Mary McAleese
Mary Patricia McAleese (Irlandia: Máire Pádraigín Bean Mhic Ghiolla Íosa [1]; lahir 27 Juni 1951) adalah Presiden Irlandia periode 1997 – 2011. Ia pertama kali terpilih menjadi presiden pada 1997 dan terpilih kembali, tanpa perlawanan, untuk masa jabatan tujuh tahun lagi pada 2004. Ia dilahirkan di Belfast (Irlandia Utara). Sebelum menjadi presiden, ia bekerja sebagai pengacara, wartawan dan akademisi. Ia berada di urutan ke-55 tokoh wanita dunia yang berkuasa dalam daftar "100 Wanita Terkuat di Dunia" versi Majalah Forbes,
Mary McAleese | |
---|---|
Máire Pádraigín Bean Mhic Ghiolla Íosa | |
Presiden Irlandia ke-8 | |
Masa jabatan 11 November 1997 – 11 November 2011 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 27 Juni 1951 Belfast, Irlandia Utara |
Kebangsaan | Irlandia |
Partai politik | Fianna Fáil |
Suami/istri | Martin McAleese |
Profesi | mantan Pro-Vice Chancellor QUB, Barrister Wartawan |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Latar belakang
suntingMary McAleese lahir dengan nama Mary Patricia Leneghan (bahasa Irlandia: Máire Páidrigín Ní Lionnacháin di Ardoyne (Belfast) pada tanggal 27 Juni 1951. Keluarganya dipaksa meninggalkan wilayah itu oleh kaum loyalis ketika pecah huru-hara. Ia belajar di St. Dominic's High School, Queen's University, Belfast (dan lulus pada 1973), dan di Trinity College di Dublin. Ia dipanggil ke perhimpunan pengacara Irlandia Utara pada 1974 dan saat ini pun ia menjadi anggota perhimpunan pengacara di Irlandia. Pada 1975 ia diangkat menjadi Reid Professor dalam bidang hukum kriminal, kriminologi, dan penologi di Trinity College untuk menggantikan Mary Robinson. Peristiwa ini terulang 20 tahun kemudian ketika ia menjadi presiden.
Dalam dekade yang sama, ia juga bertindak sebagai penasihat hukum dan anggota pendiri Kampanye untuk Reformasi Hukum Homoseksual. Pada 1976, ia menikah dengan Martin McAleese. Posisinya di Kampanye untuk Reformasi Hukum Homoseksual dilepaskan pada tahun 1979 karena ia bergabung dengan RTÉ (program televisi nasional) sebagai wartawan dan presenter. Setelah selama satu periode sebagai wartawan dan presenter untuk acara Today Tonight, ia hanya bekerja paruh-waktu selama empat tahun karena kembali menjadi Reid Professor pada tahun 1981.
Pada tahun 1987, ia kembali ke Universitas Queen menjadi Director of the Institute of Profesional Legal Studies (Direktur Lembaga Penelitian Hukum Profesional). Pada tahun itu juga, ia mencalonkan diri sebagai calon Fianna Fáil dalam pemilu, namun gagal.
McAleese adalah anggota Delegasi Gereja Katolik Episkopal untuk Forum Irlandia Baru pada 1984 dan anggota delegasi Gereja Katolik ke North Commission on Contentious Parades pada 1996.
Ia pun menjadi anggota delegasi ke Pada tahun 1995, ia menjadi utusan ke Konferensi Gedung Putih tentang Perdagangan dan Investasi di Irlandia dan ke pertemuan berikutnya, yaitu Konferensi Pittsburgh pada 1996. Pada 1994, menjadi Rektor Universitas Queen’s (Belfast), perempuan pertama yang menduduki jabatan itu. Sebelum menjadi presiden pada 1997, McAleese juga menduduki jabatan-jabatan berikut ini:
- Direktur Channel 4 Televisi,
- Direktur pada Perusahaan Listrik Irlandia Utara,
- Direktur di Royal Group of Hospital Trust, dan
- anggota pendiri Irish Commission for Prisoners Overseas (Komisi Irlandia bagi Tahanan di Luar Negeri).
Menjadi presiden
suntingPada tahun 1997, ia mengalahkan mantan Taoiseach (Perdana Menteri) Albert Reynolds pada suatu pemilihan internal partai untuk menentukan nominasi Partai Fianna Fáil untuk pemilu presiden Irlandia. Banyak komentator yang mengkritik keputusan Fianna Fáil untuk menominasi McAleese, dengan alasan bahwa pemilihan atas seorang Katolik dari Belfast akan merusak hubungan dengan Britania Raya. Banyak orang yang menyebutnya sebagai “tribal time bomb” (bom waktu kesukuan). Lawan-lawannya dalam pemilu kepresidenan Irlandia, 1997 adalah Mary Banotti dari Fine Gael, Adi Roche, kandidat (Partai Buruh dan dua calon independen: Dana Rosemary Scallon dan Derek Nally. Pada 11 November, 1997, McAleese dilantik menjadi Presiden Irlandia yang kedelapan dan merupakan pertama kali dalam sejarah bahwa seorang wanita menggantikan wanita lain sebagai kepala negara terpilih di dunia.
