Marks & Spencer
Marks and Spencer Group plc (biasa disingkat menjadi M&S) adalah sebuah peritel multinasional besar yang berkantor pusat di London, Inggris. Perusahaan ini fokus menjual pakaian, makanan, dan produk rumah, terutama buatannya sendiri. Perusahaan ini melantai di London Stock Exchange dan merupakan salah satu komponen dari Indeks FTSE 250, setelah sebelumnya merupakan komponen Indeks FTSE 100 hingga tahun 2019.[3]
Perusahaan publik | |
Kode emiten | LSE: MKS Komponen FTSE 250 |
Industri | Ritel |
Didirikan | 1884 Leeds, Britania Raya |
Pendiri | Michael Marks Thomas Spencer |
Kantor pusat | London, Inggris, Britania Raya |
Cabang | 1463 (2019) |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | |
Merek |
|
Pendapatan | £10,182 milyar (2020)[1] |
£254,8 juta (2020)[1] | |
£27,4 juta (2020)[1] | |
Karyawan | 78.000 (2021)[2] |
Situs web | marksandspencer.com |
M&S didirikan pada tahun 1884 oleh Michael Marks dan Thomas Spencer di Leeds. M&S saat ini memiliki 959 gerai di Britania Raya, termasuk 615 gerai yang hanya menjual makanan, dan melalui iklan di televisi, M&S menegaskan eksklusivitas dan kemewahan dari makanan dan minuman buatannya. Perusahaan ini juga menyediakan layanan pengantaran makanan secara daring melalui sebuah joint venture dengan Ocado.
Pada tahun 1998, perusahaan ini menjadi peritel asal Britania Raya pertama yang dapat mencetak laba sebelum pajak sebesar lebih dari £1 milyar,[4] walaupun kemudian mengalami penurunan drastis. Pada bulan November 2009, diumumkan bahwa Marc Bolland, yang sebelumnya bekerja di Morrisons,[5] akan menggantikan Sir Stuart Rose sebagai CEO perusahaan ini mulai awal tahun 2010. Rose tetap menjabat sebagai chairman eksekutif hingga bulan Juli 2010 dan kemudian sebagai chairman hingga bulan Januari 2011, saat ia digantikan oleh Robert Swannell.[6][7] Akhir-akhir ini, penjualan pakaian M&S menurun, sementara penjualan makanannya naik setelah memperkenalkan merek St. Michael untuk makanan buatannya sendiri. Perusahaan ini juga mulai menjual barang buatan perusahaan lain, seperti Kellogg's Corn Flakes pada bulan November 2008.[8]
Pada tanggal 22 Mei 2018, dikonfirmasi bahwa lebih dari 100 gerai M&S akan ditutup hingga tahun 2022.[9]
Pada tanggal 18 Agustus 2020, M&S menyatakan bahwa mereka akan mengurangi 7.000 orang pegawainya dalam waktu tiga bulan ke depan akibat pandemi koronavirus.[10]
Pada tanggal 26 Mei 2021, perusahaan ini mengumumkan rencananya untuk menutup 30 gerai dalam waktu sepuluh tahun ke depan.[11]
Sejarah
suntingPendirian
suntingPerusahaan ini didirikan melalui sebuah kemitraan antara Michael Marks, seorang Yahudi Polandia[12][13][14][15][16] yang lahir di Slonim, dan bermigrasi ke Leeds, Inggris pada awal dekade 1880-an, dan Thomas Spencer, seorang kasir asal Skipton, North Yorkshire.[17][18] Setibanya di Inggris, Marks bekerja di Barran asal Leeds, yang memang mempekerjakan migran Yahudi (lihat Sir John Barran, 1st Baronet). Pada tahun 1884, Marks bertemu Isaac Jowitt Dewhirst saat sedang mencari pekerjaan. Dewhirst kemudian meminjamkan uang sebesar £5 kepada Marks, dan kemudian digunakan untuk mendirikan Penny Bazaar di Pasar Kirkgate, di Leeds.[17] Dewhirst juga mengajari sedikit Bahasa Inggris kepada Marks. Kasir Dewhirst adalah Thomas Spencer, yang istri keduanya, Agnes, juga membantu meningkatkan kemampuan Marks dalam berbahasa Inggris. Pada tahun 1894, setelah membeli sebuah lapak di Pasar Leeds, Marks pun mengajak Spencer untuk menjadi mitranya.[19]
