Makerel pasifik

ikan laut
Makerel pasifik
Makerel pasifik, Scomber japonicus
dari pasar Semplak, Bogor
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. japonicus
Nama binomial
Scomber japonicus

Makerel pasifik, Scomber japonicus, adalah sejenis ikan laut yang termasuk dalam kelompok makerel sejati (puak Scombrini), suku Scombridae. Menyebar di perairan Pasifik Tengah bagian barat, ikan berukuran kecil ini di pasar-pasar tradisional Jabodetabek dikenal secara salah kaprah sebagai ikan salem atau ikan sarden. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai chub mackerel, Pacific mackerel atau Pacific chub mackerel.

Pengenalan sunting

>

Agihan sunting

Makerel pasifik menyebar luas di perairan Indo-Pasifik. Di wilayah Samudra Hindia, ikan ini tidak ditemukan kecuali hanya di perairan sekitar Afrika Selatan. Di Samudra Pasifik, makerel ini menyebar terutama di bagian barat laut (Jepang hingga Filipina), timur laut (Alaska hingga Meksiko), dan bagian tenggara (Cili, Peru).[2]

Habitat dan kebiasaan sunting

Ikan yang bersifat pelagik-neritik, menghuni wilayah permukaan samudra pada kedalaman antara 0–300 m (biasanya 50–200 m, epipelagik hingga mesopelagik), sepanjang pesisir dan paparan benua. Suhu perairan yang disukainya antara 10 °C–27 °C. Makerel pasifik biasa berenang menggerombol dengan sesama jenisnya yang berukuran serupa; namun kadang kala juga ditemukan bergabung dengan jenis-jenis lain seperti Sarda chiliensis, Trachurus symmetricus, dan Sardinops sagax.[3]

Pada siang hari, makerel dewasa tinggal di dekat dasar laut dan naik ke permukaan di waktu malam, di mana mereka memangsa kopepoda dan krustasea lain, ikan-ikan kecil, dan juga cumi-cumi. Makerel pasifik memijah berombongan, beberapa kali setahun; telur-telur dan larvanya tinggal melayang-layang di dekat permukaan laut. Selama musim dingin, di perairan Asia, ikan ini bergerak ke kedalaman laut dan berdiam di sana.[3] Dapat mencapai usia 18 tahun, ikan ini mulai bereproduksi pada umur 4 tahun, bahkan kadang-kadang pada umur setahun. Ikan betina melepaskan hingga 70.000 butir telur setiap kali memijah; telur-telur ini akan menetas di air laut dalam 4–5 hari.[4]

Manfaat sunting

 
Tangkapan makerel pasifik sejak 1950 hingga 2009 (dalam ton)
 
Lunas di pangkal sirip ekor
 
Ikan segar dari Jepang
 
Pindang makerel, Bogor

Makerel pasifik adalah salah satu komoditas perikanan yang penting. Antara tahun 1990–1995, Statistik Tahunan Perikanan FAO melaporkan tangkapan ikan ini antara 627 hingga 6.605 ton pertahun dari perairan Pasifik Tengah bagian barat.[5]

Ditangkap dengan menggunakan pukat cincin, jaring insang, pancing tonda, sero, pukat pantai, atau pukat kantong umumnya, ikan makerel ini acap dijual dalam keadaan segar, beku, diasap, diasinkan, atau juga dikalengkan.[5]

Jenis serupa sunting

  • Scomber colias Gmelin 1789 menggantikan S. japonicus di Samudera Atlantik. Perawakan dan karakter ikan ini sangat serupa dengan makerel pasifik, berbeda sedikit dengan adanya bintik-bintik di sisi bawah tubuhnya.
  • Scomber australasicus Cuvier 1831, makerel biru. Sebagian wilayah sebarannya bertumpang tindih dengan makerel pasifik, yaitu di perairan Filipina hingga ke Jepang.

Catatan kaki sunting

  1. ^ Houttuyn, M. 1782. Beschrijving van eenige Japanse visschen, en andere zee-schepzelen. Verhandelingen der Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen, d. XX(2): 311-350. Haarlem.
  2. ^ Collette, B.B. and C.E. Nauen. 1983. FAO Species Catalogue. Vol. 2. Scombrids of the world. An annotated and illustrated catalogue of tunas, mackerels, bonitos and related species known to date. FAO Fish. Synop. , (125) Vol.. 2: 56-57
  3. ^ a b FishBase: Scomber japonicus Houttuyn, 1782
  4. ^ NOAA. nd. Fish Watch Seafood Facts: Pacific Mackerel.
  5. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama fao2

Pranala luar sunting