Masa kerja tujuh tahun pertamanya berakhir pada November 2004, namun ia mengumumkan pencalonannya kembali sebagai presiden pada 14 September 2004. Setelah kegagalan semua calon yang lain untuk memperoleh dukungan yang perlu bagi seorang nominasi, presiden bertahan akhirnya tidak menghadapi seorang lawanpun, sehingga dinyatakan terpilih lagi pada 1 Oktober 2004. Ia secara resmi dilantik kembali pada masa jabatan kedua pada 11 November 2004.
Penilaian prestasi yang tinggi bagi kepresidenan McAlleese dilihat banyak orang sebagai alasan terpilihnya kembali tanpa ada lawan yang mau menanggung biaya (finansial maupun politik) untuk bersaing dalam suatu pemilihan yang akan terbukti sulit dimenangi.
McAleese menyebutkan bahwa tema kepresidenannya adalah membangun jembatan. Ia menjadi orang pertama kelahiran Irlandia Utara yang menjadi Presiden Irlandia. Kunjungannya yang teratur ke Irlandia Utara disambut dengan hangat kedua komunitas - Katolik maupun Protestan, hingga membungkam para kritik yang sebelumnya percaya bahwa ia akan menimbulkan perpecahan. Ia juga mengagumi Ratu Elizabeth II yang sempat dikenalnya sewaktu ia menjadi Rektor Universitas Queen. Disebutkan bahwa salah satu cita-cita pribadinya yang utama adalah menjadi tuan rumah untuk suatu kunjungan pertama Kepala Negara Inggris ke Irlandia. Pada Maret 1998, McAleese mengumumkan bahwa ia akan secara resmi merayakan tanggal 12 Juli sebagai Hari St. Patrick. Ia mengakui pentingnya hari itu bagi kaum Protestan Ulster yang merupakan minoritas terbesar di Irlandia.
Pada 27 Januari 2005, setelah menghadiri upacara peringatan ke-60 tahun pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz, ia menimbulkan kontroversi karena ia menyinggung cara sebagian anak Protestan di Irlandia Utara dibesarkan untuk membenci orang Katolik, sebagaimana halnya anak-anak Jerman diajarkan untuk membenci oarng Yahudi di bawah Nazi. Pernyataan ini menimbulkan kemarahan di kalangan para politisi unionis. McAleese belakangan meminta maaf dan mengakui bahwa, karena ia hanya mengkritik sektarianisme yang ada pada salah satu pihak dari komunitas, kata-katanya menjadi tidak seimbang.
Pada 22 Mei 2005, ia menjadi pembicara pada acara wisuda di Universitas Villanova di Philadelphia (Amerika Serikat). Kunjungan itu juga menimbulkan protes di kalangan kaum ultra-konservatif karena pandangannya yang liberal terhadap homoseksual dan pastor wanita.[1]
Dewan Negara
suntingPertemuan-pertemuan
suntingNo. | Artikel | Penggunaan kekuasaan | Pokok | Hasil |
---|---|---|---|---|
1. | Pertemuan 1999 | Pidato kepada Oireachtas | Milenium Baru | Pidato disampaikan |
2. | Pertemuan 2000 | Mengajukan RUU kepada Mahkamah Agung | (a) RUU Perencanaan dan Pembangunan, 1999 (b) RUU Imigran Gelap (Penyaluran), 1999 | (a) RUU diajukan (b) RUU diajukan (Keduanya disetujui) |
3. | Pertemuan 2002 | Mengajukan RUU kepada Mahkamah Agung | RUU Perumahan ("Miscellaneous Provisions") (No. 2), 2001 | RUU tidak diajukan |
4. | Pertemuan 2004 | Mengajukan RUU kepada Mahkamah Agung | RUU Kesehatan (Amendemen) (No. 2), 2004 | RUU diajukan (Ditolak) |
Pengangkatan oleh presiden
suntingPeriode pertama
- Gordon Brett
- Brian Crowley, MEP
- Ruth Curtis
- Christina Carney Flynn
- Sr. Stanislaus Kennedy
- Martin Naughton
- Noel Stewart
Periode kedua
Catatan kaki
sunting- Lihat "Presiden akan mengalahkan Higgins, menurut jajak pendapat" Diarsipkan 2006-02-20 di Wayback Machine.. Artikel Februari 2004 dari The Irish Times.
Referensi
sunting- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-02-12. Diakses tanggal 2006-01-12.
Didahului oleh: Mary Robinson |
Presiden Irlandia 1997-2011 |
Diteruskan oleh: Michael D. Higgins |