Pada tahun 1901, Marks pindah ke Pasar Birkenhead, di mana ia menggabungkan bisnisnya dengan bisnis milik Spencer. Pada tahun 1903, keduanya mendapat lapak nomor 11 & 12 di lorong tengah pasar, dan mereka pun membuka Penny Bazaar di sana. Marks & Spencer kemudian keluar dari Pasar Birkenhead tanggal 24 Februari 1923.[20]
Michael Marks dan Tom Spencer lalu memindahkan Penny Bazaar Leeds ke Jalan Cheetham Hill nomor 20 di Manchester. Keduanya juga membuka lapak di sejumlah lokasi di Inggris bagian barat daya.[17][21]
Pertumbuhan domestik
suntingMarks & Spencer, atau biasa disebut sebagai "Marks & Sparks",[22] atau "M&S", menjadi terkenal pada awal abad ke-20, karena memutuskan hanya akan menjual produk yang dibuat di Britania Raya.[23] M&S pun menjalin hubungan jangka panjang dengan sejumlah produsen asal Britania Raya, serta menjual pakaian dan makanan buatannya dengan merek "St Michael" yang diperkenalkan pada tahun 1928 untuk menghormati Michael Marks. M&S juga menerima pengembalian barang yang tidak diinginkan, dan memberi pengembalian uang penuh apabila pembeli dapat menunjukkan nota pembeliannya, tidak peduli berapa lama barang tersebut dibeli. Sebuah kebijakan yang sangat tidak biasa pada saat itu.[24]
Pegawai M&S kemudian mengumpulkan dana sebesar £5.000 untuk membeli sebuah pesawat tempur Supermarine Spitfire yang diberi nama The Marksman pada tahun 1941.[24]
Pada tahun 1950, hampir semua produk M&S telah dijual dengan merek "St Michael". Lingerie, pakaian wanita, dan seragam sekolah perempuan buatan M&S awalnya memakai merek "St Margaret", namun kemudian juga diubah menjadi "St Michael". Simon Marks, anak Michael Marks, meninggal pada tahun 1964. Israel Sieff, menantu Michael Marks, kemudian menjabat sebagai chairman, dan pada tahun 1968, John Salisse ditunjuk sebagai direktur utama. Pada tahun 1974, M&S mulai menjual makanan asal Asia. Pada tahun 1975, M&S membuka gerai di Eropa daratan, dan empat tahun kemudian, M&S juga membuka gerai di Irlandia.[24]
Perusahaan ini sangat fokus pada kualitas, seperti memperkenalkan sistem pengukuran ukuran legging pada tahun 1957.[24] Untuk sebagian besar sejarahnya, perusahaan ini juga terkenal karena menjual barang yang kualitasnya sesuai dengan harganya. Ketika reputasi tersebut mulai goyah, perusahaan ini pun menghadapi kesulitan serius, karena dapat dibilang, M&S secara historis merupakan ikon peritel 'Barang Berkualitas Inggris'.[24]
Sikap tanpa kompromi M&S mengenai hubungannya dengan pelanggan juga tercermin dalam slogannya pada tahun 1953, yakni "The customer is always and completely right!"[24]
Pada tahun 1963, M&S mulai menggunakan kulkas yang dikendalikan dengan termostat untuk meningkatkan efisiensi energinya.[24]
Pada tahun 1958, M&S juga mulai menjual kue Natal dan puding Natal. Untuk meningkatkan kualitas bolu gulung buatannya, M&S juga mempekerjakan Nat Goldberg. Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas makanannya, pelabelan makanan ditingkatkan dan "jual berdasarkan tanggal" dihapus antara tahun 1970 dan 1972.[24]
Pada tahun 1959, M&S melarang pengasapan makanan di semua gerainya, karena beresiko menyebabkan kebakaran.[24]
Pada tahun 1972, Marcus Sieff ditunjuk sebagai chairman, dan menekankan pentingnya hubungan pegawai yang baik sebagai tradisi gerai, serta meningkatkan manfaat pegawai.[25]
