R. Inu Kertapati (residen) |
Informasi pribadi | |
Lahir | 1889 Sekeladi, Batang Asai, Keresidenan Jambi |
Meninggal | 17 November 1959 (umur 69–70) Jambi |
Kebangsaan | Indonesia |
Anak | Muhammad Kamil Abundjani |
Sunting kotak info • L • B |
Latar belakang
suntingNama Makalam, sebenarnya adalah Ma’kalam. Berasal dari kebiasaan masyarakat di desanya, Sekeladi, dari Muhammad disingkat jadi Ma’. Setelah ia menjadi asisten demang, oleh Pemerintah Hindia Belanda diminta untuk membuang tanda (‘) pada namanya. Ibu Makalam bernama Siti Jamilah, sedangkan nama ayahnya tidak diketahui berasal dari pondok tinggi Kerinci. Makalam memiliki seorang Nektan (kakek, singkatan dari nenek jantan berasal dari bahasa Melayu Jambi Dialek Sarolangun Hulu/Mudik) bernama M. Khatab yang merupakan adik Raja Muko-Muko, Bengkulu serta Nek Puyang.[3][4]
Pada usia 13-15 tahun, Makalam pernah dibawa untuk berperang melawan Belanda oleh saudaranya yaitu Panglimo Batupang dan Bimbing Alam yang merupakan seorang pejuang untuk berperang melawan Belanda pada tahun 1901. Makalam yang pada saat itu masih kecil dilempar ke semak belukar agar tidak terlihat tentara Belanda. Pengalaman ini memupuk dalam dirinya disiplin, keteguhan, dan pola pikir yang luas.[2]
Meskipun tidak mendapat pendidikan formal, Makalam belajar huruf Arab gundul di surau dan masjid setempat. Meski demikian, kekurangan pendidikan formal tidak menyurutkan pandangan maju dan pemikiran luasnya tentang masa depan.[3]
Riwayat pekerjaan
suntingRiwayat kepemimpinan Makalam pada masa penjajahan Belanda di Jambi, Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dusun, Rio, Pasirah, Asisten Demang dan Demang. Sedangkan pada masa pendudukan Jepang di Jambi Makalam berperan sebagai pegawai pemerintahan Jepang atau anggota Cuo Sang In (badan pemerintah pusat) dari Jambi sekaligus Gico atau Ketua Cuo Sangikai.
Setelah kemerdekaan, diangkatlah Makalam sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) di Jambi. KNI inilah yang nantinya akan memutuskan siapa yang akan menjadi kepala pemerintahan di Jambi yang waktu itu masih residen (keresidenan). Ditunjuklah oleh Makalam, orang yang beliau katakan keturunan Raja Jambi, namanya R. Inu Kertapati menjadi Residen. Selanjutnya, Makalam ini ditunjuk oleh pemerintah Jambi sebagai Wali Kota Jambi pertama sejak tahun 1946-1948.
Referensi
sunting- ^ Daftar Walikota Jambi di jambikota.go.id
- ^ a b "Biografi Demang Makalam-Wali Kota Jambi Pertama". JERNIH.ID | Berita Aktual Terkini. Diakses tanggal 2024-05-19.
- ^ a b "Mengenal Lebih Dekat Sosok di Balik Nama Jembatan Makalam di Kota Jambi - Jambi One". www.jambione.com. Diakses tanggal 2024-05-19.
- ^ Syahreddy. "Sejarah Jembatan Makalam Jambi Diambil Dari Nama Walikota Jambi Pertama - Kabar Jambi Kito". Sejarah Jembatan Makalam Jambi Diambil Dari Nama Walikota Jambi Pertama - Kabar Jambi Kito. Diakses tanggal 2024-05-19.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: |
Wali Kota Jambi 1946–1948 |
Diteruskan oleh: Muhammad Kamil |