Malaysia dan analogi apartheid

Malaysia dan analogi apartheid adalah kritik terhadap pemerintahan Malaysia dan lembaga-lembaga struktural negara tersebut. Kebanyakan kelompok oposisi, kritikus pemerintah dan pengamat hak asasi manusia menilai bahwa kebanyakan kebijakan Malaysia terhadap warga dari berbagai kelompok etnis, terutama orang-orang yang tak berstatus bumiputera, adalah perwujudan dari apartheid, khususnya orang-orang keturunan Tionghoa dan India serta berbagai minoritas lainnya.[1] Perbandingan semacam itu juga meluas ke orang-orang yang menjadi minoritas dalam hal agama.[2][3]

Catatan dan referensi

sunting

Catatan

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Jonathan Kent (11 March 2006). "Malaysia 'apartheid' row deepens". BBC. Diakses tanggal 18 November 2021. 
  2. ^ "Nik Aziz says 'bumiputera' term is racist". The Malaysian Insider. 1 March 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2021. Diakses tanggal 18 November 2021. 
  3. ^ Hamzah, Shafiqah Othman. "Are we headed for a Malaysian apartheid? | Malay Mail". www.malaymail.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 November 2021. 

Bacaan tambahan

sunting

Pranala luar

sunting