Ekspansi internasional
suntingPada tahun 1973, perusahaan ini mulai berekspansi ke Kanada, dan akhirnya memiliki 47 gerai di seantero Kanada. Walaupun telah berupaya meningkatkan citranya, M&S tidak dapat beralih dari citranya sebagai sebuah peritel kolot, yang terutama melayani lansia dan ekspatriat asal Britania Raya. Gerai M&S di Kanada berukuran lebih kecil daripada gerai Britania Raya, dan tidak menjual produk yang sama. Pada akhir dekade 1990-an, M&S kembali berupaya memodernisasi gerai dan memperluas basis pembelinya di Kanada. Gerai yang merugi kemudian ditutup, namun bisnis M&S di Kanada tetap merugi, sehingga akhirnya gerai terakhir M&S di Kanada ditutup pada tahun 1999.[26]
Ekspansi ke Prancis dimulai dengan pembukaan gerai di Paris di Boulevard Haussmann dan Lyon pada tahun 1975, dan kemudian di Rosny 2 pada tahun 1977. Ekspansi ke sejumlah kota di Prancis dan Belgia lalu berlanjut hingga dekade 1980-an. Walaupun gerai di Paris tetap populer dan mencetak laba, bisnis M&S di Eropa Barat secara umum tidak menguntungkan, sehingga akhirnya dijual pada tahun 2001.[27] Pada bulan April 2011, M&S mengumumkan bahwa mereka akan membuka kembali gerai, tidak hanya untuk menjual pakaian, tetapi juga untuk menjual makanan. Selain itu, M&S juga membuka sejumlah gerai makanan di seantero Paris. Gerai pertama pun dibuka pada tanggal 24 November 2011 di Champs-Élysées dalam sebuah prosesi yang dihadiri oleh CEO Marc Bolland, model Rosie Huntington-Whiteley, dan Duta Besar Britania Raya untuk Prancis, Sir Peter Westmacott.[28]
Pada tahun 1988, perusahaan ini mengakuisisi Brooks Brothers, sebuah produsen pakaian asal Amerika,[29] dan Kings Super Markets, sebuah jaringan gerai makanan asal Amerika Serikat.[30]
Pada tahun 2016, M&S mulai menjual pakaian anak dan lingerie melalui Zalando di Jerman, Prancis, Belanda, Belgia, dan Austria.[31]
Indonesia
suntingDi Indonesia, Marks & Spencer memiliki beberapa toko seperti:
Marks & Spencer Store:
Jakarta: • Central Park • Debenhams Lippo Mall Kemang • Grand Indonesia Shopping Town • Kelapa Gading Mall 3 • Kota Kasablanka • Kuningan City • Lippo Mall Kemang • Mal Taman Anggrek • Plaza Indonesia Extension • Plaza Senayan • Pondok Indah Mall 2 • Senayan City • Sogo Plaza Senayan
Tangerang: • Supermal Karawaci
Bali: • Sogo Discovery Shopping Mall
Bandung: • Paris Van Java
Medan: • Sogo Sun Plaza
Surabaya: • Grand City Surabaya • Galaxy Mall • Tunjungan Plaza • Pakuwon Mall Surabaya • Ciputra World Surabaya
Marks & Spencer Outlet:
Bekasi: • Grand Metropolitan Bekasi
Marks & Spencer awalnya dikelola PT Matahari Putra Prima Tbk, namun beberapa tahun kemudian pengelolaannya beralih ke PT Mitra Adiperkasa Tbk.
Referensi
sunting- ^ a b c "Annual Results 2020" (PDF). Marks & Spencer. Diakses tanggal 6 July 2020.
- ^ "M&S Key Facts". Diakses tanggal 2 March 2021.
- ^ "The FTSE 100 survivors: the 30 shares that have stayed the course since 1984". Money Observer. Diakses tanggal 4 December 2019.
- ^ "Marks & Spencer: A recent history". The Telegraph. 2 July 2008. Diakses tanggal 3 June 2020.
- ^ Zoe Wood; Julia Finch (22 November 2009). "A new face, but the same old problems at Marks & Spencer". The Guardian. UK. Diakses tanggal 18 April 2011.
- ^ Wearden, Graeme (18 November 2009). "Marc Bolland appointed as chief executive of Marks & Spencer". The Guardian. London. Diakses tanggal 18 November 2009.
