Masjid Baabul Munawwar

masjid di Indonesia

Masjid Baabul Munawwar adalah sebuah masjid yang dibangun pada kedalaman 1.760 meter di bawah permukaan bumi di daerah pertambangan PT Freeport Papua.[1] Mesjid mampu menampung 250 jemaat[1] ini diresmikan pada bulan Juni 2016 yang ditandatangani oleh Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Fransen G. Siahaan. Bangunan masjid ini juga bersebelahan dengan gereja Oikumene Soteria sebagai simbol toleransi antar umat beragama di Indonesia. Masjid ini dibangun agar para pekerja umat muslim dapat melaksanakan ibadah salat lima waktu di tempat mereka bekerja.[2]

Masjid Baabul Munawwar
Masjid Baabul Munawwar
Informasi umum
JenisMasjid
Gaya arsitekturKlasik
LokasiKabupaten Mimika, Papua Tengah, Indonesia
Mulai dibangunJuni 2016
PemilikPT Freeport Papua
Desain dan konstruksi
ArsitekAlexander Mone
Teknisi strukturAndrew Parhusip

Arsitek sunting

Masjid Baabul Munawwar ini merupakan masjid yang terletak di bawah tanah yang unik dengan hiasan dinding perut bumi dan penambahan lampu-lampu gantung yang menerangi masjid tersebut. Struktur dan arsitek dari pembangunan Masjid Baabul Munawwar ini adalah seorang lulusan mahasiswa Institut Teknologi Bandung bernama Andrew Parhusip[1] dan seorang arsiteknya bernama Alexander Mone[1] yang lulusan dari Universitas Bina Nusantara. Dalam Masjid Baabul Munawwar ini dipasang alat teknologi sirkulasi udara untuk menyedot udara kotor ke luar bangunan.[3]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d "Masjid Dalam Perut Bumi ini Berada di Indonesia". planet.merdeka.com. Diakses tanggal 14 Desember 2016. 
  2. ^ developer, medcom id (2021-10-16). "Baabul Munawwar, Masjid di Bawah Tanah Papua". medcom.id. Diakses tanggal 2022-05-27. 
  3. ^ "Inilah Masjid Diperut Bumi". ampera.co. Diakses tanggal 14 Desember 2016.