Maram Sudarmodjo
Maram Sudarmodjo (25 Januari 1928 – 2006) adalah seorang atlet dan perwira angkatan udara Indonesia. Dia mewakili Indonesia dalam lompat tinggi putra di Olimpiade Musim Panas 1952, menduduki peringkat ke-20 dalam klasemen akhir.[1] Sebelumnya dia memenangi medali emas dalam Pekan Olahraga Nasional I 1948 dan memenangi medali perunggu di Asian Games 1951. Dia kemudian bergabung dalam Angkatan Udara Republik Indonesia, mencapai pangkat letnan kolonel sebelum pensiun.
Informasi pribadi | |
---|---|
Kewarganegaraan | Indonesia |
Lahir | Gemolong, Kabupaten Sragen, Hindia Belanda | 25 Januari 1928
Meninggal | 2006 (umur 77–78) |
Olahraga | |
Olahraga | Atletik |
Lomba | Lompat tinggi |
Biografi
suntingKehidupan awal
suntingMaram Sudarmodjo lahir di Gemolong, kini Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Indonesia, pada 25 Januari 1928.[2] Pada masa Revolusi Nasional Indonesia (1945), dia bergabung dengan Tentara Pelajar.[3] Pada masa muda, dia melakukan latihan lompat tinggi di Stadion Sriwedari, Surakarta.[2]
Karier atletik
suntingSudarmodjo bertanding dalam ajang olahraga multicabang pertama Indonesia, Pekan Olahraga Nasional di Surakarta, 1948. Dia memenangi medali emas dan memecahkan rekor nasional dengan melewati mistar 1,89 m. Dia kemudian menjadi bagian dari kontingen Indonesia di Asian Games 1951 di New Delhi, India. Dia memenangi medali perunggu, juga dengan lompatan terbaiknya di 1,89 m. Karena prestasi ini, dia terpilih untuk bergabung dengan kontingen Indonesia di Olimpiade Musim Panas 1952 di Helsinki. Ini merupakan keikutsertaan pertama Indonesia di Olimpiade, dan dia menjadi salah satu dari tiga atlet Indonesia yang bertanding, bersama dengan perenang Habib Suharko dan lifter Thio Ging Hwie.[2][3]
Negara yang baru merdeka ini tidak menyelenggarakan pelatihan terpusat bagi para atlet Olimpiade-nya. Dengan demikian, sebelum berangkat ke Helsinki, Sudarmodjo berlatih sendiri di Lapangan Ikada, Jakarta. Setiap hari, dia mengendarai sepedanya ke stadion untuk berlatih. Dia membawa sebuah cangkul yang dia gunakan untuk menggemburkan sepetak pasir sehingga pendaratannya tidak akan menyakitkan.[2]
Di Olimpiade, dia mulai di babak kualifikasi Grup B, di mana dia melewati mistar 1,80 m, 1,84 m, dan 1,87 m, maju ke babak final. Dalam babk final, dia tidak mencoba mistar 1,70 m dan melewati mistar 1,80 m pada percobaan pertama. Namun, dia tidak melewati mistar 1,90 m setelah tiga kali percobaan. Dengan hasil ini, dia menempati peringkat ke-20 secara keseluruhan.[1][3]
Referensi
suntingKutipan
sunting- ^ a b "Maram Sudarmodjo Olympic Results". Olympics at Sports-Reference.com. Sports Reference LLC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-18. Diakses tanggal 27 December 2017.
- ^ a b c d Kompas 2012a.
- ^ a b c Kompas 2012b.
Sumber
sunting- "Keteladanan Sudarmodjo" [Sudarmodjo's Exemplar]. Kompas. 25 July 2012.
- "Helsinki yang Pertama, dan Pasti Bukan yang Terakhir" [Helsinki was the First and Definitely Not the Last]. Kompas. 25 July 2012.