- ^ Stafford, Philip (18 November 2009). "M&S names Bolland as new chief". Financial Times. London. Diakses tanggal 18 November 2009.
- ^ Hiscott, Graham. "Marks and Spencer to start selling top brands". Daily Mirror. London. Diakses tanggal 18 April 2011.
- ^ "Marks And Spencer Confirms 100 Stores Will Close By 2022". Msn.com. Diakses tanggal 22 May 2018.
- ^ "M&S to cut 7,000 jobs over next three months". BBC News. 18 August 2020. Diakses tanggal 18 August 2020.
- ^ "M&S to close 30 more shops as Ocado deal pays off". BBC News. 26 May 2021. Diakses tanggal 26 May 2021.
- ^ Camillus, John C. (2016). Wicked Strategies; How Companies Conquer Complexity and Confound Competitors (dalam bahasa English). University of Toronto Press. hlm. 129. ISBN 9781442650558. Diakses tanggal 25 January 2021.
- ^ Barbara Korte, Eva Ulrike Pirker, Sissy Helff (2010). Facing the East in the West; Images of Eastern Europe in British Literature, Film and Culture (dalam bahasa English). Rodopi. hlm. 350. ISBN 9789042030497. Diakses tanggal 25 January 2021.
- ^ Szydlowska, Katarzyna (2020). The Future Business Strategy of Marks and Spencer (dalam bahasa English). GRIN Verlag. hlm. 4. ISBN 9783346104281.
- ^ Abramson, Glenda (2000). Modern Jewish Mythologies. Hebrew Union College Press. hlm. 22. ISBN 9780878204748. Diakses tanggal 25 January 2021.
- ^ Bryce, Alan; Wilson, Jamieson (2002). Business Management for Standard Grade (dalam bahasa English). Heinemann Educational. hlm. 44. ISBN 9780435455484. Diakses tanggal 25 January 2021.
- ^ a b c "The History of Marks and Spencer". BBC News. Diakses tanggal 18 April 2011.
- ^ "Skipton's Most Illustrious Citizen: Thomas Spencer, Co-Founder Of Marks & Spencer". Skipton Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-22. Diakses tanggal 25 February 2017.
- ^ "The history of Marks and Spencer". The Guardian. 9 July 2008. Diakses tanggal 9 April 2017.
- ^ "Birkenhead Market Fire". upton-wirral.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2013. Diakses tanggal 20 March 2015.
- ^ "Spartacus: Michael Marks". Spartacus-Educational.com. 31 December 1907. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 June 2011. Diakses tanggal 26 February 2019.
- ^ Time – "Business: Marks & Sparks Trades Up" Diarsipkan 2011-12-27 di Wayback Machine., 28 November 1977
- ^ "M&S's U-turns: Will the latest plans last?". The Independent. London. Diakses tanggal 20 March 2015.
- ^ a b c d e f g h i Chislett, Helen (3 September 2009). Marks in Time: 125 Years of Marks & Spencer. Weidenfeld and Nicolson. ISBN 978-0-297-85873-7.
- ^ "Obituary – Marcus sieff". The Daily Telegraph. London. 26 February 2001. Diakses tanggal 22 October 2014.
- ^ "Marks and Spencer close ahead of schedule". Canadian Broadcasting Corporation. 10 November 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2010. Diakses tanggal 18 April 2011.
- ^ Pfanner, Eric (18 October 2001). "Galeries Lafayette buying 18 stores". International Herald Tribune. Diakses tanggal 18 April 2011.
- ^ "Paris has a Marks and Spencer again, but it's the wrong size and in the wrong place". The Telegraph. 27 November 2018. Diakses tanggal 13 October 2018.
- ^ "Brooks Brothers Heritage". Brooksbrothers.com. Diakses tanggal 18 April 2011.
- ^ "Kings Supermarkets". Allbusiness.com. 1 May 2006. Diakses tanggal 18 April 2011.
- ^ "Marks & Spencer London Online-Shop | Marks & Spencer London versandkostenfrei bei Zalando". www.zalando.de. Diakses tanggal 26 August 2016.
Bibliografi
sunting- Burns, Paul (2008). Corporate Entrepreneurship: Building an Entrepreneurial Organization. Basingstoke: Palgrave Macmillan. ISBN 978-023-054-263-1.