Hidangan Mesir Kuno
Hidangan Mesir Kuno telah ada selama lebih dari tiga ribu tahun, dan tetap mempertahankan perilaku makannya pada masa Yunani-Romawi. Makanan pokok orang kaya dan miskin di Mesir Kuno adalah roti dan bir, yang sering kali ditambahi dengan bawang, sayur-sayuran lain, daging, dan ikan.
Perjamuan
suntingPenggambaran perjamuan dapat ditemukan dalam lukisan dari Kerajaan Lama maupun Kerajaan Baru Mesir. Waktu perjamuan biasanya dimulai pada sore hari. Dalam perjamuan laki-laki dan perempuan dipisahkan, kecuali jika mereka sudah menikah. Tempat duduk dibedakan menurut status sosial, mereka dengan status sosial tertinggi duduk di kursi megah, mereka yang sedikit lebih rendah duduk di bangku-bangku sederhana dan mereka dengan status sosial terendah duduk begitu saja di lantai. Sebelum makanan disajikan, disediakan kobokan yang diberi pewangi, lemak beraroma bunga dinyalakan untuk menyebarkan bau yang menyenangkan atau untuk mengusir serangga.[1]
Bunga lili dan kalung bunga akan dibagikan, setelah itu para penari (biasanya wanita) akan mulai menari, diiringi oleh musisi yang memainkan harpa, kecapi, drum, rebana, dan genta. Biasanya ada banyak alkohol dan makanan disajikan besar-besaran, seperti sapi panggang utuh, bebek, angsa, merpati, dan terkadang ikan. Hidangannya seringkali terdiri dari semur yang disajikan dengan roti, sayuran segar, dan buah dalam jumlah besar. Untuk manisan ada kue yang dipanggang bersama kurma dan dimaniskan dengan madu. Dewi Hathor biasanya sering diseru selama pesta.[1]
Referensi
suntingPranala luar
sunting- Food: Bread, beer, and all good things Diarsipkan 2019-03-18 di Wayback Machine., reshafim.org.il, 2000-2005.